Jisung meremat Pakaian beludru yang dikenakan minho di bagian dada. Ia hanya diam membiarkan minho yang mengambil kendali dalam pagutan nya
Ini adalah ciuman pertama nya bagi jisung. Dan rasanya benar-benar mendebarkan jantung, perut nya terasa dililit oleh rasa asing yang menyenangkan
Jisung mengerinyit saat sesuatu mencecap bibir, masih takut dan ragu untuk berlaku lebih.
Menebak apa yang akan minho lakukan selanjut nya saat telapak besar itu mengusap pinggul nya lembut
Pagutan dilepas. Dengan nafas kedua nya yang beradu, minho memberanikan diri memandang jisung yang merona padam karena tindakan nya
Ibu jari minho bawa untuk mengusap bibir mungil jisung. Menghapus saliva tipis di permukaan kemerahan itu
Manis. Jisung sangat manis minho rasa di dalam indra nya, tidak mengerti bagaimana bisa tuhan menciptakan manusia sebegini sempurna nya
"Terima kasih. Itu adalah kalimat terindah yang pernah ku dengar selama hidup. Dan aku minta maaf karena telah bertindak sesuka hati
I-itu di luar kendali. Kau sangat manis dan juga sikap lembut mu membuat ku tidak bisa berfikir dua kali"
Jisung membalas nya dengan memeluk lelaki itu-lagi
Entah kenapa, mungkin jisung memang sangat menyukai pelukan? Karena sejak kemarin lelaki dengan tubuh mungil itu selalu memeluk nya
"Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan walau yah— aku cukup terkejut awal nya" jisung terkekeh lagi
HUP—
Jisung berjengit kecil saat tubuh nya diangkat minho bridal agar turun dari atas box
"Mau pergi ke suatu tempat di kastil ini?"
Jisung membulatkan mata dan mengangguk antusias. Senang rasanya mendengar minho memberi jamuan lebih dengan mempersilahkan dirinya untuk mengeksplore lebih kastil kuno ini
•••
Salah satu tempat yang ingin sekali minho tunjukan pada jisung adalah...
Sebuah Ballroom besar dengan beberapa alat musik di pojok ruangan. Masih lengkap walau berdebu karena lama tak di jamah manusia
Jisung terperangah dengan bibir dan mata terbuka sedikit lebih lebar dari sebelum nya
Jisung melangkahkan kaki nya hingg menimbulkan suara gema, menyentuh sebuah piano putih yang tertutup kain
"Boleh aku membuka nya?" tanya jisung sambil di seling oleh isyarat
Minho mengangguk, lalu membantu jisung untuk menarik kain yang menutup badan piano.
Jisung terbatuk kecil karena debu masuk ke dalam hidung. Minho panik, menatap jisung dengan mata membulat lucu
"Kau tidak apa-apa?" tanya nya dan di balas gelengan juga kekehan oleh jisung
Kenapa harus sepanik itu? Pikir jisung sambil mengusap telapak minho singkat
"Dulu aku bisa memainkan nya. di sekolah ku yang dulu, aku selalu memainkan nya di depan kelas hingga teman-teman tak henti memuji ku"
Tuts piano jisung tekan lembut, membentuk melodi yang berantakan di dengar telinga
Melodi yang dulu jisung bunyikan kini terasa berbeda dan tak lagi sama hingga membuat jisung menghentikan gerakan nya dan merunduk dengan wajah sedih
Minho paham kenapa jisung bersedih, namun tidak berani untuk menegur.
Jisung menyentuh dua telinga nya.
"Aku tidak lagi bisa mendengar. Aku tidak tau melodi apa yang aku alunkan"
Karena kecelakaan beberapa tahun lalu itu, jisung kehilangan pendengaran karena benturan keras di kepala
Walau nyawa nya terselamatkan, tapi jisung harus menerima kehilangan fungsi Pendengaran nya. Dan ia merasa cukup sedih walau sebenar nya ia sudah berjanji untuk tidak bersedih
Jisung menangkup dua telinga nya hingga perlahan memerah. Minho yang melihat itu lantas segera menarik pergelangan tangan jisung
Minho menggelengkan kepala. Menarik wajah jisung agar menatap ke arah nya
"Jangan pikirkan tentang melodi, lagu dan sebagai nya. Lebih baik, ajari aku menggerakan tangan, ajari aku melakukan komunikasi dengan cara yang biasa kau lakukan"
"Is-ya-rat?" jisung menggerakan telapak nya, dan di balas anggukan oleh minho.
"Untuk apa? Kita masih bisa berkomunikasi asalkan aku bisa melihat gerak bibir mu"
Jisung mengetuk-ngetuk bibir singkat, sedikit menjelaskan jika ia masih bisa berkomunikasi tanpa isyarat
Minho yang melihat itu lantas menarik tangan jisung dan mengenggam nya
"Aku ingin lebih dekat dan mengenal dirimu lebih jauh.."
Kalimat itu sudah cukup bagi jisung untuk melupakan segala kesedihan yang sebelumnya ia rasakan
Jisung mengangguk dengan senyum kecil nya. Mengangkat telapak di depan wajah
'Baiklah, aku akan mengajari mu pelan-pelan'
Minho memiringkan kepala bingung
"Arti nya.."
"Aku akan mengajarimu perlahan—"
Jisung menarik telapak minho, lalu menggerakan jari agar minho mengikuti nyaJisung meletakan tangan di dahi Dengan punggung tangan menghadap ke arah minho, lalu mengayunkan nya hingga dagu, yang berarti—
"Selamat datang"
Minho melakukan nya dan di balas dengan kepalan tangan yang di gerakan naik turun oleh jisung
"A-apa arti nya?" tanya minho kembali bingung.
"Arti nya. Iya, kau melakukan nya dengan benar"
Minho tertawa kecil, merasa senang dan bangga telah melakukan sesuatu dengan benar
"Bagaimana cara ku menyebut terima kasih?" tanya minho
Lalu jisung Jisung menggoyangkan tangan di depan bibir, seperti gestur melambai namun dengan punggung tangan
'Terima kasih'
Minho melakukan nya seperti seorang anak-anak yang baru belajar menggerakan tubuh bersama seorang ibu
'Terima kasih'
Jisung mengangguk lagi dan tersenyum bersama.
|| To be Continue ||
Kita buat ini jadi M-preg hehe
Kalian tega ga sih kalo mereka oho ihi kl minho udah berubah jd manusia lagi? Ji nya di sini polos soft bgt
KAMU SEDANG MEMBACA
[PRSNT] Hannie and The Beast || Minsung
Fanfiction- Present Book Spesial 5k Follower ^^ Bukan oneshoot lagi. Tapi di bikin multichap Ringan kok, tanpa konflik berat. Soft juga, tapi mungkin di akhir bisa aku kasih explicit s*x scene nya 🎐Semoga Sukaaa🎐 :: Hannie and The Beast :: Ora...