- Enam -

5.8K 1.1K 302
                                    

Malam berganti pagi, minho lebih dulu membuka mata dan berendam air hangat. Sudah menjadi rutinitas bagi nya untuk bangun di pagi hari

Menyisir bulu-bulu di kulit dan berbenah diri untuk menyiram tanaman kesayangan nya

Lelaki dengan tanduk kecil juga ekor itu melangkah menuju halaman belakang. Dengan pakaian rapihnya minho siap untuk menyiram ratusan mawar, matahari, tulip, dan daisy

Padahal matahari belum berada di tempat nya dengan sempurna, namun minho sudah menyiram nya sambil bernyanyi dengan suara kecil

Beberapa burung mulai memenuhi pembatas taman, berkicau melihat minho dengan kegiatan nya menyiram kebun.

Sesekali ia menyiram burung-burung di atas pembatas itu hingga berterbangan riuh, kemudian tertawa kecil

Minho dengan kesibukan kecil nya

Tapi minho bahagia. Melihat kumpulan bunga yang ia rawat mekar saat terkena sinar matahari itu membuat nya merasa senang

Agak nya minho belum sadar jika saat ini dirinya masih memiliki tamu yang masih lelap tertidur di kamar tamu

Hingga tanpa sadar ia menolehkan kepala dan tersadar saat melihat jendela yang menghadap ke arah nya.

Ada jisung di sana, sedang memejamkan mata menghadap ke arah luar jendela, atau ke arah nya

Minho hanya mampu terdiam melihat paras manis itu saat terpejam tenang

Rasa senang nya jadi bertambah. Satu lagi 'bunga' nya yang masih menguncup di pagi hari. Salah satu 'bunga' kesukaan nya bernama jisung

Ia tidak mengerti kenapa dirinya bisa jatuh cinta semudah itu pada jisung. Tapi rasanya nyaman saat berdekatan dengan si lelaki manis itu, minho merasa aman jika ada jisung di sekitar nya

Ah. Lupakan soal itu

Sekarang minho sedang terpesona kala kelopak itu bergerak kecil merasa terusik saat cahaya mentari menerobos pembatas nya

Dengan refleks minho menaikan sebelah tangan dan memblokir cahaya mentari pagi yang menusuk manik jisung di dalam kamar

Senyum mengembang saat melihat jisung kembali nyaman dalam tidur nya. Bergelung di bawah selimut kesayangan nya saat masih kecil

Memuji lagi betapa indah seorang jisung di mata nya. Walau dengan bare face nya

Hingga detik berikutnya kelopak yang semula terpejam itu terbuka. Spontan minho menurunkan tangan dan berbalik badan hingga jubah nya ikut berkibas kasar

Tidak sadar, selang air di tangan masih mengucur membuat air nya membasahi wajah minho dengan telak

"Agh-"

Minho menutup wajah nya dengan tangan, berusaha menghapus air di wajah nya walau tindakan nya hanya akan sia-sia

"Tidak apa-apa?"

Sial. Suara itu lagi, minho terpaksa menurunkan dua tangan nya agar bisa menatap jisung yang mendongak di depan wajah

"Turunkan tubuh mu sedikit" ucap nya lagi, membuat minho menurut dan membungkuk agar tinggi nya sesuai dengan jisung

SET

Jisung mengusap wajah itu dengan kain yang jisung bawa.

Sadarkah jisung jika apa yang dilakukan nya ini membuat minho terpaku dengan cukup lama? Wajah jisung tepat berada di depan wajah minho.

Mustahil bagi minho untuk tidak menatap wajah jisung dengan jarak sedekat ini..

"Wajahmu bisa sakit jika diusak kasar seperti tadi-"

[PRSNT] Hannie and The Beast || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang