Part 8: Akibatnya 2

5 2 0
                                    


Tau kan caranya menghargai author apalagi yang pemula kek aghuu:)
Happy Reading...

"Vir lo kok basah gitu ?" tanya Tasya saat Devira kembali kekelasnya.
"Tadi gue kehujanan"
"Lagian lo gimana sih Vir udah tau ujan ngapain lo nggk neduh?" sahut Reina kebingungan.
"Apapun yang orang kesal lakuin itu selalu benar!" jawabnya sembari mengambil tasnya di kursi.
"Iya deh iya..." balas Tasya lalu kembali memunguti buku di hadapannya.
"Oh ya vir lo pulang naik apa?" tanya Rika karna ia tau hari ini Devira tak berangkat dengan motornya.
"Gue nunggu pak Joko satpam rumah gue buat jemput."
Rika ber oh ria.
"Lo nggk mau bareng kita kita aja?" tanya Tasya yang dibalas gelengan oleh Devira.

Ya mana mau Devira bareng, mereka aja pada nebeng gebetannya masing masing enggak semua sih lebih tepatnya Rika sama Reina sedangkan Tasya dia tak punya gebetan dia nebeng sama Willdan.
Bukan gebetan ya ges cuman temen.

Devira end the geng melangkah menuju parkiran beriringan dengan berceloteh tak jelas, setelah sampai di parkiran para sohibnya naik ke atas motor, Willdan David dan Varell.
Itu membuat para siswi SMA Garuda iri melihatnya secara mereka pada di boncengin oleh jejeran orang ganteng di SMA Garuda. huwaaa bunda Author juga pengen di boncengin.

"Vir gue duluan ya" pamit ke3 sahabatnya bersamaan.
Dan juga mendapat bunyi klaksonan motor dari ketiganya.
Devira tersenyum tipis sembari melipat tangannya didada.

15 menit sudah ia menunggu Pak joko di luar sekolah karna gerbang sudah di tutup mau tak mau dia harus menunggu di luar.

"ihhh mana sih pak Joko...?" gumamnya sambil sesekali melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.
Tiba tiba sekelompok orang tak di kenal menghampirinya membut ia perlahan melangkah mundur.

"Hello neng cantik sendirian aja" ucap pria botak yang memiliki tubuh agak bocil dari mereka sambil berusaha menyentuh Devira.
"Eh apaan sih lo... Jangan brani lo nyentuh gue." Devira menghalau setiap tangan yang mencoba menyentuhnya.

"Mending ikut kita" goda pria lain yang memiliki rambut gondrong. Ingin sekali ia menghajar mereka tapi apalah dayanya yang memakai rok meksi selutut yang ada roknya bakal sobek jika buat nendang mereka.

"Toloong..." teriak Devira sambil mencoba menjauh dari preman preman gila itu.
"Udah lah neng mending kita maen maen dulu" goda laki laki yang paling kekar di antara yang lainnya lalu memegang paksa pergelangan tangan Devira.
Ia mencoba menghempaskan tangan laki laki itu tapi nihil tenaganya tak cukup kuat untuk menandingi.

"Lepasin dia!!" teriak seseorang dengan suara yang kekar, siapa lagi kalo bukan Michelle. sontak Devira dan preman preman itupun menoleh ke arah sumber suara.
"Lo... jangan ikut campur!!" ucap salah satu preman dan dibalas senyuman remeh oleh Michelle.

Bugh! Satu pukulan melayang tepat pada pipi kanan preman yang sedang memegang pergelangan tangan Devira sampai ia melepaskan genggamanya.
Akhirnya Michelle melawan ke3 preman itu sendirian mereka agak menengah kejalanan yang cukup sepi sedangkan Devira ia berusaha mencari cara agar bisa membantu Michelle samapi matanya tertuju pada balok kayu yang cukup besar di pinggir jalan.

Ia memukuli satu persatu preman itu menggunakan balok yang ia pegang sekeras mungkin hingga mereka semua tersungkur, kejedot lalu kepleset ke trotoar.
Udah di gebukin kena pukulan balok kayu lagi emang salah cari musuh lo man preman.

"Lo nggk papa?" tanya Devira setelah berhasil membuang balok kayu asal lalu berjalan menghampiri Michelle.
"Gue gpp" jawabnya datar lalu berjalan menaiki motor.
"Naik" Michelle mengarahkan kepalanya ke arah jok belakang menyuruh Devira naik ke atas motornya.
"Gue?" tanya Devira ragu.
"Setan" jawabnya ketus.
"Oh berarti lo secara tidak langsung udah ngatain gue setan dong dasar... kalo nggk niat bantuin mending nggk usah bantuin."
"Brisik lo udah enak gue bantuin masih kurang trima aja tinggal naik juga" gumamnya yang masih terdengar di telinga gadis di sampingnya.
"Gue nggk budek ya" dengusnya kesal.
"Bacod lo cepetan naik atau gue tinggal lo disini." Michelle menyalakan mesin motornya membuat Devira buru buru menaiki motor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEMICHELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang