Masa Lalu

20.6K 1.5K 172
                                    

Warning: kata-kata vulgar, R-21+!

ϟ

"Bagaimana dengan Jaehyun?"

Di balik pintu kamar tersebut Jaehyun mematung dengan tangan terkepal.

"Jaehyun?" Johnny menggeram nikmat saat menghentakkan pinggulnya─memperdalam tumbukan penisnya di dalam anus Ten. Ten mendesah keras. "Aku hanya menikmati tubuhnya. Selebihnya aku tidak peduli." Johnny mengangkat pinggul Ten agar mempermudahkannya menunggangi laki-laki itu dengan liar.

Jaehyun menunduk dalam.

"Kau sialan, John."

"Dianya saja yang terlalu naif. Kalau bukan karena tubuhnya yang seringkali membuatku horny, aku bahkan tidak sudi untuk berpegangan tangan."

"Berengsek." Ten mengumpat disela-sela desahan nikmatnya disetubuhi Johnny. "Jaehyun akan membenciku." Nafsunya semakin meningkat kala Johnny menekan kepalanya di atas meja, menggejot lubang anusnya seperti tidak pernah puas; dalam, kasar, menggairahkan. Ten suka.

"Ah ah! Ngh... John, aku hampir. Lagi, terus ahh! Lebih cepat..."

Rahang Jaehyun mengeras seiring gejolak menyakitkan merayap memenuhi hatinya. Faktanya, mereka sama-sama tidak perduli terhadap Jaehyun.

Jaehyun tertawa, dia terluka dalam di atas desahan menggairahkan yang menggaung dari kamar tersebut.

Jaehyun berusaha tenang, dia mengambil semangkuk babi asam manis kesukaan Johnny yang dibelinya tadi sewaktu diperjalanan. Lalu dia membuka bungkusannya dan bergegas masuk ke dalam kamar, membuka pintunya perlahan.

"J-jaehyun!"

Seperti dugaannya Johnny malah bersikap tenang tanpa menghentikan genjotannya di lubang anal Ten, yang barusan adalah pekikan Ten. Jaehyun tidak peduli pada Ten. Dia hanya fokus menatap Johnny dengan sama tenangnya, walau detakan jantungnya berdebar keras. Posisinya benar-benar luar biasa biadab, mereka melakukannya sambil berdiri, setengah badan Ten di tekan di atas meja kerja Johnny dan tangannya diikat oleh dasi. Posisi mereka tepat menghadap pintu kamar.

"Ada apa?" Suara Johnny agak serak karena nafsu. Ten mengumpat minta dilepaskan, namun Johnny tidak menghiraukan dan semakin gencar mengejar kenikmatannya.

"Aku membeli babi asam manis." Jaehyun menunjukkannya dengan suara agak gemetar, dia gagal mendapatkan kekuatannya. Terlalu mengejutkan dan menyakitkan, dia tidak bisa menahannya.

Di sisi lain Ten sudah tidak bernafsu, tergantikan oleh rasa bersalah dan khawatir. Johnny masih tidak melepaskannya. Benar-benar orang gila.

Johnny menghentikan kegiatannya tanpa melepaskan Ten, dan masih membenamkan penisnya di anal laki-laki itu. Dalam hati dia cukup takjub dengan emosi Jaehyun walau sebenernya dia penasaran kenapa Jaehyun membawa babi asam manis itu ke kamar.

"Kau buta? Tidak lihat aku sedang apa?" Kata-katanya kasar. Menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap sang pacar─Jaehyun.

"Berengsek, Johnny! Lepas!" Ten berontak, dia tidak tahan dengan situasinya.

"Diam sayang." Johnny agak merunduk saat memperingati Ten, matanya tak lepas menatap awas gerak-gerik Jaehyun tanpa curiga.

Jaehyun memaksakan senyumannya sambil melangkah mendekat dan selanjutnya menuangkan babi asam manis itu di atas kepala Johnny dan Ten.

"Bangsat Jaehyun!" Johnny berteriak marah dan refleks menjauh dari Ten. Sementara Ten membatu.

Jaehyun tidak gentar saat melihat kilatan amarah di mata orang yang dicintainya.

"Aku hanya ingin memastikan kalian berdua memakan daging asam manis itu. Bagaimana, enak? Sisanya masih ada di meja makan. Bibi Song memberi porsi tambahan lumayan banyak karena kita sering makan di tempatnya." Jaehyun masih tidak menatap Ten─teman dekatnya. Sebaliknya, dia tersenyum teduh menatap Johnny. "Johnny, dimasa mendatang kau akan jatuh cinta padaku dan disaat itulah aku tidak akan jatuh cinta padamu. Aku pamit. Selamat tinggal."

"Bangsat!" Johnny mengumpat sambil membanting apa pun yang berada dijangkuannya. Jaehyun sudah pergi. Tubuh Ten luruh ke lantai dan menangis penuh penyesalan.

Note: dari awal chapter udah dikasih clue kalo di antara Johnny Jaehyun punya masa lalu, dan ini penyebab Jaehyun ga suka sama Johnny, tapi disamping itu Jaehyun harus bersikap profesional pas tau kenyataan dia jadi anak buah Johnny. Klise ya? Semoga kalian ga bosen sama ceritanya. Dichapter lain aku usahain nyuguhin yang lebih menarik. Kemungkinan flashback bakal diselang-seling aja biar ga bosen. Kayak biasa ini belum ada pengeditan, kubutuh kritik dan saran yang membangun.

Terima kasih udah nyempetin baca, ayo dukung terus book ini supaya aku semangat nulisnya. Sekalian kalo mau ngobrol2 juga sini hayu, aku pengen kenal kalian.

MESUM [JOHNJAE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang