truth

1.4K 179 6
                                    


"Yaa kau salah. Kenapa kau memanggil ku seperti itu hah? Apa yang terjadi dengan mu? Kenapa kau seperti ini?"-bentak yoshi

Terkejut? Takut? Marah?

Itu yang dirasakan saat mashiho saat ini. Terkejut karna ini pertama kalinya yoshi meninggikan suaranya. Takut karna ia tak suka bentakan. Dan marah karna yang seharusnya berteriak seperti itu adalah dirinya.

Rasanya ia ingin melakukan itu, tapi ia tak bisa. Yang terlalu lelah. Dan lebih baik ia pergi dari tempat itu dan membaringkan tubuhnya yang semakin terasa lemah.

"Aniyo yoshi-ssi, tak ada yang salah denganku. Aku hanya merasa sedikit kecewa karna kekasih melupakan janjinya bersamaku dan berakhir aku menungguinya berjam2 di bawah derasnya hujan"-mashiho

Namja imut itu memberi sedikit jeda. Sekilas ia melihat keterkejutan dari namja di depannya. Ia pikir, mungkin namja itu sudah mengingat kesalahannya.

"Yoshi-ssi, aku lelah. Aku mohon maaf karna telah mengganggu waktu mu. Dan tolong biarkan aku pergi"-mashiho

Namja imut itupun menghempas kan sedikit keras tangan yoshi di pergelangan tangannya. Dan ia berlarian menjauhi apartment tersebut.

Yoshi yang masih terkejutpun masih mencerna kata2 dari sang kekasih. Hingga ia tersadar bahwa kekasihnya yang imut itu tak lagi ada di hadapannya. Sontak ia pun ikut mengejar sang ke kasih.

"Yaa, oci-ah"-teriak hana




_________________________________________

Namja imut itu terus berlari di bawah derasnya hujan. Beruntung malam ini tak ramai. Ia jadi bebas berlarian sambil menangis dibawah hujan.

"Cio-ah tunggu, kau salah paham. Aku bisa jelaskan"-teriak yoshi yang tak terlalu jauh dari namja imut itu.

"Yoshi-ssi, kenapa kau hujan2an? Kau bisa sakit"-mashiho

"Ani cio-ah. Jangan memanggil ku seperti itu. Aku tak suka mendengarnya"-yoshi

"Pulanglah, kau akan jatuh sakit"-mashiho

"Tidak sampai kau akan mendengarkan penjelasanku"-yoshi

Karna merasa lelah dan kehabisan nafas, namja imut itupun berhenti berlari. Menarik nafas, dan berbalik menghadap sang kekasih. Begitupun yang di lakukan namja berwajah tegas itu.

"Cio-ah, aku mencintaimu. Sangat2 mencintaimu"-yoshi

"Tidak yoshi-ssi. Kau salah. Kau tak mencintaiku, kau tak memiliku perasaan apapun padaku"-mashiho

"Aniya cio-ah, kau salah. Aku sangat mencintaimu. Aku nyaman berada di dekatmu, amu bahagis"-yoshi

"Yah... kau mungkin mencintaiku....tapi bukan sebagai kekasih, melainkan sebagai adik. Biarkan aku bicara"-mashiho

Mashiho menatap namja di hadapannya itu. Ntah ia salah liat atau tidak, namja itu menangis? Mungkin tidak, itu hanya air hujan yang mengenai wajahnya.

"Kau mungkin mencintaiku. Kau merasa bahagia dan nyaman di dekatku? Mungkin itu benar. Tapi itu sebuah yang kau rasakan bukan sebagai kekasihmu, melainkan sebagai adik mu. Yah, aku bodoh karna terlalu bahagia dan terlalu mencintaimu, aku melupakan fakta bahwa kau menganggap ku hanya sebatas adik, bukan kekasih"-mashiho

Yoshi terus menggelengkan kepalanya mendegar setiap kata yang keluar dari mulut manis kekasihnya itu.

Hingga baru ia sadari, sang kekasih berhenti di sebuah tiang lampu yang besar. Dan sepertinya lampu itu akan meletus dan tepat berada di bawah tubuh sang kekasih.

nice to meet you || YoshiHoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang