chapter 12

36 6 2
                                    

.
.
.
Hai dear readers, apa kabar semuanya? ^_^

Have good day/night ^_^

.
.
.

"Iya tante. Dean pasti datang kok nanti." Dean berangkat nya langsung dari kantor tante, hehehe... nggak usah di jemput tante, beneran..iya, Sampai jumpa tente...."

Mamanya jian, tante wu. habis telpon ke dean, akan ada acara barbeque di rumahnya, dalam rangka rayakan ulang tahunnya ke 55tahun.

Tante wu minta suruh jian buat jemput dean kesana nya, tapi dean bilang nggak usah jemput.

"Dean, aku berangkat dulu ya. Nanti aku tunggu di rumah jian loh."
"Ok, aku nanti nyusul, hati-hati njel ya."
"Ok."

Angela juga di undang ke barbeque an mamanya jian, soalnya sudah di anggap anak sendiri, begitu katanya, ya termasuk dean juga.

"Eh, dean. Kelupaan."
"Apaan?"
"Setelah acara nanti, aku langsung berangkat ke paris. Jadi bertahan untuk dua minggu ya, nggak bisa nemenin, hehehe..."
"Astaga, aku juga lupa. Ok, eh... bawain oleh-oleh ya."
"Kalau inget hehehe.... ini my first paris fashion jadi nervous banget."

"Hahaha.... aku dulu juga gitu, waktu ikut milan fashion week. Benar-benar nervous tau. Tapi semangat ya, banyak model yang keren, bawa satu kalau balik."

"Eh, jian gimana kalau gitu?"
"Jian? Hmmm... belakangan kayaknya hehehe..."
"Dasar, dean plin plan. Ok aku berangkat dulu, sopir kantor udah di depan kayaknya."
"Bye njel, salamin buat Smith kalau ketemu besok di paris."
"Ok."

Angela akan ada paris fashion week dua minggu ke depannya. Dan Smith adalah fotografer yang biasanya jadi fotografer untuk acara itu.

Sudah jadi fotografer profesional yang berlalu lalang di dunia fashion, dan banyak juga aktor maupun aktris yang pengen jadi objek jepretan nya.

Dean yang mengenal smith setahun yang lalu, juga jadi akrab. Sejak ketemu di milan fashion week.

Dean keluar dari kantor dengan buru-buru, sebab sudah jam empat lebih tiga puluh menit. Acara mamanya jian sebentar lagi di mulai.

Dean harus ngebut kalau nggak mau, mamanya jian ngambek, kan bingung nanti.

Saat akan masuk mobilnya, dean di depan mobilnya ada cowok yang berdiri di sana dan membelakangi dia.

Siapa? Pikirannya.

The devil... why he here? Dean mengerucut kan bibirnya, tanda tidak suka.

Kesal. Jadi pengen mukul nih mahkluk di depannya.

Karna tidak ingin memberikan tanggapan orang itu, dean langsung membuka pintu mobilnya.

Alex wang yang tidak ingin di abaikan dean, memegang pintu mobilnya.

"Dean zhan."
".... "
"Kenapa nggak balas pesan ku atau angkat telpon nya?"
"..."
"Dean.."
"Aku nggak ada hak buat ngebahas hal ini. Jadi aku harus pergi, ada acara penting. Permisi."

Dean segera menyingkirkan tangan alex di pintu mobilnya.

"Dean tunggu sebentar."
"...look, I'm not your chasing game. So just go."
"It's not true. Is just another chasing game." Kata alex dengan senyum menawanya.

"Ale, aku tau tipe cowok seperti kau. And i hate it..."
"Oh..." alex yang malah tersenyum lebih lebar.

Gila. Pikir dean.

"Dean zhan. Jangan bilang ini pengalaman yang udah terjadi sama kau. Aku pikir, jangan salah menilai orang."
"Huh, sorry no. Tapi aku tau tipe cowok yang seperti mu."

Dean yang tidak melihat rupa alex bagaimana saat ini. Mungkin benar-benar akan menonjok nya kalau lihat.

Alex yang malah tenang, karena ucapan dean. Perasaan nya entah kenapa hanya ingin memiliki orang ini, dean zhan.

Dean yang sedari tadi tidak mendengar jawaban dari alex, akhirnya menoleh pada alex.

Saat saling bertatap muka, alex malah tertawa kecil.

Benar devil yang gila, pikir dean.

"Kenapa ketawa? Nggak ada yang lucu."
"Nothing. Just... beruntung aku ketemu kau dean zhan.."
"Hah?"

Dasar gila, kelewat malahan. Pikir dean tambah jauh.

Tiba-tiba telpon dean berdering.
Tante wu. Mama jian.

"Halo tante.."
"...
"Eh? Di depan? Tunggu-tunggu dean akan ke depan."
"...."
"Iya tante."

Dean segera berlari di depan kantor, mobil audi hitam sudah terparkir disana.

Alex pun ikut berlari mengikuti dean.

Tante wu, sudah keluar dari mobil. Ada jian juga di sana.

"Tante, dean kan sudah bilang. Akan berangkat dari kantor, jadi nggak usah di jemput."
"Tente dari toko kue langganan, jadi sekalian saja jemput dean.
"Tapi kan dean ada mobil juga te."

"Eh, teman kau dean?" Tunjuk tante wu di belakang dean.

"Eh, hmm..."
"Halo tante,saya alex wang. Temannya dean."
"Oh... tampan ya dean."
"Tante.."
"Hahaha... Kenapa tante nggak tau, kalau kau punya teman yang tampan dean."

"Hmm.. tante, ayo berangkat sekarang. Tamu-tamunya sudah datang kan." Dean menghindari pertanyaan tante wu.

"Eh, benar. Kalau begitu ayo berangkat. Alex kau ikut ya, berangkat dengan dean,ok."
"Terimakasih tante." Kata alex dengan senyum kemenangan.

Dean yang disana berdiri dengan cemberut. Menyesal, ketemu alex. Sekarang tante wu malah menyuruh alex datang juga.

Mobil tante wu berangkat duluan.

Kini alex dan dean juga bersiap berangkat.

"Kenapa kesini?"
"Kata tante tadi, aku berangkat nya sama kau."

"Pakai mobil sendiri-sendiri."
"Kenapa nggak satu mobil?"
"Malas."

Alex mengalah, tidak ingin membuat dean marah lagi. Akhirnya menaiki mobilnya sendiri.

Alex mengikuti mobil dean dari belakang nya.

.
.
.
.

Hope you like it....

Thanks for your support readers ^_^

Xiè xiè ni

050221

Fortunaars

Fortunaars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
still be with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang