Biru Yang Abangable

14 5 6
                                    

12 tahun yang lalu....

Mobil yang kita naiki berhenti di depan bangunan yang penuh dengan anak kecil berseragam merah putih.
"Abang nanti adeknya diawasi ya", ucap nyokap sambil mengecup kening Bang Biru.

"Siap mih. Nanti kalau ada yang gangguin Tata, Biru panggilin ninja hatori", Bang Biru mengepalkan tangannya dengan semangat. "Yaudah ayuk Ta masuk", lanjutnya menggandeng tanganku.

Kita pun berlari lari kecil sambil bergandeng tangan. Yaa seperti bocil bocil pada umumnya.

Sesampainya di depan ruangan yang bertuliskan Kelas 1.

"Ini kelas kamu Ta", ucapnya ketika kita memasuki ruangan tersebut. Gue hanya mengangguk angguk.

Seharusnya gue sudah mulai sekolah seminggu yang lalu. Berhubung waktu itu sakit, jadilah baru masuk sekarang. Itupun tanpa ditemenin nyokap, solanya nyokap ada keperluan yang nggak bisa ditinggal.

Bang Biru menghampiri anak perempuan berbandana pink, "Hai! Tata boleh duduk di sini kan?".

"Siapa?", tanya anak itu.

"Ini Tata, dia temen sekelas kamu juga", jawab Bang Biru. Gue hanya tersenyum kikuk.

"Kenalan dulu", Bang Biru mengulurkan tangan kanan gue.

"Eeem namaku Tata", ucap gue malu malu.

"Aku Nara", sambut anak itu. Nara mempersilahkan gue duduk di sampingnya.

"Yaudah Bang Biru ke kelas dulu ya", Bang Biru menepuk bahu gue.

Bel istirahat berbunyi...

"Ta ke kantin yuk", Bang Biru melongok dari pintu kelas.

"Ayuk", jawab gue.

"Kamu mau beli apa?", tanya Bang Biru.

"Es krim ada?", tanya gue balik.

"Banyaaaaak", jawab Bang Biru antusias.

"Tapi langsung ke kelas Bang, Tata malu".

"Iya iya"

Setelah membeli es krim, kita langsung menuju kelas gue.

Ketika berjalan melewati koridor, ga sengaja tali sepatu gue keinjek gue sendiri. Dan akhirnya....

Bruuuk
Gue jatoh dan es krim gue tumpah.

"Baaaaang es krimnyaa", rengek gue.

"Nanti beli lagi. Kaki kamu nggak papa?", tanya Bang Biru.

"Nggak papa, tapi uangnya udah abis"

"Emm", Bang Biru berfikir sebentar. "Ini makan punya abang aja", lanjutnya sambil menjulurkan es krim.

"Makasih"

...


9 tahun yang lalu....

Cara Didik bonyok itu keras lur. Dari kita tk kalau kepingin sesuatu harus beli pake uang sendiri, uang saku yang ditabung maksudnya. Jadi uang sakunya lebih banyak dari uang saku anak anak lain. Mungkin itu termasuk cara didik biar kita jadi mandiri. Tapiiii, waktu itu gue lagi pingin boneka barbie yang bisa bicara sedangkan tabungan baru aja gue beliin kelinci.

"Miiiih tapi Tata kepingin barbie, yang kayak temen temen", rengek gue.

"Tabungan Tata kemaren kan baru dibeliin kelinci sayang", ucap mami lembut.

"T-tapi hiks... Tata kan mau barbie mi", ucap gue masih terisak.

Gue lihat Bang Biru keluar dari kamar dan membawa celengan babinya.

MagentaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang