a Clown Just For You

451 58 25
                                    


"Hijikata-san....jangan-jangan kau mencurigai Danna?"

Pertanyaan Yamazaki tak bisa lepas dari kepalanya. Hijikata menyesali pemikirannya tersebut. Sebagai lelaki jantan dia merasa malu. Hanya karena di selingkuhi sekali saja, mentalnya retak lalu hancur berkeping-keping. Tak berani di akuinya, pengalaman tersebut menjadi salah satu traumanya.

Hubungannya dengan Gintoki, tak lebih dari dua laki-laki yang menyebut diri mereka sepasang kekasih. Mereka belum melakukan apapun, selain ciuman kekanakan yang mereka lakukan diam-diam di pingir jalanan malam.

Di tengah hubungan tersebut. Sungguh keajaiban Gintoki dan Hijikata masih ingin meneruskannya.

Mungkin kali ini Hijikata harus melunakan isi kepalanya, dia memutuskan untuk mengalah dan mencoba mendengarkan cerita Gintoki pada malam kejadian.

Sore hari, setelah Hijikata menyelesaikan tugas-tugasnya. Dia keluar dari markasnya, berjalan kaki menuju distrik Kabuki yang terkenal akan keramaiannya di menjelang malam.

Dengan mengenakan kimono hitamnya, sikunya bertenger di atas gagang pedang kesayangannya. Bibirnya menjepit sebatang rokok yang setengah habis, sesekali sambil berjalan ia menghembuskan asap rokoknya yang semakin memendek.

Di jalan, Hijikata baru mengingat kalau dia tidak memberi kabar pada kekasihnya. Karena merasa sudah dekat dengan tujuannya, Hijikata memilih untuk tidak mau repot menelepon kekasihnya itu.

Matahari tenggelam, langit jingga berubah gelap. Jalanan Kabukicho semakin ramai. Orang-orang berlalu lalang mengitari jalanan, dan Hijikata merupakan salah satunya. Sekarang dirinya berjarak sekitar 5 bangunan dari rumah Gintoki yang terletak di atas bar Otose yang tak kalah ramai dengan toko-toko sekitarnya.

Selagi Hijikata memperhatikan sekelilingnya, dia menangkap sosok familiar seorang wanita cantik berkimono merah. Instingnya sebagai petugas kepolisian menariknya untuk pergi mengikuti wanita tersebut.

Wanita itu melewati depan rumah Gintoki, mau tak mau Hijikata menunda recananya untuk datang menjenguk kekasihnya itu. Entah kenapa wanita itu masuk ke dalam gang kecil yang gelap, bertemu dengan beberapa orang laki-laki berpenampilan mencurigakan.

Setelah mendengarkan percakapan mereka, Hijikata menjauhi lokasi tersebut. Hanya untuk jaga-jaga ia meninggalkan pesan suara kepada Yamazaki, meminta inspektur culun itu untuk menyelidiki lokasi yang di maksudnya.

Tidak lama kemudian, wanita itu keluar dari gang. Saat itulah baru Hijikata melihat jelas paras wanita tersebut. Perempuan itu tak lain adalah teman bercinta Gintoki kemarin lusa.

Hijikata menghelakan nafas panjang. Setelah mengetahui identitas asli wanita tersebut, entah dia harus bagaimana. Mau tertawa atau menangis pun dia tak sanggup.

"Oi perempuan di sana....." Tentu saja Hijikata masih belum tahu nama asli wanita tersebut, dan ini adalah area Kabukicho, seseorang laki-laki tiba-tiba memanggil seseorang perempuan asing merupakan hal yang wajar. "Apa kau masih mengingatku?" tanyanya sembari melangkah mendekat.

Mana ada orang yang berani bilang Hijikata bukan orang tampan. Selama mereka tidak mengetahui kegilaannya terhadap mayones dan rokok, tidak ada satupun perempuan di dunia ini yang bisa menolak pesonanya.

"Oh bukannya anda adalah teman Sakata-san?" Benar mana mungkin kehadiran Hijikata di lupakan begitu saja oleh wanita itu, terutama kalau mengingat bagaimana ceritanya mereka berdua bertemu. "Saya minta maaf untuk yang kemarin lusa. Kita bertemu di tengah situasi yang memalukan," lanjut wanita itu sembari mengumbar senyuman kalem.

Don't be Angry HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang