- Empat -

5.7K 1.1K 211
                                    

Pandangan ketakutan itu..

Tubuh yang bergetar juga jeritan. Sudah sangat sering ia lihat saat ada seseorang masuk ke dalam kastil nya

Tidak aneh. Ia sudah terbiasa dengan itu semua, namun entah kenapa saat melihat sosok mungil itu menjerit juga karena nya

Ada sesuatu di lubuk hatinya yang tergores nyeri

Mau bagaimana lagi, rupa nya memang seperti ini dan ia tidak bisa mengubah nya. Takdir

Sosok itu memetik salah satu bunga yang layu di taman. Menatap kelopak bunga dengan pandangan kosong

Bunga itu sudah mati, dan ia merasa sangat sedih karena nya.

Perlahan satu persatu bunga di taman kastil nya akan mati. Rasanya sedih mengingat jika ia hanya memiliki kumpulan bunga sebagai teman nya

Merawat dengan sepenuh hati.

Hidup nya abadi. Dan itu membuat nya sedih saat melihat satu persatu anggota yang ia sayangi pergi meninggalkan nya

Sementara dirinya tetap abadi di sini

Entah sampai kapan. Ia lelah-terkadang.

ingin mengakhiri semua ini namun bagaimana ia bisa?

Ia hanya ingin menunggu ajal. Bukan dengan menyusul kematian dengan cara nya

"Permisi-"

DEG

Makhluk itu terkejut dan menutup wajah nya dengan jubah

Kenapa manusia manis itu mengejar nya? Ini adalah ruangan terbuka, cahaya lembayung itu tentu saja menyorot nya dari kepala hingga kaki

Manusia bernama hannie itu akan kembali ketakutan melihat rupa nya

"M-maaf. Aku minta maaf soal tadi, tolong jangan salah paham. Aku hanya terkejut"

Lelaki manis itu merunduk sopan, manik nya takut-takut menatap si makhluk besar yang perlahan menurunkan jubah sebatas hidung

"Aku sudah menyuruh mu untuk pulang. Kenapa kembali lagi"

Jisung mengigit bibir karena ia merasa yakin jika makhluk itu berucap sesuatu, namun tidak bisa ia dengar.

Jisung berjalan mendekat dengan tangan terulur

Memberikan sebuah apel merah dari telapak nya

"Aku berlaku kasar sebelum nya. Dan aku merasa menyesal karena bereaksi demikian. Kau pasti sakit hati"

Sakit hati?

Makhluk itu mengambil apel dari tangan jisung dengan sedikit ragu. Menatap manik jisung dengan tatapan telak nya

Tapi ia tidak melihat keraguan di sana. Jisung tulus meminta maaf dan merasa menyesal

"Siapa namamu?" tanya jisung dengan senyum yang merekah kecil

"Minho" ucap makhluk besar itu yang kita ketahui bernama minho

Jisung mengerinyit karena melihat rahang minho bergerak tapi ia tidak bisa membaca gerak bibir karena makhluk itu menutup nya dengan jubah

"Bisa kau turunkan jubah mu? Aku tidak bisa mendengar dan aku harus membaca gerak bibirmu agar aku tau apa yang kau bicarakan"

Minho lupa tentang fakta jika jisung tuli. Ia ragu untuk menurunkan jubah tapi karena jisung yang meminta, maka ia akan melakukan nya

Menurunkan jubah begitu saja. Membiarkan sinar lembayung sore menyorot nya telak

"Minho."

[PRSNT] Hannie and The Beast || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang