Chapter 16

38 4 1
                                    

Hai dear readers, apa kabar semuanya??🙆

Yang nungguin lanjutan 🌻🌻 maaf lama tanpa kabar story ini 🙇😿

Enjoy reading~

|
|

Pada saat bersiap pulang. Sebastian mencari dean yang entah kemana tiba-tiba ilang aja dari sampingnya.

Setelah di cari, sebastian nemuin dean di dekat pohon kelapa. Nah ini anak kenapa disana, sendirian juga?

''Dean. Kemana saja sih. Di cari in juga.''
''......'''
''Dean... eh, matanya kenapa, sakit de?''
'' oh.. nggak apa-apa. Ayo balik bas.''

Dean mencoba menghalangi sebastian untuk tidak melihat ke belakangnya.

Tapi bagaimana pun, sebastian  punya mata yang jeli. Jadi walau sekilas, dia tahu. Disana ada dua orang  kiss or kissing. Damn hell.... is not ....

''Sialan alex...''
''Bas hentikan....''
Sebastian melangkah pada orang itu. Tapi di hadang dean.

''Sialan....fuck..''
''Hei...i'm fine bas...'
'' no.. damn...little brat...he..''
''It's okay.... ayo balik..'
''Dengar de. Setelah balik akan ku beri tendangan padanya.''
''Ingat bas. Aku dan dia nggak punya hubungan apa-apa. Jadi nggak perlu buang tenaga.''
''Tck... ok. Tapi dia tahu, kamu suka dia dan aku juga tahu dia suka kamu dean.'''
''Ihhh... bas. Tapi kita nggak ada apa-apa loh.''
''Tck... dasar pembohong. Nih ya, kemarin apaan tuh kasih bunga, cake, dinner and kissing. Apa namanya kalau nggak ada?''
'' bastian sialan.... jangan bikin aku malu.''
''Hehehe.... jangan bohong makanya. Aku tahu loh..''
''Diam bas...''
''Ok.ok. trus gimana lanjutnya?''
''.... nggak tahu. Kalau masih ada harapan dia bakal datang. Tapi kita lihat saja nanti gimana. Dia juga disini cuma sebentar kan.''
''Dean...''
''Jangan kasian ke aku bas. Aku cowok. Ingat. So... let's have fun to the life...''
''Baiklah...  jangan mabuk diem-diem lagi, ingat itu de.''
''Hehehe...''

Lain tempat.
'' fuck... helena. Apa yang kau lakukan.''

Saat alex mengambil beberapa photo pemandangan. Di depanya muncul seseorang dan menciumnya tiba-tiba, sangat mengejutkan untuknya. Segera saja mendorong orang itu menjauh.

'' sorry lex... sorry...''
''Sudah ku katakan. Jauhi aku. Kau punya kekasih, apa kau ingin menyakitinya lagi dan lagi?''
''Aku..aku..katakan padanya. Kalau aku bisa mencium mu satu kali ini. Aku bakal jauhi kamu selamanya lex dan dia.... setuju..''
''Sialan... apa kau gila.''
''Maaf lex...''
''Pergi.''
''Lex..''
''Pergilah helena. Kukatakan sekali lagi jangan muncul di depan ku.''
''Maaf...''

Helena pergi menjauh dari alex dengan beberapa air mata turun membasahi wajahny. Lagi seperti sebelumnya, tak jauh dari sana kekasihnya menunggunya bersiap memberikan pelukan hangat seperti sebelumnya.

''Maaf...''
''Tidak apa-apa lena. Aku disini.''
''Aku...aku... mulai sekarang akan belajar mencintaimu... maaf.''
''Aku tahu sayang.''
''Terimakasih...''
''Ya sayang..''

Pilihan yang benar untuknya melupakan alex untuk kekasihnya.

Tiga hari setelah liburan, semenjak itu dean zhan sedikit bicara pada alex wang.  Alex pada akhirnya menyadari sesuatu yang salah tentang ini. Tapi dia bahkan tidak tahu apa itu. Sebentar lagi dia balik ke rumah juga.

Waktu yang berlalu membuat kedua orang ini akwrad.

Saat akan kepulangan alex, dia hanya bisa bertemu dengan sebastian. Dean sendiri sibuk akhir-akhir ini. Dean sendiri tahu, alex akan pergi. Sebenarnya juga dean sendiri ragu dengan perasaanya. Berulang kali dilema, namun juga terasa kekosongan saat tahu alex akan pergi.

Penerbangan alex satu jam lagi. Sebastian di bandara, dia akan mengantar alex disana. Dean hanya punya waktu empat puluh menit saat ini untuk menyusul mereka. Dengan kebinggungan apa harus pergi atau tidak, terdiam di pintu luar ruangannya.

Angela yang bosan dengan sikap plin plan dean segera saja menendang nya ke area parkir. Angela mengambil alih setir mobil dan langsung tancap gas ke arah bandara. Rasanya jatung dean akan copot kalau tidak memakai seatblet, dengan kecepatan angela mengendarai. Dean tahu kalau angela dulu sekali pernah ikut balap motor dan mobil. Saat itu, dirinya dan sebastian ikut dalam mobil yang di kendarai angela pada acara balap mobil pada tahun itu.

Keduanya duduk di belakang. Siapa tahu mobil itu akan langsung tancap gas dengan kecepatan penuh saat start di mulai. Dean dan sebastian benar-benar seakan melompat dari mobil. Sebastian saja setelah turun dari mobil di finish, langsung jongkok dan muntah. Dean sendiri kepalanya pusing setelah turun. Angela sendiri tertawa dengan senangnya melihat dua sahabatnya seperti itu. Pada saat itu angela berada di posisi dua sebagai pemenang. Posisi nomor satu sendiri di menangi oleh ronald. Seorang pria yang cakap dalam arena balap mobil.

Dengan kecepatan angela, sekarang sudah berada di bandara. Angela membawa dean ke posisi alex dan sebastian berada yang sebelumnya di beri tahu oleh sebastian.

Melihat dean datang, sebastian memberi ruang pada dua orang tersebut. Dia dan angela pergi sedikit lebih jauh dari dua orang itu.

''Kau datang.''
''Angela menyeret ku kesini, jangan salah paham.''
''Umm..  aku tahu. Terimakasih sudah datang.''
''.... baiklah. Hati-hati aku harus kembali.'' Dean berbalik arah.

''Hei...''

Menarik tangan dean yang berbalik segera memeluknya.

''Lepaskan.''
''Biarkan aku memelukmu Sebentar saja.''
''Bodoh.'' Dean memeluk alex kembali.
''Umm...umm... aku tahu.''

''Tunggu aku. Aku akan datang lagi.''
''Ya..''

Setelah berbicara singkat dengan dean dan yang lainnya. Alex harus pergi, pesawatnya akan terbang sebentar lagi.

Melihat kepergian alex, dean masih berdiri disana sebentar, lalu menyusul angela dan sebastian.

Perpisahan memisahkan jarak dan waktu, berharap akan ada saat bertemu kembali dalam pertemuan yang di inginkan.

Sebulan pertama alex masih mengirim pesan pada dean. Hubungan mereka semakin dekat walau jarak itu jauh. Pada bulan kedua mereka masih terhubung. Namun lambat laun dengan kesibukan dean. Komunikasi itu kini hanya dapat di hitung jari.

Alex sendiri pada awalnya tak memberi kabar pada dean saat itu dan karna kesibukan dean juga. Dean ingat untuk menanggapi begitu lama. Namun saat dean benar-benar ingin menghubungi alex. Ponsel alex bahkan terkadang tidak terhubung. Hal yang sama berulang kali terjadi. Sebelumnya dean ingin meminta maaf karna kesibukannya mengabaikan alex. Tapi bukankah seharusnya alex juga menghubunginya kembali.

Dengan dateline acara yang akan datang dan pertemuan rapat di luar. Dean sibuk kembali.

  
.
.
.
Maaf banget ya lama buat up story ini. Benar-benar maaf. Bukan gmw up lanjutan atau gimana. Tapi karna aku sibuk dan pngen bikin story lain. Jadi aku pending buat up story ini. And very thanks dear readers for always waiting and also read my story, thank you. 😘 🌻 🌻

Xiè xiè nî
061121

still be with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang