19

7 3 1
                                    

~Selamat Membaca~

Sabtu 7 November 2020, di sebuah mall

Saat ini Dewa dan Dara tengah berada di salah satu toko buku di dalam sebuah mall. Dewa berencana membeli buku latihan soal UN, sedangkan Dara hanya menemaninya, awalnya. Namun urung saat melihat sebuah novel dengan sinopsis yang membuat Dara tergiur untuk membelinya. Alhasil karena terbuai oleh sinopsis novel yang membuatnya penasaran, membuat Dara membeli novel itu.

"Udah cuma beli itu aja? Ada lagi nggak?" tanya Dewa yang sedari tadi berdiri di samping Dara.

Dara menggeleng sambil memeluk novel barunya. "Enggak ini aja"

Setelahnya mereka berdua berjalan menuju kasir, guna membayar barang belanjaan mereka. Kasir hari ini bisa dibilang cukup ramai, Didepan Dewa dan Dara masih ada 3 orang lagi. Oleh karena itu, Dewa menyuruh Dara untuk menyerahkan novelnya dan membiarkan Dewa yang mengantri untuk membayar. Awalnya Dara ragu dan berniat untuk tidak menuruti kemuan Dewa, namun setelah Dewa meyakinkan dirinya Dara pun luluh.

Dara  berkeliling toko buku tersebut. Berjalan kesana kemari membaca sinopsi di bagian belakang buku lalu dikembalikan, melihat-lihat tas yang memang dijual disini, juga pena yang dipajang didalam etalase kaca ditambah pencahayaan dari lampu sorot mini di dalamnya, dan hal-hal lain yang dilakukan Dara hanya untuk membunuh waktu. Hingga saat Dara berjalan di salah satu lorong, tanpa sengaja dia menemukan sebuah pajangan berbentuk wahana merry go round, yang Dara yakini  adalah sebuah kotak musik.

Dara punya seperti itu, hadiah ulang tahun dari kak Dean tahun lalu dan ukurannya agak lebih besar dari itu. Dan hal ini lah membuatnya teringat akan sosok Kak Dean. Tanpa sadar tangannya mengambil kotak musik tersebut, Dara pandangi lamat-lamat dan lantas bergumam.

"Ternyata sesusah itu ya lupain kak Dean. Astaga Dara! kenapa juga lo nginget Kak Dean, lo kan udah punya Dewa." monolog Dara dengan nada lirih. Lalu dia kembalikan kotak musik tersebut ke tempat semula.

Setelahnya dia pun berbalik dan berniat melanjutkan jalannya. Namun, betapa kagetnya dia saat berhadapan dengan Dewa. Seketika rasa takut menyeruak di dalam tubuhnya. Dewa nggak denger omongan gue tadi kan? Kurang lebih begitu batin Dara.

"K-kok kamu disini?!" tanya Dara dengan degupan hatinya yang mulai tak beraturan, takut kalau kalau Dewa mendengar monolognya tadi.

Dewa memandang Dara dengan tatapan bingung. Segera sadar Dara pun meralat pertanyaannya, "maksud aku. Dari kapan kamu disitu? Dah selesai bayarnya?"

"Barusan disini aku" jawab Dewa dan entah kenapa tiba-tiba saja Dara merasakan  aura tak enak dari Dewa.

Dara mengangguk paham. "Udah selesai bayar kan, yuk" ucap Dara sembari berjalan keluar dari toko buku tersebut, diikuti dengan Dewa disampingnya.


...

Setelah keluar dari toko buku lalu turun ke lantai bawah, Dewa dan Dara berjalan menuju supermarket yang ada di dalam mall ini. Dewa mau membeli titipan sang mama, itulah mengapa mereka berdua berakhir disini.

"Kamu ada yang mau dibeli nggak?" tanya Dewa sembari menaruh barang terakhir dari titipan sang mama.

"Enggak" jawab Dara sambil menggeleng

"Langsung ke kasir aja ya" ucap Dewa dan mulai berjalan sembari mendorong troli belanja, Dara pun mengikutinya.

Di tengah perjalanan saat melewati sebuah lorong yang khusus menjual buah-buahan segar, Dewa berhenti tepat di depan sebuah keranjang buah yang berisikan semangka-semangka. Ya, Dewa penggemar nomer 1 semangka. Dara yang tak tau menahu kalau Dewa suka dengan buah semangka pun ikut berhenti walaupun dia bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terlanjur Mencinta#1 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang