Sungchan terbangun pukul 10 pagi dalam keadaan panik karena dia terlambat bangun buat kuliah. Begitu bangun, Sungchan langsung menghubungi Chenle untuk titip absen. Dan untungnya kata Chenle dosennya hari ini gak masuk.
Setelah Sungchan mandi, memandikan Chan, dan menyuapi Chan bubur bayi, Sungchan berniat untuk tidur lagi karena terlalu lelah. Lagi pula kapan lagi Sungchan ada waktu kosong begini.
Sungchan yang sudah setengah tertidur langsung terbuka kedua matanya ketika ponselnya berdering. Sungchan langsung mengangkatnya.
"Halo Jung Sungchan?"
"Ya? Ini siapa?" tanya Sungchan yang masih setengah sadar itu.
"Lhoo lhooo. Kok lupa sama saya? Saya Pak Siwon."
Mendengar itu Sungchan langsung melotot dan merubah posisinya menjadi duduk. "Pak Siwon? Ada apa ya Pak?" tanya Sungchan panik.
"Kamu udah baca email saya belum? Belum nih kayaknya." tanya Pak Siwon. "Yaudah to the point aja, kamu abis ini cek email dulu. Kalo udah, tolong bikinin power point seminar saya buat acara Mahasiswa Prestasi lusa. Materi dan formatnya akan saya kirim habis ini."
"Baik, Pak." balas Sungchan bingung.
Setelah telfonnya dimatikan oleh Siwon, Sungchan langsung menuruti perintahnya untuk membuka email. Mata Sungchan langsung melotot ketika tau dia diterima untuk menjadi asisten Pak Siwon.
"Ya Tuhan, terima kasih." ucap Sungchan.
Sungchan senang bukan kepalang. Itu artinya, setelah ini dia tidak perlu bekerja paruh waktu di dua tempat lagi. Dan Sungchan akan mempunyai banyak waktu bersama Chan.
ㅡ
Setelah dosen keluar dari kelas, Minjeong langsung menghampiri kursi Wonjin yang terletak di paling belakang. Minjeong memukul Wonjin keras dengan atlas anatominya.
"Aduh! Apaan sih Jeong?!" ujar Wonjin kesakitan.
"Eric mana?! Kok gak dateng?!" tanya Minjeong.
"Y-Ya mana gue tau... Kan lu ceweknya! Gimana sih?!" jawab Wonjin. "Dia cuma nitip absen aja ke gue..."
"ISH LO TUH!!! Kan udah gue bilang, kalo Eric nitip absen lagi jangan mau! Biar dia rajin!" omel Minjeong.
Gak, sebenarnya Eric itu bukan anak yang malas. Tapi akhir-akhir ini, pria itu memang punya banyak masalah. Membuatnya selalu menghindari banyak hal termasuk perkuliahan dan juga Minjeong sendiri.
"Ampun, Ndorooooo." balas Wonjin.
"Ah lu mah! Lain kali jangan mau!" omel Minjeong lagi.
Minjeong memutuskan untuk keluar dari kelasnya, ia berniat untuk ke lab anatomi buat mengumpulkan laporan praktikumnya. Sesampainya di lab anatomi, Minjeong malah ketemu sama Jeno, kembarannya Eric. Ya gak heran sih, Jeno salah satu asisten praktikum di sana.
"Eh, Minjeong. Kenapa?" tanya Jeno waktu Minjeong memasuki lab anatomi.
"Mau ngumpul laprak, Kak." jawab Minjeong sembari menunjukkan buku laporannya kepada Jeno.
"Ohh, kumpul di situ ya. Sesuai dengan hari praktikumnya." balas Jeno sembari menunjuk meja di sebelahnya.
Minjeong mengangguk dan akhirnya dia meletakkan buku laporannya di bagian hari praktikumnya. Setelah itu, Minjeong berpamitan kepasa Jeno.
"Makasih, Kak." balas Minjeong.
Karena Jeno adalah kembaran Eric, Minjeong jadi bimbang. Apa Minjeong nanya aja ke Jeno Eric kemana?