PART 11 : PERHATIAN

555 92 12
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Joohyun memasuki ruangan dimana Seulgi baru saja selesai di rias. Mata Joohyun erbuka lebar melihat sahabat kesayangannya itu. Tangannya menutup mulutnya dan matanya berkaca kaca.

"Ya! Kang Seulgi!"

Seulgi merentangkan tangannya. Joohyun mendekat dan memeluknya. Berhati hati agar tidak merusak tatanan rambut dan baju Seulgi.

"Ya! Jangan menangis nanti make up mu rusak." Ucap Joohyun tanpa menyadari kalau ia sendiri juga sudah menangis.

"Unnie juga. Jagan rusak make up mu. Kau cantik sekali."

"Jangan berani bilang kalau aku cantik! Lihat dirimu sendiri! Aku bisa pingsan karena kecantikanmu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan berani bilang kalau aku cantik! Lihat dirimu sendiri! Aku bisa pingsan karena kecantikanmu!"

Suara tepukan tangan merusak momen mesra mereka. Joohyun melirik sebal makhluk yang baru masuk. Kim Seokjin.

"Jimin saja belum melihat dia! Kenapa kau sudah nongol saja??"

"Aku kan yang akan menemani Seulgi berjalan di altar. Aku jelas punya hak lebih dahulu melihat mempelai wanita daripada si pengantin pria nya."

Joohyun mencibir, "Lagipula bisa bisanya kau mengantarkan Seulgi ke altar. Bukannya kau harus menunggu punya anak perempuan dulu? Nanti terasa tidak spesial karena kau sudah pernah merasakannya!"

"Pertama, aku belum tentu akan mempunyai anak perempuan. Dan kalaupun aku nanti punya anak perempuan, saat dia menikah aku sudah tua. Lebih baik kulakukan sekarang selagi aku masih muda dan tampan."

"Astaga, mau muntah rasanya."

Seulgi tertawa. Ia berbinar binar bahagia hari ini. Membuat Joohyun benar benar ingin menangis melihatnya.

"Jimin akan segera kesini. Dia sudah datang bersama Taehyung tadi." Ucap Seokjin.

Mendengar nama Jimin dan Taehyung, Joohyun jadi ingat lagi yang ia dan Jimin bicarakan kemarin.


"Aku tidak bisa membicarakannya denga Noona. Itu sesuatu yang Tae pasti tidak akan suka jika aku bercerita. Apalagi dengan Noona. Kalau Noona ingin tau, bicara saja dengan Tae."

BEAUTIFUL MISTAKE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang