-bagian 8-

5 2 0
                                    


Happy Reading guys💜
Jangan lupa vote & coment ya 💞
Ngasih krisar juga bolehh 😗🖤

Monmaap ni telat up aku ujian hhe 😅

Monmaap ni telat up aku ujian hhe 😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict nya ami nihh

M

ata cantik itu perlahan terbuka, dan pertama kali yang ia lihat hanya ruangan serba putih, tangannya terasa kebas saat merasakan tangan lain menggenggam tangannya.

Dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui yang menggenggam tangannya adalah adib, pacar nya.

Ami berusaha untuk mengubah posisi nya menjadi duduk.

Merasa ada pergerakan, adib terbangun dan langsung membantu ami untuk duduk.

"Kamu mau apa mi?" Tanya nya saat ami hanya menatap mata nya.

"Minum," ujar nya sambil terus menatap adib.

Adib tersenyum dan mengambil air minum yang ada di atas nakas samping brankar ami.

Lalu adib membantu ami untuk minum. Ami terus saja menatap adib seolah bingung dan ingin bertanya.

"Jangan mikir apa-apa dulu, yang terpenting sekarang ini kesehatan kamu mi," ujar nya sambil mengelus rambut ami

Ami hanya diam.

"Ibu kamu nitipin kamu ke aku, sekarang ibu kamu lagi pulang, bersih-bersih dan ambil beberapa baju kamu."

Ami mengangguk seolah paham, namun ada yang menggangu pikiran nya sejak tadi, dimana Ayah nya?

"Ayah.. Kemana?" Tanya ami.

Adib diam sambil menghela nafas nya.

"Kata tente linsy, om seto ada kerjaan di luar kota, mungkin pulang nya bulan depan."

Ami menghela nafas nya.

"Maafin aku mi," ujar adib tiba-tiba.

Ami menoleh menatap adib. "Maaf untuk?"

"Semua ini gara-gara aku, kamu pulang sore dan kena marah sama om seto menyebabkan kamu masuk rumah sakit," ujar adib menunduk.

"Semua ini ngga ada hubungannya dengan kamu kak, ini murni karna ayah orang nya emang tempramen," ujar ami mengelus tangan adib.

Adib mendongak menatap ami, ada raut khawatir dari tatapannya.

"Tapi kamu sampe di opname sampe minggu depan, karna kamu kena tipes, semua ini emang gara-gara aku mi,"

"Gapapa kak, mungkin ini udah jadi perjalanan takdir, kakak jangan nyalahin diri kakak terus," ujar ami mengeratkan pegangan tangan nya.

Adib berdiri dan duduk di pinggir kasur jarak nya dengan ami terpantau cukup dekat, ami di buat deg-degan.

amiadamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang