07

24 4 2
                                    


~Selamat Membaca~


13 oktober 2019,Dirumah Rara

"Om Tante,Dara pamit pulang. Makasih tante udah dimasakin,makananya enak banget gaboong hehe" ucap Dara saat berpamitan pulang ke orang tua Rara.

Hari ini adalah ulang tahun Rara,oleh karena itu Rara mengundang dirinya,Lea,Dewa,Fino untuk makan bersama dirumahnya. Dan specialnya lagi mama Rara yang memasak untuk mereka.

"Aduh...tante juga makasih ya udah mau dateng,lain kali main-main kesini lagi ya" timpal Mama Rara teruntuk Dara,Lea,Dewa dan Fino.

Keempat pemuda-pemudi itupun tersenyum senang untuk membalasnya.

"Ra,gue pamit yak" pamit Dara ke Rara yang tengah menunggu bersama Jevon.

"Iya,lo pulang sama siapa?"

"Dijemput kak Dean"

Rara membulatkan matanya sempurna,"sumpah?demi ape?" tanya Rara kaget.

Dara mengangguk, "beneran dah nunggu didepan rumah lo katanya"

"Kalo gitu,gue anter dah. Sekalian cuci mata" ucap Rara sambil merangkul Dara dan Lea yang baru saja bergabung.

"Didepan ade kak Dean. Mau nganterin  si bantet pulang" info Rara kepada Lea yang sedari tadi hanya diam memandang langkah kakinya.

Mendengar kata bantet,ingin rasanya Dara memukul kepala Rara. Namun,saat melihat Lea yang masih diam semenjak kejadian tadi,membuat Dara mengurungkan niatnya.

"Ini fix sih kak dean suka sama lo dar" ucap Rara

Pipi Dara langsung bersemu merah mendengar ucapan Rara. Sesampainya di halaman depan rumah,Dara dan Lea mulai berpamitan pada Rara.

"Gue pulang ya Ra" pamitnya

Rara mengangguk dan lalu memeluk Dara dan Lea erat,seakan-akan ingin menguatkan Lea bersama-sama dengan Dara.

"Makasih ya kalian udah mau ngeramein ultah kali ini. Dan buat lo Lea,lo nggak sendiri lo punya kita,Fino,Dewa,para Oppa dan kalo mau kak Dean juga boleh"

Mendengar nama Dean disebut,dalam sela-sela beperlukan Dara mencubit pinggang Rara hingga membuat sang empunya mwngaduh kesakitan. Setelah itu,Dara kembali memeluk kedua sahabatnya dan berucap kepada Lea.

"You are not alone in this big world le"

Detik selanjutnya,ketiga perempuan itu melepas pelukan mereka.

"Makasih" ucap Lea sambil tersenyum tipis

Dara dan Rara mengangguk untuk membalasnya. Melihat itu interaksi 3 perempuan itu,baik Fino,Dewa dan Jevon.yang tadi melirik sekilas. Ikut tersenyum dengan chemistry antara ketiganya.

"Eh gue balik duluan ya,nggak enak udah ditungguin"pamit Dara mendahului

Setelah itu dia berpamitan juga pada Jevon,Fino dan terakhir Dewa.

"Gue duluan wa" pamit Dara sambil tersenyum

Dengan sedikit rasa canggung.

Dewa menggaguk,"iya"

Netra Dewa mengikuti punggung ramping Dara,yang berjalan menjauh dan mulai mendekati sebuah mobil didepan sana. Seketika itu,hati Dewa mencelos saat melihat Dean yang keluar dari kursi pengemudi dan membukakan pintu untuk Dara.

Lama Dewa menatap sampai-sampai,dia tersentak saat seseorang menepuk bahunya.Fino.

"Sabar ya. Kalo lo nggak bisa jadi pangeran di hatinya Dara,lo masih bisa jadi panglima di hatinya kok" ucapnya sambil menepuk-nepuk bahu Dewa.

Terlanjur Mencinta#1 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang