Happy Reading 💗
"Mi, lo suka sama pasar malem nggak," Tanya adib.
Kini mereka masih berada di pinggir danau sambil menikmati indahnya senja.
"Hmm lumayan sih kak," Jawab ami menoleh ke adib.
"Kayak nya ada deh di deket sini, mau liat-liat nggak?" tawar adib sambil tersenyum.
"Hmm boleh kak," Jawab ami semangat.
Seolah teringat sesuatu ami termenung, ia melirik arloji nya jam 00:06 ia kaget dan menatap adib yang masih menatap nya bingung.
"Kenapa mi?" Tanya ami.
"Udah sore kak," Jawab ami panik.
"Ya emang, kan pasar malem juga malem ada nya, gimana sih pacar aku," ujar adib terkekeh.
"Kak.k-kita pulang aja yah, pasar malem nya lain waktu aja ami takut kena marah ayah," ujar ami dengan wajah khawatir.
"lo kalo mau pulang kenapa nggak ngomong mi, gue kan jadi nggak enak bawa anak orang pulang sore," ujar adib ikutan panik.
Ia menarik tangan ami sampai depan motor nya.ia segera memakaikan ami helm.
Saat ami sudah naik ke motor nya ia menarik tangan ami ke pinggang nya, "pegangan yang kenceng mi," ujar adib.
Ami yang melihat adib begitu khawatir hanya tersenyum tipis, ami yakin adib pria yang baik.
••••
Sesampainya di depan rumah ami, adib menghentikan motor nya, lalu mengambil helm yang di berikan ami.
"Makasih kak," ujar ami tersenyum tulus.
"Sama-sama,udah sana masuk nanti kena marah lagi," ujar adib balas tersenyum.
"Yaudah, ami masuk dulu ya."
Adib hanya mengangguk dan memperhatikan ami yang tengah membuka pintu gerbang rumah nya.
*
Ami membuka pintu utama nya, terlihat Seto yang sedang duduk di ruang tamu, memakai baju koko dan juga sarung terlihat habis sholat.Ami berjalan mendekat dan mencium tangan ayah nya, Seto menatap datar ami. Ami hanya menghela nafas dan berlalu ke kamar.
Ami heran kenapa tidak kena marah, ia segera melangkahkan kaki nya menuju kamar nya yang berada di lantai atas.
Saat sampai di depan pintu Ami bingung melihat seluruh Pakaian, dan juga barang-barang Ami berserakan.
Dan buku-buku yang terlempar dengan sembarangan.
Dan suara tepuk tangan seseorang mengalihkan perhatiannya pada barang nya yang berserakan.
"Bagus mi, kemajuan yang bagus!" Seto menekankan setiap kata nya.
Ami menunduk ia tidak berani menatap ayah nya, Ami sadar ini memang salah nya.
Ami mendongak saat melihat linsy ibu nya, menatap nya dengan tatapan datar.
Seto berjalan mendekat pada Ami.
PLAK!
hal mengejutkan terjadi, Ami di tampar dengan begitu keras, sampai ia terjatuh di lantai ia menangis dengan pilu.

KAMU SEDANG MEMBACA
amiadam
Random"karena mau bagaimana pun aku tetap berbeda" cerita baru niww, jan lupa baca yaw 😉😍 jangan lupa tinggalkan jejak nya ya berupa ketuk tanda bintang di bagian pojok lalu komen 😉❤🌼 jangan lupa follow aku 🌼❤ . . . . . . . Dilarang keras plag...