- delapan -

5.6K 1.1K 239
                                    

Sekitar tiga jam lebih minho habiskan waktu nya dengan belajar bersama jisung. Mempelajari isyarat terasa sulit bagi nya, namun ada juga beberapa kalimat yang bisa langsung masuk ke dalam kepala

Tik

Tik

Jam di dinding menunjukan pukul tiga sore. Jisung sudah pulang pukul satu siang dan sisa waktu nya minho habiskan dengan mempelajari gerakan tangan yang sudah jisung beri

Karena lelah akhir nya minho menghentikan gerakan nya sejenak. Menegakan tubuh di atas sofa dan beranjak pergi menuju kamar

Saat minho sampai di kamar. Ia termenung melihat bunga mawar nya sedikit aneh

Ia berjalan mendekat dan melihat nya dengan seksama. Satu kelopak jatuh dan mengambang di atas air

Padahal mawar itu tidak layu, tidak juga jatuh karena angin. Bagaimana bisa jatuh karena angin? Jika mawar itu di letakan di dalam kaca

"Bagaimana bisa?" bisik nya, namun karena minho tidak mau ambil pusing akhir nya ia mengabaikan nya dan berlalu untuk mengganti pakaian

Sementara itu di lain tempat ...

Jisung sampai di rumah nya, yang kini luar biasa berantakan tak berbentuk

Tentu saja sang pemilik terkejut bukan main, ada seseorang yang menjarah rumah nya!

Perabotan dan yang lain nya hancur tak bersisa. Jisung pun melihat ada banyak sekali tulisan di dinding kamar yang di tulis menggunakan spray

'Tuli'

'Bisu'

'Cacat'

'Menjijikan. Wajah malaikat berhati iblis!'

Jisung merasa hati nya mencelos melihat semua itu. Siapa yang tega mengotori dinding nya dengan kalimat menyakitkan itu?

Jisung berusaha menggosok kalimat itu dengan kain di tangan. Namun sayangnya tulisan itu sama sekali tidak hilang sekuat apapun jisung menggores nya

Sekalipun kulit nya tergores. Tulisan itu tidak mau hilang

Jisung menangis. Ia takut, ia tidak memiliki siapapun di desa ini untuk berlindung. Saat dirinya melihat kondisi rumah nya yang di hancurkan

Di situlah jisung merasa hidup nya tidak se-aman dulu

Untung saja malam itu jisung sedang tidak ada di rumah nya. Jika iya, maka entahlah. Mungkin mereka bisa melakukan hal jahat pada jisung

Hati nya nyeri. Untuk memcoba bangkit pun sulit jika tidak bertopang pada ranjang hancur nya

Tapi mau bagaimana lagi? Jisung harus sedikit lebih bertahan untuk hidup

Tentang apa yang akan terjadi padanya suatu saat nanti. Ia hanya bisa berserah diri pada tuhan

•••

Matahari sudah tenggelam beberapa waktu lalu. Minho merenung menatap taman yang mulai meredup karena kehilangan cahaya dari sang mentari

Ada perasaan gelisah di dalam dada. Selain karena kelopak yang tiba-tiba jatuh, juga karena ia memikirkan jisung di sana

Minho menyesal memberi tau jisung tentang ballroom yang berisi alat musik nya

Jika saja ia tidak menunjukan nya, mungkin jisung tidak akan se-sedih itu.

Yah- walaupun beberapa menit kemudian jisung bisa kembali tersenyum sih. Tapi tetap saja

Malam itu angin berhembus kencang diikuti gemuruh petir dari atas langit. Minho berharap jisung ada di sini bersama nya

[PRSNT] Hannie and The Beast || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang