15

0 2 0
                                    

~Selamat Membaca~




Sabtu, 22 Februari 2020

Seharusnya di malam minggu ini Dewa dan Dara tengah menikmati sebuah hidangan dari restoran rekomendasi sang adam, tapi sayang seribu sayang, saat mereka sampai restorannya tutup dan mau tak mau mereka harus kembali. Dewa yang merasa tak enak hati pun mengajak Dara berkeliling, kebetulan dia melihat sebuah cahaya lampu yang cukup terang di pinggir jalan dan saat motornya mulai mendekat dia mulai melihat sebuah bazar yang terletak di sebuah lapangan besar, masih di pinggir jalan.

Dewa pun langsung bertanya pada Dara, apakah perempuan ini mau mampir sebentar? Dara mengiyakan tanpa ragu. Tangan Dewa mulai membelokkan stang motornya masuk ke area parkir bazar tersebut. Setelah memarkir sepeda, mereka berdua mulai berjalan berdampingan menyusuri kios-kios yang ada disana.

"Wa ini bagian baju-baju semua sampe ujung sana"

"Iya juga, cobak kesini aja kalo gitu" Dewa yang berjalan ke kiri.

Mereka akhirnya sampai di tengah, banyak sekali bangku yang ada disini juga sebuah panggung kecil yang diapit oleh kios makanan di sisi kanan dan kiri. Dan ternyata suara musik yang didengar Dewa dan Dara saat pertama kali menginjakkna kakinya di bazzar ini berasal dari panggung kecil yang menghadap ke arah bangku.

"Haus nggak Dar? Mau beli minum?" tawar Dewa

Gelengan kepala Dara menandakan dia menolak tawaran Dewa, "Nanti aja gue belum haus. Lo kalo mau beli beli aja gapapa" ucapnya.

"Enggak nanti aja. Yuk lanjut jalan lagi"

Mereka mulai melanjutkan perjalanan, hingga sampai di bagian permainan yang dimana banyak sekali permainan dengan hadiah bermacam-macam membeludak di kanan kiri. Dewa dan Dara awalnya hanya melihat lihat hingga satu kios dengan salah satu hadiahnya adalah boneka singa, membuat Dewa mengajak Dara untuk mencoba permainan itu.

Dara tak menolak. Permainannya sederhana dan terbilang cukup mudah, hanya dengan melempar bola baseball untuk menjatuhkan kaleng-kaleng yang di tumpuk seperti piramida, jika bisa menjatuhkan semua kita bisa memilih salah satu boneka yang ada disana. Sekali bermain hanya diberi 3 kali kesempatan.

Dua sejoli ini sudah menerima 3 bola baseball dari petugas yang berjaga. Namun, Dewa tak langsung bermain dia menunggu dan menonton Dara yang saat ini mulai melemparkan bola pertamanya yang sayangnya tak mengenai sasaran, begitu pula dengan bola kedua dan ketiga.

Ya sepertinya Dara tak jago akan hal ini. Selanjutnya Dewa mulai bermain, lemparan pertamanya meleset lalu lemparan keduanya hanya menjatuhkan 4 kaleng teratas. Momen ini terasa mendebarkan bagi Dewa juga Dara hingga bola terakhir mulai di lambungkan oleh Dewa dan

/Pranggg brukk brukkk/

Berhasilll!!! Sisa kaleng yang bertumpuk runtuh seperti terkena gempa, Dewa dan Dara senang tentu saja hingga tanpa sadar berpelukan. Detik selanjutnya saat mereka sadar, mereka langsung melepaskan pelukan dengan deheman canggung.

"Silahkan mas pilih 1 hadiah bonekanya" kata sang petugas

Dewa menoleh ke Dara yang tengah mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Pilih Dar mau yang mana"

"Eh kok gue yang milih, kan lo yang menang Dew" Dara yang masih saja gugup

"Gapapa lo yang pilih, nanti boneka nya buat lo. Lo suka boneka kan?"

"Iya suka, tapi beneran nih buat gue boneka nya?"

"Iya beneran suer pilih aja mau yang mana?"

Terlanjur Mencinta#1 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang