Bagian 01

2.8K 257 10
                                    

BUBBLE GUM 01

Pagi itu, Xiao Zhan menatap datar pada penjelasan guru matematika di depan kelasnya. Entah apa yang tengah bersarang di dalam kepalanya, namun dia tetap duduk manis dan bertindak seolah sedang mendengarkan untaian kalimat yang terlontar dari mulut guru tua tersebut. Lamunanya terpaksa berhenti karena ulah seseorang yang duduk di belakang kursinya. Xiao Zhan menatap geram pada penghapus pensil yang mendarat di atas mejanya, meraih dengan segera dan menyimpannya di dalam kolong meja. Berat hati Xiao Zhan memperhatikan papan tulis dan berusaha fokus mengerjakan tugas yang diberikan. Tak lama kemudian sebuah rematan kertas kembali mendarat di atas mejanya, helaan napas kasar diperdengarkan belahan bibir Xiao Zhan. Membalikkan badan untuk bertemu tatap dengan pemuda berandalan, murid baru di kelasnya, yang sejak awal begitu sering mengganggu kesehariannya di sekolah. Dengan geram dia melemparkan rematan kertas tersebut tepat mengenai wajah yang menyeringai usai hal itu terjadi. Karena dikuasai kekesalan, Xiao Zhan bergerak cepat dan meraih kerah pemuda itu, Wang Yibo, lalu melayangkan sebuah pukulan di wajah rupawan tersebut. Hal itu mengundang atensi semua orang yang berada di kelas. Beberapa siswa segera menarik Xiao Zhan menjauh dan menolong Wang Yibo yang tersungkur.

Wajah guru matematika, Guru Luo, mendadak gelap dan aura hitam seakan meluap-luap dari tubuh yang sudah tidak begitu tegap lagi. Suaranya tegas dan dalam, berseru, "Xiao Zhan, Wang Yibo!" Guru Luo membawa langkah mendekati dua muridnya. Tatapan mata tajam dan mengisyaratkan intimidasi, membuat Xiao Zhan dan Wang Yibo menundukkan kepala. "Ke ruang BK sekarang!" perintah Guru Luo mutlak.

Kedua murid itu menurut dan berjalan beriringan menuju ruang BK yang terletak di lantai tiga. Wang Yibo dengan langkah santai menatap ke arah sosok yang masih setia memasang tampang kesal. Tawa remeh pun meluncur dari belah bibirnya, membuat Xiao Zhan kembali melayangkan tatapan tidak suka.

"Ini semua salahmu!" seru Xiao Zhan tertahan. Mengingat mereka sedang melintasi ruang kelas yang masih melakukan kegiatan belajar-mengajar. "Kau selalu mengganguku! Apa maumu, huh?" lanjutnya dengan nada ketus.

Sementara Wang Yibo tak menggubris sama sekali, justru tampak acuh tak acuh. Seolah keberadaan dan ocehan Xiao Zhan hanya angin lalu yang tak perlu diperhatikan. Hal itu kembali memancing kekesalan dalam hati Xiao Zhan, tapi pemuda itu tidak ingin membuat keributan yang berakhir dengan menambah tumpukan hukumannya. Berusaha sabar dan mengabaikan Wang Yibo adalah cara terbaik yang mampu Xiao Zhan lakukan. Mereka tiba di ruang BK, duduk berhadapan dengan guru wanita yang memakai kacamata besar dan berpenampilan jadul. Xiao Zhan sudah merasakan aura tidak enak ketika bertatap muka dengan guru yang dipanggil Guru Lie tersebut, semua murid di sekolah tahu jika tidak ada yang akan berakhir aman jika sudah masuk ke ruang BK. Namun, Wang Yibo yang notabene murid baru, tidak mengetahui perihal tersebut. Buktinya saja dia tengah menahan tawanya ketika melihat penampilan Guru Lie. Sungguh ironi, Xiao Zhan harus datang dengan pemuda itu.

"Kau murid baru?" Guru Lie bertanya dengan nada tegas. Menurunkan kacamata besarnya sebatas hidung, untuk menatap tajam wajah Wang Yibo sebelum menaikannya lagi.

Wang Yibo tidak kuat untuk menyembunyikan tawa. Sehingga sesaat setelah guru itu menyelesaikan ucapannya, suara gelegar mengalun memenuhi ruangan tersebut. Dia menertawakan tingkah lucu guru tersebut, juga pakaian, dan gayanya. Sungguh kuno dan kaku. Mendengar tawa mengejek dari Wang Yibo, Xiao Zhan tidak bisa untuk tidak menatap tajam dengan pelototan yang seolah bisa membunuh pemuda di sampingnya. Guru Lie pun demikian, auranya mendadak suram seolah ada kepulan asap yang keluar dari kepala wanita berusia pertengahan 40-an itu. Suara gebrakan meja mengiringi teriak kemarahan Guru Lie, "Hentikan!!!"

Wang Yibo menghentikan tawanya, menatap sekilas pada wajah guru di depannya yang sudah berubah warna menjadi merah. Sedangkan Xiao Zhan, dia menundukkan kepala dan memejamkan mata, merasa pasrah akan hukuman yang mungkin bertambah lagi.

Bubble Gum ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang