Sesal 2

1.5K 139 11
                                    

Dia berbaring di ranjangnya dengan tenang. Menatap 2 orang yang sudah membantunya menjalankan rencana yang sudah dibuatnya─rencana untuk menyakiti orang yang paling berharga dalam hidupnya.

"Kau memang bodoh. Jika kau mencintainya harusnya kau tidak melepaskannya begitu saja. Memintaku berpura-pura jadi tunanganmu segala! Untung kakak iparmu dan keponakanmu mau bekerja sama." Perempuan berambut golden brown itu meracu tidak senang. Bagaimana bisa ia memiliki adik sebodoh ini?

"Karena penyakit ini aku akan segera mati. Bagaimana bisa aku menyeretnya ke dalam jurang kesedihan?" ia bahkan tidak memberitahu kekasihnya latar belakangnya yang sesungguhnya.

"Terserah!" perempuan itu berjalan keluar dengan marah. Ia paling tidak suka jika adiknya pesimis karena penyakit yang ia derita sejak kecil itu diungkit. Penyakit yang membawa kematian pada ibu mereka.

"Aku sudah membantunya membeli tanah di sebuah desa dan sedang mempersiapkan pembangunan rumah. Sesuai intruksimu, aku sudah memberikan DP 80% sehingga ia tidak perlu mengeluarkan banyak uang."

"Terima kasih. Lalu... aku ingin kau menyembunyikan semuanya darinya. Bilang bahwa aku telah menikah dan memutuskan ke luar negeri."

"Yunho... aku pikir itu sedikit kejam untuknya."

"Tidak apa-apa. Toh waktuku tidak banyak lagi." Yunho menatap sahabat baiknya tersebut. "Jika aku mati, bawa abuku bersamamu, campurkan pada adonan semen agar aku selalu bersama dengannya."

"Kau sudah gila! Itu sedikit menakutkan..."

Yunho terdiam, tidak menyahut. Rasa sakit menyerangnya. Ia sudah biasa berpura-pura baik-baik saja meskipun tubuhnya mengerang sakit setengah mati. Memejamkan matanya untuk meredakan sakitnya, Yunho teringat bagaimana kejamnya ia meninggalkan orang yang paling ia cintai.

"Kita putus!"

"A... apa?" bahkan sebelum mencerna dengan baik maksud perkataannya, Yunho bergegas meninggalkan kekasih hatinya di rumah yang sudah mereka tinggali bersama nyaris selama satu dekade.

♥♥♥

"Maafkan aku... kau harus hidup dengan baik. Bahagia... temukan orang lain yang bisa menjagamu. Aku, maafkan kebohonganku. Aku mencintaimu namun sayang umurku terlalu mendek untuk mempersembahkan kebahagiaan padamu. Maafkan aku..." Yunho mengucapkan kata-kata tersebut dalam hatinya. Matanya yang sudah buram menatap kakak perempuannya, saudara iparnya, kedua keponakannya yang masih kecil serta sahabat yang selalu membantunya hingga saat terakhir kehidupannya.

Dalam kehidupan ini Yunho memiliki segalanya, harta, kekuasaan bahkan orang yang dicintainya. Tetapi ada sedikit penyesalan dalam hatinya. Rasa sesal karena tidak bisa menjaga orang yang dicintainya sedikit lebih lama.

Andai penyakit ini tidak menggrogotinya...

Dalam kesakitannya Yunho tersenyum membayangkan wajah merona kekasih hatinya saat mereka menikmati madu cinta bersama.

Setitik air mata mengalir membasahi wajah pucat Yunho sebelum ia menyerah lelah dan perlahan menutup matanya. Dalam hembus napas terakhirnya ia seolah mendengar suara panggilan dari kekasih hatinya membuat tidur abadi Yunho disertai senyuman.

♥♥♥

'Dalam hidup ini aku menyakitimu dan terlalu pengecut untuk mengakui kesalahanku... jika ada dunia lain tempat aku bisa bersama denganmu, aku akan memohon pada Tuhan agar aku diberi umur panjang agar bisa menjagamu dan memberimu kebahagiaan..."

♥♥♥

End

♥♥♥

♥♥♥

Sakitnya apa, silakan berasumsi sendiri ya. Hehehe...

Monday, November 30, 2020

2:28:36 PM

NaraYuuki

Kumpulan Drabble YunJae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang