Part 1

19 2 3
                                    

Tiga bulan sudah mereka pacaran tak ada halangan ritangan yang menghampiri hanya sekedar mampir untuk mengusik hubungan mereka. Tapi nyatanya tidak sama sekali, walupun pacaran jarak jauh, komunikasi tetap stabil dan walupun berbeda sekolah, setiap hari minggu mereka selalu bertemu dan tidak menyia-nyika hari itu untuk aktifitas lain selain berkencan.

DRRT......DRRTT.......DRRTT

Deringan ponsel Maryam begitu mengusik tidur nyenyaknya. Jemarinya muli meraba-raba nakas mencari kebereadaan bunyi benda itu.
Untuk menggeser .. Warnah biru untuk mengangkat telefon.

"Morning cantik". Sayup-sayup terdengar sapaan di sebrang sana.

"Hmm." Dengan nada malas serta suara khas tidur membalas sapaan itu

"hey, masih tidur rupanya, udah solat subuh?"

"Bentar 5 menit lagi". Masih dengan mata tertutup dan suara yang sama, suara khas bangun tidur.

"ayo dong sayang". Dengan nada yg sedikit meninggi namun terdengar tegas dan memohon.

"....."

"Sayangggg...... yaaang"

Namun nihil tak ada sahutan lagii

Tut.... tut..... tut... (Panggilan diakhiri).

🌺🌺🌺

Usai melaksanakan kewajiban sebagai kaum muslimin khususnya, Maryam bergegas turun kedapur untuk membatu mamanya siapkan sarapan.

"Pagi Maa". Sambil mecium pipi sang mama.

"pagi sayang"

"Ma, ada yang bisa Maya bantu?"

"Udah gak usah, biar mama aja. Kamu nyiapain piring aja tuh di meja makan gih."

"Oh, gitu. Iya dah"

"Dek, panggilin abangmu tu, mungkin masih tidur"

"Hah, abang kapan balik ma, kok gak ngbarin Maya si ma. Dengan nada memales menghampiri sang mama

Tiba-tiba muncullah sang abang yang masih menggunakan baju tidurnya.

"Kan surprise gitu loh, gimana sih." jelasnya tidak terima

"Iih, jahat bangat si jadi abang." Ketusnya

"Hemm ngambaknya mulai kumat tu." Sambil mencubit pipinya cubbynya.

"Ihh apaan si bang...., sakit tahu."

"Abang tu kangen sama kamu makanya kasih
surprise". Jelasnya
"Udah bang, jangan jahilin mulu adeknya. Sudah sudah, ayo kita sarapn papa pasti udah nungguin tu di meja makan."

Dan ternya benar sang papa sudah nunggui.

"Tapi abang mandi dulu gih gak baik tau sarapan pas belum mandi." Sautan tiba-tiba dari sang adek yg ternyata masih kesal.

"Ia ia, abang mandi." Sambil medekatkan wajahnya di dekat adiknya itu.

"Iiii Abanaangggg, bau tau mandi sanah". Dengan nada yang masih tetdengar kesal dan suarara cempengnya keluar menggelegar mengagetkan seisi ruangan itu.

"Abang, udah. Jangan jailin mulu adeknya." Sambil mengeleng kepalnya sambil menyaksikan kelakuan kedua anaknya itu.

Dengan beriringan saling menjahil, sampai juga di ruang makan dan Nauval pun menuji kamarnya bergegas untuk mandi.

"Pagi paa".

"Pagi sayang."

Tak berbasa-basi lagi mereka sarapan pagi dengan hikamat.

***

#Ruang TV

Dengan rasa bosan Maryam menganti canel rupanya acara tv semuanya membuat bosan.

"Dorrr."

"Adu abanaaaaang ngagetin aja deh"

"Yee maih ngambek."

"Ia lah, orang abang pulang gak ngbarin ngmbek la?". Ketusnya

"Ia deh abang minta maaf kalau gituu. Abang juga gak sempat dek, tapi di sisi lain abang buat kejutan gitu ke adek abang yang paling cantik ini". ini merupakan tirik yang luamyan amuh untuk meluluhkan hati Maryam agar tidak ngamek lagi.

"Ia..ia..tapi ada syarnya."

"Apa?"

"Jalan ke mall"

"Mau ngapai?" karan membosan bagi Naufal untuk jalan-jalan ke Mall. Apalagi bersama Maryam pastinya dia beli yang aneh-anah menurutnya

"Hemm. Beli novel aja kok bang. Mau yah ya yah." Senyum sumirang menunjukan deretan gigi putihnya.

"Beli novel aja yah, jangan aneh-aneh tau. "

"Iya abangku sayang yang paling gangeng sedunia. Oke bang. Aku siap-siap dulu yaa. Tak kalalah juga dengan Maryam yang sengaja ada embel-embel pujian agar abannya itu luluh

"Jangan lama-lama tau belmu lagi ke jebak maecet kaya antrian sembako aja."

15 menit kemudia


"Maah, mamaaaa."

"Ada apa dek, gak baik lo anak cewek terika kencang-kencang".

"Eh maaf. Itu mah Mey sama bang Naufal keluar bentar." Jelasnya.

"Oh iya, hati."

"Ia ma. Assalmualaikum." sambil mencium punggung tangan mamanya dan berlalu pergi.

Walikumsalam.....

***
Di Mobil

"Maaf lama. Sambil buka pintu mobil tak lupa juga memeriksa PHnya ternya ada satu pesan hati pujaan hatinya.

Rayhan ❤
Yang. Jalan yuk. Kangen

Maya
Yah, maaf. Aku mau pergi juga sama sudaraku. Soalnnya dia baru pulang semalam. Jadinya mau lepas rindu gutu, gak papakan yaa. Maaf bangat yaa, minggu depan aja bisa?

Rayhan❤
Iya gak papa. Kamu hati" jangan nglirik. Jaga mata jaga hati.

Dengan senyum malu" dan tidak berniat membals pesan dari Rayhan.

"Huuh, senyum aja dari tadi, segitu bagusnya mandangin PH mulu, coba pandang abangmu yang tampan ini".

"Diih, apaan si bang orang aku lagi chat sama teman juga."

"Teman apa pacar. Ayo ngaku."

Lebih pastinya abangnya ini tahu, kalau adeknya ini lagi sedang jatuh cinta. Karena abangnya juga pernah ngalimin kok masa-masa seperti ini. Dengan tak memperpanjang kata, abangnya mengangguk paham.

"Intinya abang gak dengar ya ada yang pata hati. Abang udah saranin dari awal tidak ada kata pacaran dalam hidup kamu. pokonya abang larang keras."

"Teman abaaang." sambil ketawa menunjukan deretan giginya

Dengan saling menjahili satu sama lain keduanya pun tak terasa samai di tempat tujuan.

🌺🌺🌺

Maaf ya nulisnya masih berantakan.

Tapi jangan luap tinggalkan jejak yaa 😇

Constancy That Never EndsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang