Sudah sebulan sejak tragedi dikantor Ayahnya, Jennie dan Mino baik-baik saja. Mereka menghabiskan waktu bersama setiap hari layaknya pasangan yang sedang dimabuk asmara. Semuanya baik-baik saja, selain bisnis Ibu dan Kakaknya yang sedang ada penurunan.
"Kamu kenapa kok kayak lelah banget?"tanya Jennie membelai wajah Mino yang duduk disebelahnya.
Mino menoleh dan langsung meminta Jennie memeluknya, "Gak apa sayang."
Jennie terdiam. Ia sempat melihat laporan keuangan milik Mino yang semalam ia kerjakan. Puzzle dikepalanya seperti menyatu. Ketiga orang tersayang nya memiliki masalah yang sama yaitu bisnis yang terganggu dan menurun.
"Oppa, kamu kalau ada apa-apa bilang aku."ucap Jennie pada Mino sambil membelai kepala laki-laki itu.
Mino hanya mengangguk pelan, "Hahhh... dipeluk kamu gini rasanya semua membaik."
Jennie menghela nafas dan pikirannya sedang memikirkan skenario terburuk dari semua ini, Ayahnya.
~
Jennie memasuki rumah yang dulu adalah rumahnya. Rumah tempat ia tumbuh dan rumah yang pernah menjadi tempat ternyaman untuknya. Semua itu berubah ketika obsesi Ayahnya merusak kebebasan Ibu, Kakak dan kini dirinya.
Tanpa memberi salam Jennie memasuki dining room dan menemukan Ayahnya sedang menikmati makan malamnya.
"Ini semua perbuatan Ayah, kan?"tanya Jennie menahan amarahnya.
Seunghyun menyisip winenya dan menoleh kearah anaknya, "Ayah gak paham maksudmu."
"Usaha Mama, Kakak dan Mino. Itu semua ulah Ayah kan?"tanya Jennie mengepal tangannya kesal.
Seunghyun memotong steaknya dan memakannya dengan nikmat, "Ayah kan sudah memperingati kamu."
"MAU AYAH APA?!"teriak Jennie dengan air mata yang mengalir deras.
"Putuskan Mino, menikah dengan Seunghoon. Keluarganya itu luar biasa hebat, selain bisnis keluarga akan aman, kau juga terjamin hidupnya."jawab Seunghyun santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
THERE IS NO ONE LIKE YOU
FanfictionRasanya sulit bagi Mino untuk melupakan Jennie, wanita yang mencampakkannya 3 tahun lalu karena ia dari keluarga miskin. Meskipun sampai sekarang ia sudah menjadi laki-laki kaya raya. Dan rasanya sulit bagi Jennie, meninggalkan laki-laki yang member...