21

511 36 2
                                    

Setelah berbagai pertimbangan, Sungchan akhirnya menyetujui untuk pulang ke rumahnya dan melanjutkan perusahaan Ayahnya. Tentu saja tidak langsung menjadi CEO, Sungchan harus belajar mengelola bisnis dan tamat kuliah dahulu baru akhirnya menjabat menjadi CEO.

Meskipun tidak bertetangga dengan Minjeong lagi, tapi Sungchan dan Minjeong sering bertemu meskipun hanya beberapa minggu sekali. Jangan heran, Minjeong dengan segala studi kedokterannya dan Sungchan yang sibuk rapat di berbagai kota atau negara menjadi penghalang terbesar mereka untuk bertemu. Tapi meskipun begitu, sebisa mungkin mereka menjaga komunikasi meskipun harus memendam kerinduan satu sama lain.

Sesekali Minjeong bermain ke rumah Sungchan. Sungchan sudah memperkenalkan Minjeong sebagai kekasihnya kepada Ibunya Sungchan dan Ibunya sangat menerima Minjeong dengan baik seperti anaknya sendiri.

Dan setelah tiga tahun menjalin hubungan dan menyelesaikan studi sarjananya, akhirnya Minjeong memberanikan diri untuk memperkenalkan Sungchan ke Maminya, Kak Jungwoo, dan juga Kak Eunseo sebagai kekasihnya. Minjeong juga sudah berterus terang kepada mereka tentang latar belakang Sungchan.

Meskipun pada awalnya Sungchan takut untuk tidak direstui, tapi pada kenyataannya keluarga Minjeong menerima Sungchan dengan sangat baik. Mami dan  Jungwoo merestui hubungan mereka.

Chan, si princess kesangan Sungchan tumbuh semakin besar. Satu-satunya hal yang membuat Sungchan berat hati adalah ketika berterus terang bahwa Minju tidak akan menemui Chan lagi ketika ia sudah mulai memahami semuanya. Chan begitu sedih setiap ada pentas seni sekolah dan teman-teman sekelasnya datang bersama orang tua yang komplit. Chan sedih karena hanya Sungchan atau Oma yang datang, dan hal itu membuat Chan murung setiap pentas seni berlangsung.

Tapi di suatu pentas seni saat Chan duduk di kelas 2 SD, Sungchan dan Minjeong datang untuk menonton penampilan Chan. Di saat itu Chan menyadari bahwa ia sangat menyayangi Minjeong, layaknya Ibunya sendiri.

Delapan tahun sudah berlalu. Delapan tahun. Sungchan sudah menjadi CEO perusahaan selama 5 tahun terakhir. Chan kini sudah berusia 10 tahun dan duduk di kelas 4 SD. Dan Minjeong kini masih menjadi dokter residen tahun ketiga di spesialis obstetri dan ginekologi.

"Demi Tuhan..... gue mau pensiun aja beneran, gue gak kuat!!!" seru Minjeong begitu ia menjatuhkan tubuhnya di kursi tempat para dokter residen kumpul.

"Nikah aja sana. Kok ribet." Kata Eunseok, salah satu rekan Minjeong di spesialis obstetri dan ginekologi.

"Ah! Lo bikin gue sedih aja." Balas Minjeong sambil menopang dagunya di meja.

Netranya memperhatikan foto dirinya, Sungchan, dan Chan di lockscreen ponselnya yang membuat Minjeong jadi... sedikit pundung.

"Sedih kenapa? Gak dilamar-lamar lu?" tanya Eunseok.

"Hiks..." desis Minjeong. Minjeong sangat menantikan saat-saat itu. Sudah delapan tahun Minjeong berpacaran dengan Sungchan tetapi sampai detik ini... Sungchan masih belum melamarnya. "Menurut lo tahun ini gue dilamar gak ya?" tanya Minjeong.

"Hmm... nggak. Maaf kalo bener." Jawab Eunseok asal.

"Kurang ajar!" desis Minjeong sebal. "Kenapa ya Sungchan nggak kunjung ngelamar gue? Kan gue udah 8 tahun pacaran sama dia, udah jadi dokter juga... ya walaupun belum spesialis. Dia juga udah mapan. Terus kenapa belum ngelamar juga?!

"Udah coba ngekode belom?"

"Berkali-kali, tapi dia gak peka!" jawab Minjeong.

Eunseok berdecak dan kembali fokus ke layar iPad nya untuk membaca jurnal. "Itu tandanya si Sungchan belum siap. Emangnya kalo dia tiba-tiba ngelamar lo udah siap untuk nikah?"

𝟒𝟖𝟔 ㅡ sungchan,winter ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang