Pandangan ketakutan itu..
Tubuh yang bergetar juga jeritan. Sudah sangat sering ia lihat saat ada seseorang masuk ke dalam kastil nya
Tidak aneh. Ia sudah terbiasa dengan itu semua, namun entah kenapa saat melihat sosok mungil itu menjerit juga karena nya
Ada sesuatu di lubuk hatinya yang tergores nyeri
Mau bagaimana lagi, rupa nya memang seperti ini dan ia tidak bisa mengubah nya. Takdir
Sosok itu memetik salah satu bunga yang layu di taman. Menatap kelopak bunga dengan pandangan kosong
Bunga itu sudah mati, dan ia merasa sangat sedih karena nya.
Perlahan satu persatu bunga di taman kastil nya akan mati. Rasanya sedih mengingat jika ia hanya memiliki kumpulan bunga sebagai teman nya
Merawat dengan sepenuh hati.
Hidup nya abadi. Dan itu membuat nya sedih saat melihat satu persatu anggota yang ia sayangi pergi meninggalkan nya
Sementara dirinya tetap abadi di sini
Entah sampai kapan. Ia lelah-terkadang.
ingin mengakhiri semua ini namun bagaimana ia bisa?
Ia hanya ingin menunggu ajal. Bukan dengan menyusul kematian dengan cara nya
"Permisi-"
DEG
Makhluk itu terkejut dan menutup wajah nya dengan jubah
Kenapa manusia manis itu mengejar nya? Ini adalah ruangan terbuka, cahaya lembayung itu tentu saja menyorot nya dari kepala hingga kaki
Manusia bernama hannie itu akan kembali ketakutan melihat rupa nya
"M-maaf. Aku minta maaf soal tadi, tolong jangan salah paham. Aku hanya terkejut"
Lelaki manis itu merunduk sopan, manik nya takut-takut menatap si makhluk besar yang perlahan menurunkan jubah sebatas hidung
"Aku sudah menyuruh mu untuk pulang. Kenapa kembali lagi"
Jisung mengigit bibir karena ia merasa yakin jika makhluk itu berucap sesuatu, namun tidak bisa ia dengar.
Jisung berjalan mendekat dengan tangan terulur
Memberikan sebuah apel merah dari telapak nya
"Aku berlaku kasar sebelum nya. Dan aku merasa menyesal karena bereaksi demikian. Kau pasti sakit hati"
Sakit hati?
Makhluk itu mengambil apel dari tangan jisung dengan sedikit ragu. Menatap manik jisung dengan tatapan telak nya
Tapi ia tidak melihat keraguan di sana. Jisung tulus meminta maaf dan merasa menyesal
"Siapa namamu?" tanya jisung dengan senyum yang merekah kecil
"Minho" ucap makhluk besar itu yang kita ketahui bernama minho
Jisung mengerinyit karena melihat rahang minho bergerak tapi ia tidak bisa membaca gerak bibir karena makhluk itu menutup nya dengan jubah
"Bisa kau turunkan jubah mu? Aku tidak bisa mendengar dan aku harus membaca gerak bibirmu agar aku tau apa yang kau bicarakan"
Minho lupa tentang fakta jika jisung tuli. Ia ragu untuk menurunkan jubah tapi karena jisung yang meminta, maka ia akan melakukan nya
Menurunkan jubah begitu saja. Membiarkan sinar lembayung sore menyorot nya telak
"Minho."
KAMU SEDANG MEMBACA
[PRSNT] Hannie and The Beast || Minsung
Fanfiction- Present Book Spesial 5k Follower ^^ Bukan oneshoot lagi. Tapi di bikin multichap Ringan kok, tanpa konflik berat. Soft juga, tapi mungkin di akhir bisa aku kasih explicit s*x scene nya 🎐Semoga Sukaaa🎐 :: Hannie and The Beast :: Ora...