#Mall
Naufal tengah kesal karena bosan menunggu. Sedari tadi Maryam yang hanya mondar-mandir mencari Noval yang menurutnya cocok, tetapi belum satupun yang ditemuinya. Jika di suruh memilih dia lebih memilih kejebak macetnya ibukota dari pada harus menunggu dalam hal berbelanja.
"Aduh dek, kebiasaan deh, kalau udah ke Mall pasti kaya gini, mondar-mandir gak jelas. Ayo balik, udah mau waktu shalat nih." Sambil mengankat arloji yang terpampang di lengan kirinya, dan memang betul sudah jam 12 kurang 30 menit.
"aduh baang... bentar lagi."
"Dek, membeli sesuatu itu sesuai kebutuhan jangan sesuai keinginan. Adek gak mikir ya, diluar sana masih banyak yang membutuhkan dari pada kita. Bukannya abang pelit, atau perhitungan. Tapi ini demi kebalikan adek, berlaku boros itu gak baik dek."
Ini yang bikin Maryam jadi gak mood untuk belanja karan kebiasaannya abangnya suka memberikan nasihat kepadanya.
"Yah, Maya jadi gak mood deh belanjanya." Lebih tepannya lupa akan hal itu.
"Mmm abang milih deh sekarang yang benar-benar Maya butuh. Kan tadi abang bilang beli sesuai kebutuhan bukan kinginana kan kak? Ma--ma--afin Maya yah, Maya lupa". Dengan mencerna nasihat dari si abang, Maryam sedikit merasa bersalah akan kelauaknan yang tidak disadri.
"Ia ia dimaafin, tapi lain kali jangan ulangi lagi." Sambil mengacungkan telunjuknya pertanda mengingatkan
"Makasih ya kak. Buruan gih milih mana yang cocok untuk Mey baca."
"Sama-sama dek. Sambil menyipitkan matanya seolah berpikir. Hem ade yang nyuruh abang milih nih ya, tapi gak usah kesal lo kalau gak sesuai yg adek mau."
"Maya percaya kok sama abang, intinya yang terbaik ya bang. Ayo bang, buruan udah mau waktu shalat Djuhur nih.
Buku yang dipilih bukan hanya novel saja tetapi dia juga mencari buku-buku tentang motivasi diri. Salah satunya adalah buku Udah, putusin aja. Penulisnya adalah Ust. Felix Siauw, seorang ustad beretnis Tionghoa-Indonesia. Ia menjadi seorang mualaf semenjak masa kuliah dan bergabung menjadi salah satu aktivis gerakan Islam, Hizbut Tahrir Indonesia. Yang merupakan salah satu motivator bagi Nadia lebuh tepatnya disebut idola."Abang milih yang ini, ini sama ini aja. Gak usah banyak-banyak tiga cukup. Oke." Sambil berjalan menuju kasir
Buku yang dipilih Naufal adalah buku bersampul biru mudah yang judulnya Udah. Putusin aja, Cantik adalah Luka dan Perempuan Berkalung Sorban.
Adek tuh udah besar, buku seperti ini nih yang harus dibaca. Yang lain itu gak berfaedah buang-buang waktu aja kalau membcanya. Kalau yang kk pilih ini bagus untuk usia-usia adek yang lagi meledak masa pubertas. Tujuannya biar adek bisa kontrol emosi adek yang kalau lihat artis korea langsung mewek dan pastinya kebawa suasan kalau ditembak sama teman cowoknya."
***
Sekilas tentang Naufal, Muhammad Naufal Yoga Pratam putra sulung dari pasangan suami istri Idris Pratama dan Nurul Azizah. Naufal baru 2 tahun ini merintis kasirnya menjadi CEO mudah untuk meneruskan bisnis keluarganya yang mempunyai cabang di berbagai daerah yang pusatnya di Singa Pura. Naufal menjadi jarang kumpul bersama keluarganya dikrenakan berdiam diri di negara tetangga karan urusan bisnis. Tidak hanya itu, selain berbisnis Naufal juga merupakan agamis. Kenapa dikatakan agamais, karena Naufal merupak alumni pondok yang ternama di kotanya. Sebenarnya pekerjaan tidak begitu diprioritaskan, tetapi rasa tanggung jawab yang menjiwainya sehingga beliau lebih mementingkan akan hal itu.
Dan untuk saat ini, Naufal memgambil cuti satu minggu untuk bersengan-senag dengan keluarga terutama adik permpuan satu-satunya itu. Tak sepenuhnya cuti sebenarnya hanya saja Naufal sekedar memantau jarak jauh melalui email.
***
Di lain temat seorang laki-laki sedang asik nongkrong bareng teman-temannya.
"Tumben gak absen." kata seorang teman pria itu.
Seakan-akan dia mengerti akan hal itu, pria itu langsung membalas perkataan temannya
"Dia lagi sibuk."
"Hahaha sibuk sama sipa?". Dengan kata mengejek.
"Sama Pacar baru kali." Sambung yang lain.
Seketika Hening
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
"..........."
Sambil menatap arloji yang tersingkir dilangan kiri dan sambil berkata kepada teman-temanya. "Gue cabut duluan yah"
"Cepat amat bro, tumben?".
"Hem, Gue buru-buru. Baru ingat, gue diajak Bunda buat ngantarin belanja bulanan.
"Oke, hati-hati bro."
#Mall
"Bunda, bunda mau belanja apa sih, sampai harus ke Mall segala." Grutunya.
"Aduuu bisa diam gak Kmu."
Tepat di waktu yang sama dengan Maryam dan Naufal di Mall. Tetapi karena mengingat sudah waktunya solat Dhuhur kedua abang ade ini lebih memilih secepatnya pulang dan shalat karena menurut mereka lebih baik shalat di awal waktu dari pada harus menunda-nunda.
Tidak jauh beda dengan Rayhan, dia juga bosan ketika selalu di ajak belanja.
"Bun, cepatana napa bun." Gerutunya
"Iya, ini juga udah selesai kok, lagian kenapa sih buru-buru amat pulangnya juga pasti telvonan tu sama Mey atau sipa sih tuh. "
" Ia Mey Bunda".
" Ia, tumben tu hari ini gak jalan. Biasanya pasti hari minggu harus on time buat kencan." Omel bunda sambil menuju kasir.
"Ye gak setiap minggu juga kali bun, dia juga pasti kumpul sama keluarganya."
Tumben bijak, biasanya lebai. Omel bunda lagi.
Rengkan kecil pun berani lolos seolah mengalihkan pembicaraan. "Buruan balik bundaaaaaa."
Jangan heran dengan sikap Nisa bunda Rayhan yang seakan-akan asik di ajak ngobrol, kadang nyebelin, humoris, dan kadang juga merupakan wanita dewasa. Lebih tepatnya sikapnya disesuaikan dengan situasi dan keadaan yang ada.
***Alhdilillah akhirnya Up juga
Jangan lupa tinggalkan jejak yah (vote) dan beri komentar juga kalau ada EYD yg kurang. Diharapkan tolong jangan bully ya bila perlu berikan kritik yang membangun biar samangat kurasin otak. Kan kalau misalnya di bully otomatis mood untuk nulis jadi hancur. Jadi gitu, sampe sini aja dulu yaa. Tenang aja ada lagi kok lanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Constancy That Never Ends
General FictionTidak perlu menyesali apa yang sudah terjadi, yang berlalu biarlah berlalu ikuti saja arah langkah kehidupan yang begitu berputar bagaikan roda, kadang diatas dan kadang dibawah. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik pula. Tetap...