Sekitar tiga jam lebih minho habiskan waktu nya dengan belajar bersama jisung. Mempelajari isyarat terasa sulit bagi nya, namun ada juga beberapa kalimat yang bisa langsung masuk ke dalam kepala
Tik
Tik
Jam di dinding menunjukan pukul tiga sore. Jisung sudah pulang pukul satu siang dan sisa waktu nya minho habiskan dengan mempelajari gerakan tangan yang sudah jisung beri
Karena lelah akhir nya minho menghentikan gerakan nya sejenak. Menegakan tubuh di atas sofa dan beranjak pergi menuju kamar
Saat minho sampai di kamar. Ia termenung melihat bunga mawar nya sedikit aneh
Ia berjalan mendekat dan melihat nya dengan seksama. Satu kelopak jatuh dan mengambang di atas air
Padahal mawar itu tidak layu, tidak juga jatuh karena angin. Bagaimana bisa jatuh karena angin? Jika mawar itu di letakan di dalam kaca
"Bagaimana bisa?" bisik nya, namun karena minho tidak mau ambil pusing akhir nya ia mengabaikan nya dan berlalu untuk mengganti pakaian
Sementara itu di lain tempat ...
Jisung sampai di rumah nya, yang kini luar biasa berantakan tak berbentuk
Tentu saja sang pemilik terkejut bukan main, ada seseorang yang menjarah rumah nya!
Perabotan dan yang lain nya hancur tak bersisa. Jisung pun melihat ada banyak sekali tulisan di dinding kamar yang di tulis menggunakan spray
'Tuli'
'Bisu'
'Cacat'
'Menjijikan. Wajah malaikat berhati iblis!'
Jisung merasa hati nya mencelos melihat semua itu. Siapa yang tega mengotori dinding nya dengan kalimat menyakitkan itu?
Jisung berusaha menggosok kalimat itu dengan kain di tangan. Namun sayangnya tulisan itu sama sekali tidak hilang sekuat apapun jisung menggores nya
Sekalipun kulit nya tergores. Tulisan itu tidak mau hilang
Jisung menangis. Ia takut, ia tidak memiliki siapapun di desa ini untuk berlindung. Saat dirinya melihat kondisi rumah nya yang di hancurkan
Di situlah jisung merasa hidup nya tidak se-aman dulu
Untung saja malam itu jisung sedang tidak ada di rumah nya. Jika iya, maka entahlah. Mungkin mereka bisa melakukan hal jahat pada jisung
Hati nya nyeri. Untuk memcoba bangkit pun sulit jika tidak bertopang pada ranjang hancur nya
Tapi mau bagaimana lagi? Jisung harus sedikit lebih bertahan untuk hidup
Tentang apa yang akan terjadi padanya suatu saat nanti. Ia hanya bisa berserah diri pada tuhan
•••
Matahari sudah tenggelam beberapa waktu lalu. Minho merenung menatap taman yang mulai meredup karena kehilangan cahaya dari sang mentari
Ada perasaan gelisah di dalam dada. Selain karena kelopak yang tiba-tiba jatuh, juga karena ia memikirkan jisung di sana
Minho menyesal memberi tau jisung tentang ballroom yang berisi alat musik nya
Jika saja ia tidak menunjukan nya, mungkin jisung tidak akan se-sedih itu.
Yah- walaupun beberapa menit kemudian jisung bisa kembali tersenyum sih. Tapi tetap saja
Malam itu angin berhembus kencang diikuti gemuruh petir dari atas langit. Minho berharap jisung ada di sini bersama nya
KAMU SEDANG MEMBACA
[PRSNT] Hannie and The Beast || Minsung
Fiksi Penggemar- Present Book Spesial 5k Follower ^^ Bukan oneshoot lagi. Tapi di bikin multichap Ringan kok, tanpa konflik berat. Soft juga, tapi mungkin di akhir bisa aku kasih explicit s*x scene nya 🎐Semoga Sukaaa🎐 :: Hannie and The Beast :: Ora...