Saat Una mengatakan dirinya sudah resmi menjadi sugar baby om Jeki, pikiran Lisa langsung traveling kemana-mana. Bayangan kegiatan intimnya bersama om June auto muncul ke permukaan, apakah Una melakukan itu juga bersama om Jeki? Berbagai spekulasi buruk memenuhi benaknya, namun yang terjadi sungguh di luar ekspectasinya.
Lisa masih mengerjap-ngerjapkan matanya bingung. Dia tidak pernah seserius ini mendengarkan cerita orang lain, tapi Una hanya bercerita tentang dongeng sebelum tidur, mengecewakan sekali.
“gitu doang? Lo sama om Jeki beneran Cuma kaya gitu doang semaleman? nggak seru banget Na”
“ya...yang gue inget sih gitu, abis mau ngapain lagi? pokoknya setelah gue cerita, terus om jeki tidur, eh gue juga ikut ketiduran.”
Lisa ingin banting kasur saja rasanya, di hari pertama ia menjadi sugar baby, Om June sudah menghajarnya sampai 3 ronde. Lalu apa ini? om Jeki hanya meminta Una bercerita semalaman, sungguh menakjubkan. Disatu sisi Lisa merasa senang karena kesucian sahabatnya masih terjaga, namun di sisi lain ia merasa.... ah sudahlah.
“wah jangan-jangan pas tidur lo di grepe-grepe lagi Na”
wajah Una berubah panik “ihhh Lisa jangan bikin gue parno deh”
“hahahaha mulai panik lo ya” sontak Lisa tertawa puas
“ihhh nggak lucu” Una berdecak sebal, lantas beranjak dari tempatnya sambil membawa dua mangkuk bekas mereka sarapan pagi, menaruhnya di wastafel untuk segera dicuci bersih.
Lisa hendak menyusul namun tiba-tiba ponsel Una berdering, Lisa meraih ponsel Una yang ia taruh di meja TV. Senyumnya muncul ketika melihat nama Jeki di layar.
“Una ada telepon dari bapak gula nih”
“hah maksudnya?”
“sugar daddy na elah lola banget lo, nih Om Jeki telepon” Lisa menyerahkan ponsel Una
“loudspeaker aja, tangan gue basah”
“yakin? Kalo om jeki mau ngbrol yang aneh-aneh gimana?”
“kayanya obrolan lo sama om june lebih aneh deh Lis”
“wkwkwkwk, yaudah ok gue loud ya”
Una megangguk mantap, sebenarnya Lisa juga penasaran, baguslah kalau begitu.
“HALO!” sapa Jeki tidak santai
“pelan-pelan om saya nggak budek” jawab Una
“kemana aja kamu kok lama jawabnya”
“CUCI MANGKUK” balas Una tidak kalah galak, membuat Lisa terkekeh gemas.
“owh saya pikir kamu masih tidur atau kemana, saya Cuma takut kamu diculik orang”
“yaelah saya udah gede kali om”
“iya tapi kalo tidur udah kaya orang mati, kalo kamu diculik waktu masih tidur gimana?”
“wkwkwkwkwk” kali ini Lisa tidak bisa menahan tawanya
“ya..yaudahlah lupain, jadi kenapa telepon OM?”
“kamu udah terima kartu yang saya kasih kan?”
“udah, tapi emangnya itu kartu apa sih Om, kok saya belum pernah lihat ATM modelan gitu”
“anggap aja model baru, owh iyah saya lupa kasih tahu pinnya, nanti saya chat aja ya. Nanti malam saya pulang cepet kamu bisa ke apartemen kan, tolong masakin saya sesuatu bisa?”
“bisa om, emang om mau makan apa? Biar saya siapin dulu bahannya”
“apa aja yang penting enak, yaudah kalau gitu saya tutup dulu”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Daddy
FanficUna tengah dilema menentukan jalan hidupnya. Disatu sisi ia benci untuk menjadi kucing peliharaan om-om mesum di depannya ini namun disisi lain ia sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibunya. Jadi apa yang akan Una lakukan sekarang. Temuka...