Part 3

381 49 3
                                    

Karena masalah perjodohannya, Somi tidak fokus kuliah. Dia bahkan tidak tau materi apa yang sedang dosennya jelaskan di depan. Di kelas dia hanya menopang dagu dan melamun, hanya itu yang terus dia lakukan.

Sejujurnya yang menjadi penyebab dia tidak fokus adalah bagaimana cara mengagalkan acara pernikahannya yang akan digelar minggu ini. Seperti yang di katakan oleh orang yang di sebut calon suaminya itu, mau seberapa keras pun mereka menolak, pernikahan itu akan tetap terjadi.

Kelasnya sudah selesai dan sekarang dia bersama teman-temannya sedang berada di kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

“Woy, Som. Kenapa? Ada masalah? Dari tadi gue liat lo melamun terus” tanya Siyeon

Dan dua temannya yang lain mengangguk setuju dengan perkataan Siyeon. Sahabatnya itu terlihat pendiam, dan itu terasa aneh menurut mereka, biasanya sahabatnya itu akan sibuk membicarakan tentang pacarnya yang tampan.

“Gue pusing, rasanya kepala gue mau meledak. Lama-lama gue bisa gila kalo kaya gini” keluh Somi

“Kenapa si? Ada masalah apa? Lo berantem sama Guanlin?” tanya Siyeon jengah dengan Somi yang terlalu mendratisir keadaan.

“Ini lebih rumit dari pada masalah gue berantem sama Guanlin, ini menyangkut hidup dan mati gue”

“Lebay banget si lo. Paling-paling juga karena uang jajan lo di kurangin atau gak abang lo ngambil coklat kesukaan lo”

Somi mendengus sebal mendengar ucapan Nakyung, gimana bisa dia stress cuman karena masalah spele kaya gitu.

“Bukan itu, ini lebih parah lagi” ucapnya lesu.

“Terus apa?!” tanya temannya kompak

“Gue di jodohin, dan minggu ini gue nikah” suaranya mulai bergetar mengingat acara pernikahan yang akan terjadi minggu ini.

“Hah!? Serius?” Kompak ketiga temannya terkejut dan dibalas anggukkan lesu oleh Somi.

“Sama siapa Som?”

“Sama om-om jelek” serunya ingin menangis.

“Serius!? Lo bakalan nikah sama om-om? Yang kepalanya botak Som?” tanya Minju polos.

“Kepalanya gak botak, tapi dia jelek pokoknya” jelas Somi

“Om-om banget Som?” tanya Nakyung memastikan.

“Kata bang Jungkook umurnya 25 tahun, udah tua kan?”

“Yaelah Som, 25 tahun mah masih muda. Pacar gue juga umurnya 25 tahun” ucap Siyeon.

“Ihh Siyeon, 25 tahun itu udah tua tau. Kalo aku jadi Somi, aku juga bakalan stress” ucap Minju menatap iba Somi.

Dan Somi makin pusing karena keributan teman-temannya. Belum lagi mamanya yang dari tadi mengiriminya pesan, mengingatkan bahwa nanti saat pulang kuliah dia akan dijemput oleh calon suaminya untuk melakukan fitting gaun pengantin.

Awalnya Somi kira dengan bercerita pada teman-temannya akan membantu, tapi bukannya membantu malah membuat semakin pusing. Mereka malah mendukung dan mengatakan bahwa biasanya om-om itu identik berasal dari orang kaya raya yang malas mencari pacar dan memilih dijodohkan.

“Guys gue cabut dulu ya” izin Somi pada teman-temannya.

“Loh kok cepat banget? Kita mau jalan-jalan padahal”

“Kapan-kapan deh, hari ini gue ada urusan. Bye!!”

Somi melangkah terburu-buru menuju ke luar area kampus dan mengedarkan pandangannya mencari seseorang. Sampai akhirnya pandangannya tertuju pada orang yang sedang berdiri di samping mobil dengan memainkan handphonenya.

Forced Marriage (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang