4.Adara Aquilla Betelgeuse

105 80 59
                                    

I'm comeback !!
Ada yang nunggu kah?
Wkwk lanjut baca yok💕

Happy Reading ❤

***

Sesuai perjanjian kemarin, hari ini Leo akan menemani Leya ke gramedia. katanya sih ingin membeli novel,lihat saja nanti! Leya ini juga termasuk gadis yang plin plan niatnya ingin membeli novel, eh endingnya malah tidak jadi.

"YA, CEPETAN!" pekik Leo dari bawah.

Leya turun tergesa-gesa dari tangga dengan setelan casualnya "Yok buruan," girangnya.

"Semangat amat lu," ujar Leo.

Leya tersenyum sumringah "Iya dong, gue gak sabar nih mau beli novel yang baru terbit itu."

"Semerdeka lo lah."

"Kalian mau kemana nih, kok pada rapi," ujar Lita yang tiba-tiba nongol.

"Mau ke Gramedia ma" ujar Leya. Lita mengangguk, jika leya keluar bersama Leo ia sudah pasti akan mengijinkannya.

"Kalo gitu kita berangkat ya ma," pamit leya "Iya, kalian hati-hati ya," peringat lita "Siap ibu negara," ujar mereka bersamaan.

Tidak lama mobil mereka berhenti di salah satu Gramedia
Tidak jauh dari rumah mereka.

"Bang lo mau ikut masuk?" tanya Leya. Leo menggeleng "Gue tunggu disini aja," kebetulan di depan toko ini ada tempat untuk nongkrong.

"Yaudah gue masuk ya," Leya berjalan memasuki toko dan mulai masuk ke antara rak buku khusus novel.

Saat dirinya sibuk memilih novel yang beberapa hari ini ia incar, tiba-tiba netranya menangkap seorang gadis yang kini tengah membereskan bukunya yang terjatuh.

"Sini aku bantu," ujarnya langsung berjongkok dan membantu membereskan buku gadis itu.

"Makasih kak," ujarnya. Leya menatap bingung gadis ini. Sepertinya wajah gadis ini sedikit familiar. Oh iya, ini kan gadis yang bersama Arles waktu di Resto.

"Kak," ujarnya lagi. Leya tersadar dari lamunannya "E-eh," gagu Leya

"Kenalin aku Ara kak," Leya membalas uluran tangan ara "Leya," ujarnya sembari tersenyum.

"Kakak kenapa kok tadi natap aku kaya bingung gitu?"

"Ah enggak, kamu gak usah panggil aku kakak, kita kayanya sebaya deh," kekeh Leya.

"Oh ya, emangnya kamu umuran berapa?" tanya Ara. Ara ini memang sangat mudah sekali akrab dengan orang baru. Tidak heran jika dirinya mempunyai banyak teman.

"Aku siswa kelas sepuluh di Canis Minor HihgScool."

Ara tersenyum "Oh berarti kita sebaya dong, aku juga masih kelas sepuluh," ujarnya sambil tertawa. Geli rasanya tadi dia memanggil Leya dengan sebutan kakak.

"Berarti kamu satu sekolah sama Abang aku dong," Leya bingung abang? "Kamu punya abang?" Ara mengangguk "Iya. kamu gak mungkin gak kenal deh."

"Siapa?"

"Abang aku itu ketua osis di Canis Minor," Leya dibuat bungkam dengan perkataan Ara barusan, Apa katanya ketua osis? siapa yang tidak kenal coba dengan ketua osis datar itu!

"Kak Arles?" Ara mengangguk. Malu sekali dirinya karena telah membuat praduga yang tidak-tidak dengan menuduh Ara sebagai pacar Arles.

Dirinya agak sedikit bingung, kenapa Ara tidak satu sekolah saja dengan Arles. Namun pemikiran itu segera ia singkirkan, untuk apa memikirkan urusan orang lain yang mungkin privasi bagi mereka.

ARLEYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang