PART 13 : TIDAK ADA TEMPAT

557 92 12
                                    


"Yang satu calon profesor, yang satu produser musik, yang satu Sajangnim kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang satu calon profesor, yang satu produser musik, yang satu Sajangnim kafe. Ketiganya tampan. Keluarga Kim benar benar dilimpahi keberkahan."

Tn. Bae tersenyum menanggapi ocehan istrinya. Beberapa hari kedepan ia pasti akan sering mendengar soal ini. Matanya mengarah pada putrinya yang dari kejauhan masih dapat ia lihat. Perlahan makin mengecil seiring dengan mobil yang ia tumpangi meninggalkan lokasi gedung resepsi.

"Sayang sekali Kim Seokjin sudah mempunyai gadis pilihannya. Kita terlambat."

"Rupanya kau sudah menentukan favoritmu diantara ketiga pemuda itu?"

"Tentu saja Yeobo. Seokjin jelas yang paling sepadan dengan uri Joohyun dari segi usia. Memangnya menurutmu tidak?"

Tn. Bae tidak menjawab. Ia menatap keluar kearah jalanan yang bergerak di sekelilingnya. Yang menarik perhatiannya dari putra keluarga Kim justru si bungsu. Kim Taehyung. Pemuda paling pendiam selama obrolan tadi. Tapi dibalik sikapnya yang kebanyakan diam itu, pemuda itu berkali kali melirik putrinya. Sesuatu yang tidak dilakukan kakak kakaknya. Dan itupula yang dilakukan putrinya yang tidak dia lakukan pada putra Kim yang lain.

Sepertinya ada sesuatu yang lain pada si bungsu dan putrinya.

"Yang satu sudah punya teman kencan, yang satu tidak ingin berkencan karena sibuk, yang satu menyebutkan nama gadis lain." Ny. Bae menghela nafas panjang, "Sepertinya kita harus mencari pemuda dari keluarga lain."

"Santai saja. Tidak perlu memberi tekanan pada Joohyun. Kita tidak ingin dia membenci kita seperti dia membenci kakaknya kan?"

"Yeobo!" Seru Ny. Bae kaget, "Joohyun tidak membenci Woo Hee! Mereka sudah menghentikan pertengkaran itu sejak lama."

Lagi, Tn. Bae memilih tidak menjawab. Lebih tepatnya pertengkaran itu tidak berhenti, tetapi Joohyun menghindarinya dengan berhenti bertemu dengan kakaknya. Dia mencintai kedua putrinya sama besarnya. Hatinya ikut sakit melihat persaingan tak berkesudahan dari orang orang yang ia cintai. Ia hanya bisa berharap seiring mereka dewasa, persaingan itu akan berhenti.

"Ah, semakin dipikirkan semakin kesal rasanya." Sungut Ny. Bae. "Aku benar benar menyukai putra putra Kim."

Tn. Bae tersenyum lagi. Ia juga menyukai mereka. Fikirannya kembali pada si bungsu. Khususnya pemuda itu.



*


"Orangtuamu sudah pulang?" Tanya Seokjin.

Mereka berpapasan di depan setelah Joohyun mengantar orangtuanya pulang. Seokjin terlihat baru selesai menelpon.

"Ya. Aku baru saja mengantarnya. Mereka langsung kembali ke Daegu."

"Kau membawa mobilmu? Acara sebentar lagi akan selesai." mereka berjalan beriringan menuju tempat resepsi.

BEAUTIFUL MISTAKE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang