3

1.1K 230 23
                                    

Tepat pada pukul 8 malam, Sungchan langsung turun dari ojek dan dengan terburu-buru berjalan menuju sebuah tempat penitipan anak untuk menjemput Chan.

"Selamat malam Bu, saya mohon maaf karena sudah terlambat menjemput Chan." ucap Sungchan sembari membungkukkan badannya berkali-kali.

"Nggak papa, Chan nya juga sedang tidur." balas Bu Wendy, selaku pemilik tempat penitipan anak.

Sungchan langsung bernapas lega kala melihat Bu Wendy menggendong Chan yang sedang tertidur. Sungchan langsung mengambil alih Chan, lalu berpamitan kepada Bu Wendy sebelum meninggalkan tempat penitipan.

Tempat penitipan tersebut terletak di ruko apartemen yang Sungchan tinggali sekarang. Jadi Sungchan tidak perlu waktu lama untuk tiba di unit apartemennya.

Setelah sampai di unit apartemennya Sungchan langsung meletakkan Sungchan di kasur. Lalu ia memutuskan untuk duduk di sofa sembari menyalakan telivisi.

Sungchan merogoh ponselnya dari kantong celananya, lalu ia melihat notifikasi kelas di kampusnya yang sangat ramai dengan mereka yang bertanya cara mengerjakan tugasnya. Sungchan menghela napasnya, setelah ini ia harus mengerjakan tugas kampusnya.

Sungchan membaca pesan dari Chenle yang belum ia baca sejak pukul enam sore tadi, yang berarti dua jam yang lalu.

chenle
|zhong chenle_13193738.pdf
|noh tugas gua. mana tau mau copas

sungchan
serius gak papa le?|

chenle
|akhirnya online juga lu
|copas adalah sebagian dari iman
|selau aja lah. gua juga copas dari ningning. gua ubah2 dikit sih

sungchan
makasih banyak ya le|

chenle
|oke 👍🏼

Sungchan menutup chat room dengan Chenle. Lalu ia beralih ke sebuah chat room yang nyaris usang karena tak pernah mendapat balasan sejak enam bulan yang lalu.





sungchan
maaf ganggu, tapi chan tadi pagi| nanyain kamu
foto|
ini chan sekarang|







Sungchan merasa hatinya tercabik-cabik begitu menyadari seberapa menyedihkan dirinya selama enam bulan terakhir. Sungchan selalu mengirimkan pesan kepada Ibunya Chan, untuk memberi tau kabar Chan enam bulan terakhir.

Tapi sama sekali tak ada balasan. Tak ada satu pun balasan yang Sungchan terima.

Mungkin sekarang waktunya. Sekarang adalah waktunya Sungchan berhenti untuk mengharapkan Ibunya Chan kembali. Karena ia tak akan kembali, walaupun hanya untuk Chan.

"Minjeong pulaaaang." ucap Minjeong sembari melepas sepatunya dan meletakkan sepatunya di rak.

Lalu Minjeong melihat sepasang sepatu pria dan wanita yang terlihat asing di sana, yang berarti sedang ada tamu.

"AAAAAA KAK JUNGWOO!!! KAK EUNSEO!!!" seru Minjeong ketika melihat tamu tersebut sedang duduk di sofa ruang tamu.

Minjeong langsung memeluk Jungwoo. Membuat Jungwoo tak lama kemudian melepaskan pelukannya. "Ih ngapain sih peluk-peluk!" ujar Jungwoo geli.

𝟒𝟖𝟔 ㅡ sungchan,winter ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang