Di tengah era dimana samurai tidak di butuhkan dan di campakan, Gintoki tidak memiliki keahlian lain selain bermain pedang. Andai ia berpikir waras, sudah lama ia pergi ke markas Shinsengumi dan melamar pekerjaan di sana.
Namun, masa lalunya membuat dirinya tidak ingin terlibat dengan Bakufu, apalagi menjadi anjing dari sistem pemerintahan yang di bencinya.
Dengan pemikiran seperti itu, ia membangun Yorozuya.
Pada awalnya Yorozuya hanyalah sebuah agensi multi servis kecil-kecilan, menangani masalah-masalah sepele seperti: memperbaiki atap atau mencari anak kucing yang hilang. Selama bertahun-tahuan Gintoki menjalan kan bisnis tersebut sendirian, sebelum ia bertemu dengan dua remaja nakal yang entah kenapa ingin menjadi anak buahnya, walau tahu dia tidak mampu menggaji mereka berdua.
Gintoki menerima pekerjaan apapun, pekerjaan kecil yang mampu memberinya uang untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Namun semenjak kedatangan Shinpachi dan Kagura, dia tidak bekerja hanya untuk dirinya sendiri.
Pada saat itulah, ia menyadari, mengingat bagaimana rasa dan hasrat ingin melindungi seseorang yang berharga baginya.
Lama kelamaan Yorozuya mulai menerima kasus-kasus aneh yang bisa jadi membahayakan nyawanya sendiri.
Dia tidak berusaha menjadi pahlawan. Eksistensinya jauh dari kata terhormat. Sakata Gintoki bukanlah seorang pahlawan, dia hanyalah seorang samurai yang ingin berjalan melalui jalan yang di yakininya.
Gintoki tidak punya dendam terhadap Bukufu, dia tidak berniat menjadi salah satu Joishi dan bergabung dengan teman-teman lamanya. Maka karna itu, ia mengambil jalan tengah, jalan yang membiarkannya bergerak sesuai hatinya.
Tingkah lakunya memang membuat Hijikata mencurigainya, sudah lama dia menyadari sang wakil komandan yang menyelidiki latar belakangnya. Dan dia juga tahu kalau Kondo melarang Hijikata untuk menindak lanjutinya.
Seperti Gintoki, Hijikata juga bergerak sesuai dengan apa yang di yakininya.
Bagi Hijikata, pekerjaannya sebagai wakil komandan Shinsengumi adalah prioritasnya untuk menjadi seorang samurai.
Sementara bagi Gintoki, menolong teman yang membutuhkannya adalah tujuannya untuk hidup.
Tanpa teman-temannya, tanpa orang-orang yang di kasihinya, Gintoki tidak akan bertahan hidup.
Tanpa mereka, pasti Gintoki sudah lama mati dengan alasan melindungi Otose.
Tanpa dukungan teman-temannya, Gintoki hanya akan menjadi sebuah boneka yang berperan menjadi temeng seseorang, tanpa alasan untuk melanjutkan hidup.
Lelaki yang menyedihkan, seseorang yang patut di kasihani.
Selama penyelidikannya, Hijikata pasti sudah menyadari kebenaran di balik kisah "Shiroyasha" yang melegenda.
Namun, apa yang dikatakan sang wakil komandan yang terhormat itu kepadanya?
"Sudah sewajarnya manusia hidup untuk sesuatu yang di yakininya. Seumur hidup aku bersumpah akan setia pada Kondo-san dan Shinsengumi adalah satu-satunya alasanku untuk hidup sebagai seorang samurai."
"Jujur saja, aku menangkap para Joishi itu bukanlah untuk kepentingan Bakufu ataupun demi kedamaian masyarakat, aku hanya memainkan peranku sebagai wakil komandan Shinsengumi."
"Aku juga punya orang-orang yang ingin kulindungi dan aku bangga karena telah memprioritas mereka daripada hal yang lainnya."
"Meskipun, pada suatu saat nanti orang-orang itu meninggalkanku. Aku akan tetap hidup sebagaimana apa yang mereka inginkan dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't be Angry Honey
FanficPairing : GinHiji Baru sebulan Gintoki dan Hijikata jadian. Dikarenakan kesibukan masing-masing, mereka berdua jarang bertemu dan hubungan mereka sama sekali tidak mengalami perkembangan. Pada suatu malam, kebetulan Hijikata menemukan pedang kayu G...