Sejak malam itu, hubungan kedua sahabat itu pun tak lagi sedekat dan sehangat seperti dulu. Bahkan keduanya tak lagi saling menyapa walau hanya sekedar melalui pesan singkat sekalipun.
"Xiao zhan, kau baik-baik saja nak?" Tanya Ny. Xiao ketika melihat putra bungsunya yang tak lagi bersemangat seperti biasanya.
"Aku baik-baik saja, ibu. Aku hanya sedang pusing memikirkan tugas kuliah yang setiap hari semakin banyak saja." Balas Xiao zhan sembari mempoutkan bibirnya yang mana hal itu membuat gemas ibunya.
"Bagaimana bisa kau masih menggemaskan seperti ini bahkan di usiamu yang sudah berkepala dua."
"Tentu saja. Aku bahkan lebih menggemaskan daripada A-jie." Ucap Xiao zhan dengan wajah bangganya yang mana hal itu membuat Ny. Xiao semakin gemas pada putra bungsunya tersebut.
Takkk
"Aw.. A-jieee.." pekik Xiao zhan begitu kepalanya di jitak oleh Xiao Lu yang tiba-tiba muncul entah darimana.
"Kau bertengkar dengan Yibo?" Tanya Xiao Lu to the point yang mana hal itu membuat Ny. Xiao terkejut. Sedang Xiao zhan, pria berusia 20 tahun itu hanya diam dan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.
"Apa itu benar, Xiao zhan?" Tanya Ny. Xiao menimpali.
"Ibu.. jangan dengarkan A-jie. Aku dan Yibo.. kami baik-baik saja. Ya.. hanya berselisih paham seperti yang biasa kami lakukan. Kami tak benar-benar bertengkar. Bahkan hari ini aku akan pergi makan malam dengan mama Wang." Jelas Xiao zhan cepat agar ibunya tak khawatir.
"Benarkah?"
"Iya ibu." Balas Xiao zhan sembari memeluk ibunya dengan erat.
"Syukurlah. Karena jika sampai kalian bertengkar, keluarga kita pasti akan merasa canggung nanti." Ucap Ny. Xiao bahagia. Yang mana hal tersebut membuat Xiao zhan semakin merasa tak nyaman.
"Tidak akan, ibu. Percayalah padaku."
"Maafkan aku ibu. Aku sudah membohongimu. Aku bahkan tak tau apakah aku dan Yibo bisa bersahabat seperti dulu lagi."_sesal Xiao zhan dalam hati.
Ya.. kadang kala Xiao zhan menyesal membuat keluarganya menjadi sangat dekat dengan keluarga Wang. Hingga Xiao Zhan tak tau harus bagaimana lagi jika dirinya berada di posisi seperti ini.
Sedang Xiao Lu, wanita berusia 25 tahun itu hanya bisa menatap jengah ke arah adiknya yang menurut dia sangat bodoh itu.
"Mau sampai kapan kalian akan membohongi diri kalian sendiri? Dasar bodoh."_kelu Xiao Lu dalam hati.
Skip
Di kediaman keluarga Wang, terlihat beberapa pelayan tengah sibuk menyiapkan berbagai macam masakan untuk acara makan malam kali ini. Bahkan Ny. Wang yang tak lain adalah ibu dari Wang Yibo pun juga ikut membantu.
Tak ada yang spesial sebenarnya. Karena acara makan malam hari ini sama seperti makan malam pada hari-hari biasanya. Namun yang membuat istimewa adalah perasaan Ny. Wang yang saat ini tengah merasakan kerinduan teramat dalam pada sosok yang selama beberapa hari ini tak lagi datang menemuinya.
Disaat yang bersamaan, Wang Yibo yang sudah rapi dan siap untuk pergi, dan menghampiri Ny. Wang yang saat ini tengah sibuk merapikan meja makan untuk acara makan malam nanti.
"Mama.. aku pergi dulu."
"Eoh? Apa kau tak ikut makan malam di rumah? Mama sudah meminta pelayan untuk menyiapkan banyak makanan."
"Tentu saja aku akan makan malam bersama kalian. Tapi aku akan mengajak seseorang yang spesial untuk makan malam bersama kita kali ini."
"Benarkah? Kau akan menjemput Xiao zhan?" Tanya Ny. Wang yang tak bisa menutupi perasaan bahagianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BFRIEND
FanfictionKetika rasa tidak suka menjadi rasa nyaman, apa yang bisa mereka lakukan? Ketika rasa cinta tersamarkan oleh status dan gender, apa yang bisa mereka lakukan? Dan ketika mereka harus dihadapkan antara cinta dan persahabatan, apa pula yang bisa mereka...