Almost is Never Enough (18+)

248 17 8
                                    

Mino menatap makanan yang disiapkan dihadapannya namun tidak menyentuhnya juga. Ia hanya mengaduk-aduknya tanpa selera. Ia rindu Jennie, ia ingin bertemu Jennie tapi sudah terlalu malam dan ia tidak ingin mengganggu.

"Kenapa?"tanya Dara pada Mino.

"Kok Jennie gak makan disini?"tanya Mino pada Dara.

"Oh, itu Jennie udah makan diluar sama Yoona sebelum Yoona pergi keluar kota."jawab Dara santai.

"Tante Yoona ke luar kota?"tanya Mino pada Dara.

"Iya."jawab Dara.

"Jadi, Jennie sendirian dong dirumah?"tanya Mino lagi.

"Iya, kenapa?"tanya balik Dara.

"Aku bawa makananku ke rumah Jennie ya."ucap Mino seraya membawa nasi dan lauk di kedua tangannya namun langsung diteriaki Ibunya.

"YA! Mau apa kamu kerumah cewek yang sendirian? Gak gak, balik sini duduk."teriak Dara melihat kelakuan Mino.

"Biarin ajasih, Ma."ucap Jiyong membela anaknya.

"Kok biarin sih?"protes Dara memukul lengan suaminya itu.

"Mino, sana cepet pergi."ucap Jiyong mengusir Mino sambil tersenyum lebar.

"Baik! Ayah emang terbaik! Dadah Mama!!!"balas Mino yang seraya berjalan keluar rumah.

"Ya! Bisa-bisanya kau!"teriak Dara ke suaminya.

"Biarkan saja, dulu kita juga begitu."goda Jiyong.

Sedang Mino berjalan dengan langkah besar-besar menekan bel rumah Jennie.

Jennie membuka pintu dan kaget melihat Mino, Mino melotot melihat Jennie mengenakan oversized sweater berkancing tanpa celana pendek lagi dibaliknya lalu Mino dengan lancang main masuk dan duduk didepan TV.

"Kamu ngapain disini?"tanya Jennie pada Mino.

Mino menyuapkan makanannya kedalam mulut, "Makan sambil nemenin kamu."

Jennie berjalan dan duduk disebelah Mino lalu menatap laki-laki itu dengan tatapan curiga, "Aku gak perlu ditemenin."

"Tapi aku mau nemenin."balas Mino cuek.

Jennie berdiri dan berjalan kearah dapur untuk mengambilkan sekaleng bir untuk Mino. Jennie masih hapal bir kesukaan Mino, hal itu masih diingat dengan baik olehnya.

Jennie meletakkan bir itu di meja dan Mino meminumnya segera.

"Makasih."ucap Mino.

"Ya, sama-sama."balas Jennie.

Mino menyelesaikan makannya dan Jennie yang merapihkannya. Jennie menaruh piring-piring itu di wastafel sedang Mino berada didekat Jennie karena akan membuang botol kaleng bekas bir yang ia minum.

Jennie membalikan tubuhnya seketika tubuh kecilnya itu menabrak tubuh tinggi Mino. Jennie menjauh namun helaian rambutnya ada yang menyangkut di kancing kemeja kerja Mino.

THERE IS NO ONE LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang