Udara pagi ini terasa lebih dingin dari hari kemarin, membuat siapa saja enggan untuk meninggalkan tempat tidur. Sama halnya dengan seorang perempuan berusia sekitar dua puluh tahun, ia masih asyik bergelung dengan selimut Teddy Bear miliknya, sampai suara alarm yang berada tepat disamping tempat tidurnya berbunyi nyaring.
"Ck baik baik aku bangun," ujar Sakura seraya membuka kedua matanya dan menolehkan kepalanya ke samping untuk melihat jam yang sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima belas menit.
"Oh sial!! AKU TERLAMBAT!!!" teriak Sakura, yang langsung melompat dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.
Haruno Sakura, adalah seorang perempuan berusia dua puluh tahun yang saat ini bekerja di sebuah perusahaan milik salah satu keluarga ternama di Jepang yaitu Uchiha.
Sakura bekerja sebagai asisten Uchiha Sasuke, yang merupakan seorang penyidik di Kepolisian Jepang dan tidak lain adalah anak bungsu dari Fugaku Uchiha yang dikenal sebagai kepala Polisi di Jepang.
Hampir dua tahun Sakura bekerja disana, dan selama itu pula kehidupannya berubah, ia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, bahkan ia mampu menyewa tempat tinggal yang lebih layak dibanding Apartementnya dulu.
Sakura tinggal seorang diri, kedua orang tuanya meninggal dunia saat ia berusia lima belas tahun akibat kecelakaan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sakura mengandalkan uang pensiunan kedua orang tuanya yang tidak seberapa, walaupun begitu, Sakura bisa menyelesaikan pendidikannya dengan baik, dan sekarang ia memiliki pekerjaan yang sangat menjanjikan.
...
Sakura yang baru saja keluar dari stasiun kereta, langsung berlari menuju gedung Kepolisian yang letaknya tidak jauh dari sana. Karena saking paniknya ia sampai beberapa kali menabrak orang-orang yang tengah melintas di daerah tersebut.
"Sasuke pasti akan menceramahiku lagi," gerutu Sakura dalam hati.
Sakura terus berlari sampai akhirnya ia tiba tepat didepan pintu kantornya. Ia berhenti sejenak untuk menormalkan pernafasannya yang masih terengah-engah. Setelah dirasa cukup tenang, Sakura mengulurkan lengan kanannya untuk memegang knop pintu seraya mendorongnya hingga terbuka.
"Selamat pagi..." ucap Sakura seraya memasuki kantornya.
"Kau terlambat lima belas menit dua puluh tujuh detik," ucap sebuah suara yang membuatnya meringis.
Mata Sakura langsung tertuju pada laki-laki yang kini tengah duduk diatas meja kerja miliknya dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada, dan jangan lupakan tatapan tajam yang tengah dilayangkannya, seolah Sakura adalah seekor anak ayam yang siap ia terkam.
"Maafkan aku... aku..."
"Aku tidak peduli lagi dengan alasan yang akan kau ceritakan hari ini, jika kau mengulanginya lagi, aku akan memotong gajih mu menjadi dua," ucap Sasuke seraya berjalan menuju ruangan pribadinya.
Sakura menghela nafas lega, hari ini ia tidak mendapat ceramah panjang seperti biasanya dari Sasuke.
"Selamat pagi Sakura," ucap sebuah suara yang membuat Sakura langsung menolehkan kepalanya.
"Oh ... selamat pagi Hinata," ucap Sakura yang tidak menyadari jika teman-temannya sudah ada disana.
"Kau tidak menyapaku?" Tanya laki-laki berambut kuning yang baru saja keluar dari dapur dengan membawa satu cangkir kopi.
"Selamat pagi Naruto, Shikamaru, dan tentu kau juga Sai," ucap Sakura sebelum teman-temannya yang lain protes karena tidak ia sapa.
Kantor yang saat ini Sakura tempati adalah kantor khusus untuk tim penyidik. Ruangan itu cukup luas dengan sofa berwarna hitam yang terletak di tengah ruangan, dan ada lima meja untuk setiap orang mengerjakan pekerjaan mereka. Di sudut ruangan, terdapat lemari khusus untuk penyimpanan file, didalamnya tidak lain adalah laporan tentang kasus-kasus yang telah mereka kerjakan. Selain itu, terdapat sebuah dapur kecil yang sering mereka gunakan untuk sekedar membuat minuman. Sedangkan Sasuke, ia memiliki ruang pribadinya sendiri.
"Jadi ... kejadian apa yang menimpamu kali ini sehingga kau terlambat Sakura?" Tanya Sai yang tengah duduk santai sambil membaca koran hari ini.
"Alarm ku mati, jadi aku terlambat," ucap Sakura yang kini sudah duduk di meja kerjanya.
"Alarm mu yang mati atau telingamu?" Tanya Naruto yang membuat Sakura melemparkan pulpen ke arahnya.
"Mungkin kau harus mengganti jam mu," ucap Hinata.
"Itu tidak akan berguna, mungkin sekali-sekali kau harus menginap di kantor agar tidak terlambat," ucap Sai.
"Aku setuju," ucap Naruto yang langsung memberikan jempolnya pada Sai, sedangkan Sakura hanya mendengus kesal karena terus di ejek oleh teman-temannya.
"Jika ada pertandingan untuk terlambat bekerja, aku yakin kau akan menjadi juara Sakura," ucap Naruto.
"Dan tidak ada yang akan menandinginya," timpal Sai yang membuat Naruto tertawa.
"Bisakah kalian berdua menghentikan omong kosong ini?!" Ucap Sakura kesal.
"Ayolah ... ini hanya ..." perkataan Sai terhenti saat Sasuke keluar dari ruangannya dengan sebuah map di tangan kanannya.
"Jika kalian lupa ini adalah kantor, bukan Caffe, jadi berhenti membicarakan hal bodoh!" Ucap Sasuke seraya duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
"Apa kita mempunyai kasus?" Tanya Shikamaru berjalan menghampiri Sasuke dan duduk tepat di hadapannya.
"Hn," jawab Sasuke seraya menyerahkan map yang ia bawa kepada Shikamaru.
Sakura yang penasaran pun akhirnya mendekati Shikamaru dan mengintip isi berkas yang baru saja Sasuke serahkan.
"Tunggu! Bukankah itu kasus yang kau tolak minggu lalu?" Tanya Sakura seraya menatap Sasuke.
"Kasus minggu lalu?" Tanya Naruto penasaran, ia dan Sai pun ikut duduk di dekat Shikamaru dan mengintip berkas yang masih dibaca oleh Shikamaru.
"Kau benar, dan kenapa sekarang kau ingin mengambil kasus ini?" Tanya Naruto yang sama penasarannya dengan Sakura.
"Aku hanya penasaran tentang apa yang terjadi disana," ucap Sasuke mengangkat kedua bahunya.
"Pembohong," ucap Sakura dan Naruto secara bersamaan yang membuat Sasuke melotot ke arah mereka berdua.
"Ada beberapa keterangan yang berbeda dari laporan minggu lalu, ada apa ini?" Tanya Sai bingung.
"Kau benar, selain itu ... kasus kehilangannya pun semakin bertambah banyak dan terjadi pembunuhan, juga kasus bunuh diri?" ucap Hinata bingung.
"Tapi dalam keterangan, tidak ada yang melihat atau menemukan barang bukti, jadi bagaimana mereka mengklaim jika itu adalah bunuh diri atau pembunuhan? " Tanya Shikamaru yang di jawab anggukkan oleh Sasuke.
"Dalam laporan sebelumnya, aku pikir ini hanyalah kasus biasa, aku berasumsi jika pelakunya adalah binatang, mengingat mereka tinggal di daerah pegunungan, namun beberapa hari yang lalu, Kakashi memberiku sebuah laporan yang menyakinkan ku jika itu bukan perbuatan binatang," jelas Sasuke.
"Lalu ... apa rencanamu?" Tanya Sai.
"Kita semua akan pergi ke sana untuk menyelidiki secara langsung, kita akan berangkat besok pagi pukul sembilan, dan jangan terlambat!!" Ucap Sasuke seraya menatap tajam ke arah Sakura di kata-kata terakhirnya.
Holla...
Selamat pagi selamat siang selamat sore selamat malam...
Gimana kabar kalian gaes???? Semoga tetap baik-baik aja dan yang pastinya sehat-sehat aja ya....Sebelumnya Author mau minta maaf atas keterlambatan update nya yaaa 😁😁😁😁 setelah ini, Author bakal up dua kali seminggu.
Jadi buat yang penasaran kelanjutannya gimana... pantengin terus yaaaaa
Jangan lupa follow buat yang belum follow 😉😉😉
Dan jangan lupa like dan comentnya gaes 😘😘😘😘
Stay safe and stay healty 😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can Hear Your Step
HorrorSakura bekerja disebuah kantor penyidik dengan Sasuke sebagai ketua, mereka mendapat kasus tentang misteri hilangnya anak-anak di desa Konoha, selama penyelidikan berlangsung, Sakura sering bermimpi aneh, apakah mimpi itu merupakan petunjuk dalam me...