8

2.4K 323 7
                                    

Temari berjalan ke tempat Shikamaru berada dengan pria penjaga perpustakaan mengikutinya dari belakang. Ia melihat Shikamaru yang kini tengah menatap ke arahnya dengan mengerutkan kening.

Temari menghentikan langkahnya saat ia berada tepat dihadapan Shikamaru.

"Dia penjaga perpustakaan, dia mengatakan padaku mengetahui tentang kolam itu, dan dia adalah salah satu pekerja yang membangun kolam," jelas Temari menjawab kebingungan Shikamaru.

Shikamaru menganggukkan kepalanya, "Silahkan duduk," ucap Shikamaru.

"Terimakasih," ucap pria itu seraya menarik kursi yang ada didekatnya kemudian duduk di ikuti oleh Temari disampingnya.

"Namaku Nara Shikamaru dan dia rekanku Sabaku Temari, kami penyidik dari Tokyo," ucap Shikamaru mengenalkan dirinya.

"Namaku Ichiba Toneri, kalian bisa memanggilku Toneri, rumor tentang kedatangan kalian sudah berhembus sekitar satu minggu yang lalu,"

"Benarkah?" Tanya Shikamaru yang dijawab anggukkan oleh Toneri.

"Jadi apa yang ingin kau ketahui Shikamaru?" Tanya Toneri.

"Aku ingin kau menjelaskan semuanya Tuan Toneri, tentang kolam itu," ucap Shikamaru yang dijawab anggukkan oleh Shikamaru.

"Singkatnya dahulu penduduk desa ini memiliki kesulitan untuk mendapatkan air bersih, kami harus berjalan beberapa kilo meter untuk mendapatkan air, sampai akhirnya kepala desa memutuskan untuk membuat kolam penampungan air di desa ini agar penduduk tidak harus berjalan jauh untuk mendapatkan air,"

"Usulan tersebut disetujui oleh penduduk desa, kami bergotong royong untuk membuat kolam dan memasang pipa agar air bisa memenuhi kolam, pengerjaannya bisa dibilang cukup lama, itu hampir lima bulan,"

"Lima bulan? Kenapa bisa selama itu?" Tanya Temari.

"Saat pembangunan, kami mengalami banyak kesulitan, seperti kolam yang terus menerus mengalami kebocoran, pipa yang tiba-tiba hilang, cuaca yang sering tidak menentu, bahkan ada beberapa pekerja yang tiba-tiba jatuh sakit, tapi pada akhirnya kami menyelesaikan pekerjaan itu,"

"Kolam itu menjadi sangat berharga bagi kami, sampai suatu hari, entah bagaimana air dikolam itu menjadi keruh dan berbau tidak sedap, seperti bau bangkai, kami mencoba membersihkan kolam, namun air kolam itu tetap tidak berubah, tetap kotor dan bau,"

"Karena hal itu kami memutuskan untuk membuat kolam yang baru, tepatnya di dekat balai desa dan sejak saat itulah kolam yang pertama mulai ditinggalkan,"

"Menurut beberapa cerita penduduk yang melintasi kawasan itu pada malam hari, mereka akan melihat seorang gadis kecil mungkin berusia sekitar enam atau tujuh tahun, tengah duduk di tepi kolam, banyak yang mengira gadis itu adalah anak Tuan Andrew,"

"Siapa itu Tuan Andrew?" Tanya Shikamaru.

"Dia adalah salah satu orang terkaya di desa ini, dia bukan asli warga Konoha, dia memiliki seorang putri cantik yang bernama Elizabeth, gadis itu dikenal sangat ramah juga periang di desa ini, sampai suatu hari dia dinyatakan hilang, kami yang dibantu oleh polisi melakukan pencarian besar-besaran menyisir seluruh desa, bahkan kami memperluas pencarian, namun tidak ditemukan jejaknya sama sekali,"

"Polisi dan Anbu menghentikan pencarian setelah dua minggu mereka terus mencari, Tuan Andrew sangat terpukul akan hal itu, sampai beberapa hari kemudian salah satu pekerja yang berada di rumahnya menadapati Tuan Adrew bunuh diri dengan cara menggantung dirinya, di pintu kamar Elizabeth,"

"Sejak saat itu rumah Tuan Andrew kosong, dia tidak mempunyai kerabat atau siapapun untuk mengurus rumahnya, ia hanya tinggal dengan putrinya,"

"Dimana rumah Tuan Andrew?" Tanya Temari.

I Can Hear Your StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang