he and him

110 19 15
                                    

"pluem, ini taruh mana?"

fiat melangkah masuk dengan membawa sebuah kardus di kedua tangannya

"tulisan nya apa?"

"buku?"

fiat memanjangkan lehernya untuk membaca karena ukuran kardua itu cukup membuatnya keaulitan melihat bagian atasnya

"taruh kamar ku aja, nanti ku bongkar dan atur sendiri"

fiat kembali melangkah pelan, selain karena harus memastikan tidak menendang atau menginjak barang milik pluem yang masih berserakan, juga karena fiat tidak bisa melihat ke depan dengan jelas

"buku mu banyak amat sih, ini udah kardus ke tiga yang tulisan nya buku"

"ah, itu aku beli buat chi..." pluem menghentikan kalimatnya, menggelengkan kepala sebelum melanjutkan "buka saja coba, kalau ada buku yang kamu minat ambil aja, dulu kamu kuliah digital media kan"

fiat menghela nafas maklum sebelum bersuara "males ah, ntar yang mana yang mau kamu buang aku ambil ntar ku sumbangin ke perpus, lagian aku udah lulus lama, buat apa, aku juga paling punya"

pluem hanya berguman sebagai jawaban, masih sibuk menggeser sofa dan meja di ruang depan.

"pakaian sama buku mu kok banyakan buku mu sih pluem?" seru fiat saat melihat koper milik pluem hanya satu

"cerewet amat sih, bantuin geser lemari aja sini!!!" teriak pluem kesal

fiat tertawa pelan, sudah lama dia tidak mengusili pluem. setelah mengatur beberapa kardus agar terlihat lebih rapi dan mudah jika pluem hendak membongkarnya nanti, fiat melemaskan tubuhnya. sejak pagi fiat membantu pluem pindahan.

di sebut pindahan juga sebenarnya hanya membawakan barang pluem yang sempat di titipkan di apartment nya ke apartment baru pluem.

pluem akhirnya memutuskan untuk menyewa apartment yang direkomensasikan tora, teman kantor nya.

apartment yang sama dengan apartment oaujun.

sejak mendengar dari pluem jika oaujun kembali, fiat sebenarnya tidak tahu harus berfikir apa.

cerita dirinya dan oaujun sudah selesai, san sekarang fiat sudah memiliki cerita yang baru. namun tetap saja, nama oaujun meninggalkan kesan salam yang tidak pernah bisa fiat lupakan sampai kapanpun.

"pluem, maaf telat, tadi aku ke kantor sebentar buat ngecek sample produk"

sebuah suara dari luar membuat jantung fiat berhenti sebentar.

suara yang sudah lama tidak di dengarnya

"sample? yang mana?"

fiat mendengar suara pluem menyahut, dan sebuah percakapan yang tidak begitu fiat pahami mengalir dengan tenang. tampaknya mereka sedang membicarakan pekerjaan.

dengan sedikit ragu, fiat melangkah menghampiri pintu kamar. suara pluem terdengar lebih jelas saat fiat akhirnya keluar dari kamar tidur pluem.

dan sosok yang pernah selalu menghiasi hari hari fiat terlihat berdiri tidak jauh darinya.

masih sama.

wajah, senyum, suara, dan postur tubuh oaujun tidak banyak berubah.

semuanya masih sama seperti apa yang diingat oleh fiat.

"dia belum move on darimu"

kalimat pluem kemarin kembali terdengar di telinga fiat. menghela nafas fiat paham, oaujun benar benar masih sama dengan oaujun yang dulu.

つなぐメモリーTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang