27. Sprite

93 14 0
                                    

vote dulu yaa

commentnya jangan lupaa

yang lupa sama alur ceritanya bisa baca ulang part sebelumnya yaa









ujian untuk hari ini sudah selesai, semua siswa dan siswi bergerombol untuk pulang ke rumah mereka masing masing kecuali, ara yang malah duduk di parkiran menunggu baejin yang katanya ada perlu sebentar

Ara mengecek handphonenya ia mau mengirimkan pesan kepada dua sahabatnya fany dan rissa

Tapi mengingat akhir akhir ini mereka tidak dekat dan jarang berinteraksi ara jadi tidak enak sendiri, tanpa sengaja ia melihat roomchat dirinya dan jimin yang beberapa minggu ini sangat sepi, biasanya jimin selalu mengirimkan dirinya pesan entah sticker atau hanya sekedar menanyakan hal yang tidak penting, tapi sekarang jimin tidak melakukannya lagi, ara jadi sedih sendiri sebenarnya ara ingin sekali untuk mengirimi jimin pesan duluan tapi gadis itu terlalu gengsi, egonya sangat tinggi

Hri itu dimana ara yang marah dengan jimin saat jimin datang kerumahnya, kembali teringat di pikirannya

"Kenapa mau minta maaf aja susah banget ya?"

"Gue selalu jahat sama dia, tapi jimin baik terus sama gue, dia rela gantian tas supaya gue nggak kena marah"

"Tapi dengan egoisnya gue masih nggak minta maaf sama dia sampe sekarang"

Ara cuma melamun di parkiran itu, seketika pikirannya sadar saat melihat jimin dan fany jalan berdua melewati dirinya sambil tertawa bahagia

Ara memasang senyum tipis saat fany melihat dirinya tapi sahabatnya itu pura pura tidak melihat ara

"Apa ini juga dirasain sama jimin saat gue sama baejin ya?"

"Kenapa rasanya sakit banget"

"Ara sadar, lo bukan siapa siapa jimin jadi lo nggak berhak untuk marah ataupun benci dia"

"Dah jim gue pulang duluan ya" ucap fany yang pamit pulang duluan

"Iya hati hati" balas jimin dengan melambaikan tangan

"Sial kenapa gerbang deket parkiran sih"

"Mana motor jimin di sebelah gue lagi"










Suara langkah kaki terdengar di telinga ara, hatinya was was karena, ia takut jimin akan menyapanya

"Hah, emang gua siapa ngarep ditegur" gumam ara

Langkah kaki itu terhenti di sebelah kiri ara, seseorang menepuk bahunya

"Hei, lama?" Tanya baejin

"Oh e-enggak"

"Maaf ya bikin kamu nunggu" ucap baejin

"Hahah enggak kok santay aja" balas ara kikuk

"Mau pulang aku antar?atau di jemput supir kamu?" Tanya baejin

"E-em kayaknya aku di jemput supir deh mungkin bentar lagi, katanya sih tadi macet dijalan"

"Oh oke aku tungguin ya"

"Ng-nggak usah nggak usah jin, kamu pulang duluan aja soalnya kan pasti kamu mau belajar, mau ikut olimpiade matematika juga kan ya?" Elak ara

"Oh iya ya"

"Iyaa, pulang aja nggak apa takutnya lama ntar kamu di cari mama kamu"

"Tapi kamu sendiri disini emang gapapa?" Tanya baejin

My Perfect Boyfriend || PJM✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang