Jennie dan Yoona menatap gedung apartemen yang cukup sederhana yang akan mereka tinggali. Jennie dan Yoona menaiki lift dan menuju lantai 7 menuju tempat tinggal baru mereka.
Unit apartemen itu hanyalah unit biasa dengan 2 kamar tidur, dibanding dengan rumah Ayahnya ini sangatlah jauh. Tak ada lagi kolam renang, dining room, dan bahkan tempat untuknya melakukan spa.
Jennie memasuki kamarnya dan merapihkan beberapa pakaian yang ia bawa, sedangkan Yoona menghampiri Jennie lalu memeluk anaknya itu.
"Maaf. Mama tidak bisa memberikan kamu yang lebih dari Ayah."ucap Yoona.
"Gak apa, Ma."balas Jennie dengan ramah.
Yoona melepas pelukannya dan berjalan keluar kamar Jennie. Jennie merebahkan tubuhnya di kasur dan menatap langit-langit. Apa yang ia miliki jauh dari kemewahan, tapi entah kenapa ia merasa lebih bahagia.
***
"Ma, kan Mino udah bilang ke Mama ayo pindah aja."protes Mino pada Dara yang sedang sibuk menyiapkan makan malam.
"Pindah apaan? Ini kan tempat tinggal baru juga 2 tahun disini."balas Dara sambil memukul ringan tangannya.
Mino mengaduh dan menatap ruangan sederhana itu. 2 tahun lalu, ia baru saja bisa membelikan sebuah unit apartemen sederhana untuk kedua orangtuanya. Namun sekarang, ia mampu membelikan yang mewah, tapi Ibunya selalu menolak.
Dara memasukkan beberapa makanan dalam tempat makan yang ia miliki dan Mino menatap hal itu dengan bingung.
"Kok dibekalin gitu? Cukup kimchi aja kalau aku. Gak usah sebanyak ini."pinta Mino
"Bukan buat kamu. Mama punya tetangga baru. Ayo sambut mereka dan kamu juga ayo anterin Mama."ajak Dara.
Mino menggelengkan kepalanya, "Enggak, ah. Kenapa Mino harus ikut-ikutan dengan kegiatan ibu-ibu?"
Dara memukul lengan anak semata wayangnya itu, "Cepat temani Mama!"
Mino dengan malas bangun dan membawakan beberapa tempat makanan yang berisi penuh dengan makanan. Dara berjalan berdampingan dengan Mino dan ia membunyikan bel pintu apartemen sebelahnya.
Pintu dibuka dan Mino terkejut melihat sosok yang tak asing ada dihadapannya, Kim Jennie.
"Ah..."ucap Jennie kaget.
"Loh? Jennie?!"teriak Dara terkejut. Dara memeluk Jennie, Jennie membalas pelukan Dara dengan senyum hangat diwajahnya.
"Tante..."sapa Jennie.
Dara melepaskan pelukannya dan membelai pipi Jennie, "Kamu apa kabar?"
"Baik, Tante. Tante dan keluarga gimana?"tanya Jennie balik.
"Baik. Kami baik."
Terdengar suara kaki yang mendekat dan wajah cantik Yoona muncul dari belakang tubuh Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
THERE IS NO ONE LIKE YOU
FanfictionRasanya sulit bagi Mino untuk melupakan Jennie, wanita yang mencampakkannya 3 tahun lalu karena ia dari keluarga miskin. Meskipun sampai sekarang ia sudah menjadi laki-laki kaya raya. Dan rasanya sulit bagi Jennie, meninggalkan laki-laki yang member...