BF-06

1.5K 224 9
                                    

"Terima kasih Weilong." Ucap Xiao zhan begitu mobil Song Weilong sampai di depan rumahnya yang berada di salah satu kawasan elit di kota Beijing.

"Tunggu Xiao zhan." Sergah Song Weilong tepat ketika Xiao zhan hendak turun dari mobilnya.

"Apa aku masih bisa menemuimu lagi?" Tanya Song Weilong dengan tatapan penuh harap.

"Tentu. Bukankah kita teman?" Balas Xiao zhan sembari tersenyum ramah yang mana hal tersebut membuat Song Weilong bahagia.

"Kalau tak ada lagi yang dibicarakan, bolehkah aku masuk ke rumah sekarang?" Lanjut Xiao zhan yang langsung dibalas dengan anggukan oleh Song Weilong.

"Baiklah. Sekali lagi terima kasih sudah mengantarku pulang. Senang bertemu denganmu Weilong. Sampai jumpa." Ucap Xiao zhan sebelum dia benar-benar turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya sendiri.

"Sampai jumpa, Xiao zhan." Gumam Song Weilong yang nyaris melompat kegirangan karena Xiao zhan mengatakan 'sampai jumpa' padanya. Yang mana hal itu dapat Song Weilong artikan bahwa Xiao zhan mau menemuinya lagi.

"Huft.. rasanya aku sudah gila karena perasaan aneh yang tiba-tiba muncul saat pertama kali bertemu denganmu, Xiao zhan. Hhh.. Xiao zhan ya.. kurasa aku sudah jatuh cinta padanya." Monolog Song Weilong yang bahagia sebelum dia mengemudikan mobilnya menjauh dari rumah Xiao zhan.









Di sisi lain, Xiao zhan yang baru saja masuk ke dalam rumah langsung di sambut oleh Xiao Lu.

"Kau baru pulang? Apa kau bertengkar dengan Yibo?" Tanya Xiao Lu begitu melihat sang adik yang baru datang dengan wajah lesuhnya.

"Tidak. Kenapa aku harus bertengkar dengannya? Aku bahkan jarang menemui atau menghubunginya seperti yang kau sarankan, A-jie." Balas Xiao zhan cepat. Namun hal itu sama sekali tak bisa menutupi rasa sedih yang menyelimuti hatinya saat ini.

"Kau yakin?"

"Hn. Tentu."

"Baiklah. Sekarang pergi dan beristirahatlah." Ucap Xiao Lu sebelum dia mencium kening adiknya dan pergi kembali ke kamarnya yang berada di lantai dua.

"Ada apa dengannya? Tak seperti A-jie yang biasanya." Gumam Xiao zhan yang menatap heran pada pintu kamar kakaknya yang tertutup rapat. Sebelum dia pun ikut masuk ke dalam kamarnya sendiri yang berada di samping kamar Xiao Lu. Hendak segera mengistirahatkan tubuh lelahnya setelah energinya terkuras habis di acara konser tadi.





Namun ketika Xiao zhan berbalik setelah menutup pintu kamarnya, betapa terkejutnya dia saat melihat Wang Yibo sudah duduk di atas ranjang miliknya dengan mata tajam tengah menatap ke arahnya.

"Aw.. sialan!! Kau benar-benar membuatku kaget." Pekik Xiao zhan sembari mengusap dadanya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Xiao zhan yang sama sekali tak digubris oleh Wang Yibo. Bahkan pria berkulit pucat itu tetap mempertahankan posisinya berusaha mengintimidasi Xiao zhan.

Tapi bukan Xiao zhan namanya jika dia terpengaruh oleh tatapan tajam yang Wang Yibo layangkan. Karena baginya itu sudah hal biasa. Dan bahkan mungkin Xiao zhan bisa menebak alasan dibalik sikap dingin Wang Yibo ini pasti disebabkan oleh acara konser tadi.

"Kalau kau mau menginap di kamarku, mandi dan ganti pakaianmu. Karena aku tak suka dengan bau parfum kekasihmu." Ucap Xiao zhan sembari mengambil satu set piyama dari lemari sebelum dia masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya tersebut.

Sedang Wang Yibo, pria berkulit pucat itu sama sekali tak merasa tersinggung dengan kata-kata pedas yang Xiao zhan lontarkan padanya. Bahkan meski Xiao zhan menghina atau memaki kekasihnya sekalipun, Wang Yibo tak pernah ambil pusing dengan mulut pedas sahabatnya tersebut.

BFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang