chapter 05

75 8 0
                                    

.
.
.

Sangat berantakan sekali meja ku, hahh.... lelahnya. Keluh dean.

Tok...tok...

"Masuk."

Yang masuk ternyata Angela.

"Dean, pak Carlos minta laporan tentang pemotretan kemarin."
"Hah... cari sendiri."
"Eh.. dasar dean. Memangnya pak carlos mau kau suruh begitu."
"Siapa bilang pak carlos yang harus cari? Kau cari sendiri, itu lihat meja ku berantakan semua." Dean menujuk mejanya.
"Hahh.... dean, carilah cepat. Pak Carlos sudah nunggu loh."
"Ok,ok. Kau pesankan aku cake yang biasanya kalau begitu, aku lapar sekali sekarang."
"Kau belum makan dari tadi pagi de?"
"Ummm... aku lapar njel."
"Kenapa kau tidak bilang dari tadi, harusnya kau cepat makan. Tunggu aku akan pesankan makanan. Kau juga cepat antar laporan ke pak carlos."
"Ok."

Angela yang telah memasuki ruangan dean, keluar untuk memesankan makanan buat dean.

Dean segera mencari laporan yang sudah selesai untuk di segera di serahkan ke pak carlos.

Minggu ini dean sangat sibuk sekali dengan banyaknya pemotretan yang di buat untuk majalah fashion mereka.

Setelah memberikan laporan pada pak carlos, dean kembali ke ruangan nya.

"Oh, angela. Kau disini?"
Dean melihat angela yang duduk di sofa ruangan nya.
"Ya, kau cepat makan sekarang. Sudah ku pesankan makanan untukmu."
"Angel, makasih ya. Kau selalu saja aku repot kan." Dean segera duduk di sebelah angela.
"Sudah biasa de, aku khawatir kau jatuh sakit karna telat makan."
"Ok, aku makan sekarang. Kau tidak ikut makan juga?"
"Aku sudah makan dean, sekarang aku makan ini saja." Angela menunjuk pada kantong jajan yang menggembung di tangannya.
"Eh... astaga. Kapan kau tidak berhenti makan camilan terus njel."
"Iihhh... dean, kau juga selalu makan camilan kalau lagi bosan."
"Kan beda, aku makan cake, kau makan camilan kering lima bungkus terus."
"Iiihhh... biarin. Dean nyebelin."
"Aku cuma bilangin loh."
"Pokoknya biarin, kau sendiri awas saja kalau ikutan makan ini."
"Eh... hehehe...."
"Dasar dean... cepat habiskan makannya."
"Ok..."

Dean segera menghabiskan makanan nya dan bergabung dengan angela, dean juga membuat kan green tea untuk mereka berdua.

___

With fang cafe.

Sebastian duduk seorang diri di meja paling ujung dekat jendela, tempat biasanya dia dan dean ataupun angela bertemu.

Dean lamanya datang.... pikir sebastian.

Tring...tring....
Ada yang membuka Pintu cafe.

"Bas, sorry lama ya nunggu. Hehehe..." yang di tunggu pun datang.
"Lama banget sampai lumutan sekarang."
"Lah, ya sudah. Aku ucapkan selamat, bentar lagi cepet tua."
"Eh... enak saja. Masih awet muda ini, banyak yang naksir."
"Salah sendiri, aku syukuri loh entar."
"Iihh... dean kan gitu."
"Hahaha...."
"Awas loh ya, tak dapat si dia."
"Enak saja."
"Eh... kenapa ngajak ketemu?"
"..... hahh.... bas, dia datang."
"Maksudnya? Eh, sebentar. Maksudnya dia datang? Jadi orang itu datang."
"Ummm..."
"Kapan dia sampai?"
"Semalam dia kirim pesan, kalau dia sudah sampai rumah. Dia bahkan tidak kasih tau kalau di percepat kesininya. Tau sendiri kan, waktu itu aku bilang dua minggu dia datang. Ini masih sepuluh hari, dia sudah disini."
"Trus, bukannya harusnya kau senang de."
"Aahhhh.... aku senang banget tau sampai pengen cepet-cepat lihat dia hehehe...." dengan senangnya dean berkata.
"Dasar, kalau urusan dia saja langsung seratus delapan puluh derajat berubah."
"Hehehe.... kan senang tau ketemu dia."
"Ok,ok, trus, kau ingin apa yang di bicarakan tentang dia sekarang?"
"Emm... dia... (terdengar dering tlp dean) sebentar."

still be with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang