....Maryam Nursohibah begitu nama lengkapnya tetapi orang-orang sering memanggilnya Maya Atau Mey. Gadis yang tak pernah kenal namanya cinta dan ia tak punya harapan untuk jatuh cinta dalam hidupnya. Namun, sesuai perembangan zaman dan dia tidak mau dikatakan tidak laku serta sok suci oleh teman-temannya dia juga mencoba untuk pacaran walupun hanya sekedar menyemangati diri. Namun, takdir berkata lain pengalaman hidupnya sangat membuatnya enggan untuk bangkit lagi, hanya sekedar memulainya dengan lelaki lain. Dia berpikir bahwa, mungkin Allah merasa cemburu atas apa yang diperbuatnya. Mencintai makhluk ciptaan-Nya tanpa ikatan apapun, dan o ke dunianya. Namun tak ada satu pun yang berhasil setelah berahkirnya masa lalu yang masih membekas di memori imajinasinya. Hanya sahabat dan orang-orang terdekatnyalah yang tahu serta irit bicara. Namun, dia bicaranya suka blak-blakan dan sekali ngomong pasti terasa ada pedas-pedasnya. Dia hits tapi bukan di mata lelaki tepati lebih condong bersifat akademisi.
Sering berjalannya waktu, dengan kehidupannya yang kaku serta dingin terhadap kaum Adam, tidak disangka ternyata dia diam-diam menaruh hati pada seorang pria yang terkesan dingin namun cool menurutnya.
***
Bisa dikatakan hits, tetapi hanya biasa-biasa saja dimata Maya, tetapi seolah sosok pujangga cinta yang menapakan diri, tetapi selalu ada sepanjang masa. Rayhan Muhammad Putra Dirwantoro, begitulah nama lengkapnya. Si cowok setia, baik, romantis, dan cerdas, hanya saja play boy pada saat duduk di bangku sekolah. Siapa yang tidak mengenal sosok Rayhan yang terkenal tampan idola kaum hawa pada masanya. Tidak hanya itu, dia juga merupakan ketua OSIS sehingga tidak di ragukan lagi, siapa saja yang pasti mendekat.
Bertolak belakang dengan yang namanya Nizam Ramdani, lelaki idamannya Maya yang cool, dan tidak kalah cerdas, baik, namun sedikit dingin dengan orang-orang terdekatnya.
Dia juga sok-sok romantis, tapi menangnya di sosial media nyatanya lelaki kaku yang mendapat julukan si pangeran kutub utara.***
Untuk perkenalan nama tokoh hanya intinya aja yaa, nanti disesuaikan dipart-partnya nanti. Nah, pokonya teman-teman kalau mampir jangan lupa tinggalkan jejak aja, biar aku makin semangt buat nulis.
***
Maaf ya teman-teman yang sudah pernah baca cerita ini, bukan mau merubah yaa, maksudnya gini cerita ini kan awalnya berjudul penantian (bukan harapan), buat cerita ini bingung mau kasih judul apa makanya sering gk up karena pusing mikirin judul yang tepat. Tetapi perasaan judulnya si menurutku sama aja, tp mau cari kesannya tu biasa aja namun menarik gitu, ya maklum mungkin sy orgnya gk suka yg ribet-ribet, pokoknya to the poin aja. Aku cuma ganti judulnya aja sama nama pemeran Nadia itu menjadi Maryam soalnya ada temanku yang protes karena aku bawa²nama dia😁. Trus pemeran Dirga itu juga di gantii ada lagii yg protes, temanku juga ini katanya nanti dia gk bisa move on. Masih trauma katanya. Gk tau trauma apa, pokoknya gitu dah. Tetapi aku berterima kasih banget sama mereka berduaa. Karena nyemangatin aku, pendapat mereka yg berbeda pada saat aku minta pendapat ke mereka selalu membuat aku untuk berpikr luas dan menemukan ide2 baru. Upss kok curhat ya 😌
😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Constancy That Never Ends
General FictionTidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi, yang berlalu biarlah berlalu ikuti saja arah langkah kehidupan yang begitu berputar bagaikan roda, kadang diatas dan kadang dibawah. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik pula. Tetap...