Part 2

413 53 8
                                    

Hari sudah menjelang malam, dan somi masih memikirkan bagaimana caranya kabur agar ia tidak perlu bertemu dengan keluarga lelaki yang akan dijodohkan dengannya malam ini.

Tok tok

Seketika lamunan Somi tentang melarikan diri buyar karena sebuah ketokan dari arah luar pintu kamarnya.

"Masuk" seru Somi

Dari arah luar pintu mama muncul dengan senyum lembutnya.

"Mandi sana terus dandan yang cantik dan pakai pakaian yang rapi" perintah Wendy pada anaknya.

"Tapi ma -"

"Udah gak usah tapi-tapian, nanti mama kesini setelah keluarga calon suami kamu datang" potong mama dan berlalu ke luar dari kamar anaknya.

"Ahhh ngeselin, gue kan gak mau dijodohin. Liat aja nanti, siapa pun yang bakalan jadi suami gue nanti lo gak akan bisa bahagia kalo nerima perjodohan ini" kesal Somi sembari melangkah menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi, Somi selesai dan langsung bersiap-siap. Dia memilih dress selutut motif bunga-bunga berlengan pendek, rambutnya dia ikat satu dan dia hanya memoleskan make up tipis pada wajahnya. Somi menatap pantulan dirinya dicermin, sudah cantik dan rapi hanya saja tidak ada senyum di wajah cantiknya.

Di lain tempat, tepatnya di lantai bawah rumah Somi. Keluarga dari calon suami Somi sudah sampai dan sedang berbincang-bincang bersama.

"Oh ya Wen, ngomong-ngomong mana calon mantu ku?" Pertanyaan dari Krystal membuat anaknya terkejut. Ngapain di tanya si, bundanya memang tidak sabaran sekali.

"Tadi si masih siap-siap di kamarnya, sebentar ya, aku susul dulu ke atas" izin Wendy dan berlalu menuju tangga.

Tok tok

Somi berdiri dari duduknya dan merapikan sedikit penampilannya, setidaknya walaupun dia tidak mau dijodohkan dia harus tetap terlihat cantikkan.

"Sebentar ma" seru somi berjalan menuju pintu kamarnya.

"Ayo sayang, calon suami kamu sudah nunggu di bawah" ajak Wendy dengan menggandeng tangan anaknya.

Sesampainya di anak tangga terakhir, Somi melihat ke arah ruang tamu rumahnya. Di sana ayah dan kakak-kakaknya sedang mengobrol dengan keluarga dari calon suaminya.

"Wah ini calon menantuku kan Wen? Cantik sekali" puji Krystal antusias, Somi yang dipuji begitu hanya menampilkan senyum manisnya.

Somi mendudukkan dirinya di samping Jungkook yang sedang sibuk dengan handphonenya karena membalas pesan pacarnya.

"Ini loh Kai, anak gadisku satu-satunya. Namanya Somi Mikayla Putri" ucap Chanyeol memperkenalkan anaknya.

"Somi kenalin ini anak tante, namanya Haechan Aditya Bagaskara. Calon suami kamu" Krystal pun memperkenalkan Haechan juga pada Somi yang belum sempat ada saat anaknya memperkenalkan dirinya.

Haechan yang diperkenalkan pun hanya tersenyum singkat pada Somi sebagai tanda sopan santun, dan Somi hanya menatapnya datar.

"Kalau begitu, kita langsung bahas masalah pernikahan gimana" usul Kai cepat.

"Kayanya lebih cepat lebih baik, gak baik menunda momen bahagia kan?"

Chanyeol terlihat berfikir sejenak, kemudian melirik Somi yang masih cemberut.

"Gimana kalau minggu ini? Hari sabtu ini"

Refleks, Somi menolehkan wajahnya menatap ayah dengan pandangan terkejut. Di tambah lagi dengan sahutan setuju dari semua orang membuatnya semakin terkejut.

"Maaf om, apa gak kecepetan? Saya dan anak om kan belum saling mengenal lebih dekat" ujar Haechan yang sama terkejutnya dengan Somi.

"Iya yah, kita kan butuh kenal lebih dekat dulu"

"Nanti setelah menikahkan bisa puas-puas buat mendekatkan diri, lagian pacaran setelah menikah itu lebih bagus loh" ujar Krystal meyakinkan keduanya, yang disetujui semua orang.

Sedangkan Haechan dan Somi, keduanya hanya bisa diam saat semua orang mengiyakan perkataan Krystal tentang pacaran setelah menikah.

"Katanya mau mengenal lebih dekat. Sana Somi, ajak Haechan ngobrol di gazebo" seru Wendy pada anaknya.

Somi yang diperintahkan begitu oleh mamanya hanya pasrah dan berdiri menuju gazebo di ikuti oleh Haechan yang mengekorinya dari belakang.

Ketika sampai di gazebo Somi langsung memasang wajah malasnya dihadapan Haechan, dia ingin memberi tau bahwa dia tidak suka dengan perjodohan mereka. Tapi bukannya diperdulikan, orang yang berdiri didepannya itu hanya memasang wajah cuek dan tidak perduli.

"Gak ada yang suka ya?" tanya Somi tiba-tiba memulai obrolan.

"Hah?" Haechan mengernyitkan dahinya bingung atas pertanyaan Somi.

"Lo? gak ada yang suka ya? Secara lo kan gak ganteng, pasti gak ada yang suka. Makanya lo nerima perjodohan ini kan?" Somi memperjelas pertanyaannya

"Kamu sendiri gimana? Gak ada yang suka karena gak sopan?" balas Haechan cuek lalu memainkan handphonenya dan membuka aplikasi game.

Somi yang mendengar perkataan Haechan hanya mendengus kesal. Mana mungkin gak ada yang suka sama dia, dia terlalu cantik untuk tidak di sukai dan lagi dia kan sudah memiliki kekasih.

"Denger ya, gue tuh udah punya pacar. Dan gimana pun caranya, gue harus batalin perjodohan konyol ini"

"Oh silakan" Haechan berujar acuh dan masih fokus pada handphone yang menampilkan permainan game onlinenya.

"Ngeselin ya lo! Seharusnya lo juga cari cara kek buat batalin perjodohan ini, ini malah main game yang gak penting" kesal Somi.

"Yang mau ngebatalin kan kamu, kenapa saya yang harus repot juga" jawab Haechan cuek.

"Jadi lo nerima perjodohan ini?" tanya Somi menatap tajam Haechan.

"Gak juga"

"Terus kenapa lo gak mau cari cara buat batalin perjodohan ini!?" Somi mulai jengah dengan sikap Haechan yang terkesan terlalu cuek padahal dia pun tidak suka dengan perjodohan ini.

"Karena saya tau. Mau seberapa keras pun kita nolak, perjodohan ini akan tetap terjadi" jawab Haechan tanpa melepaskan tatapan dari game yang sedang dimainkannya.

..._________________...

Tunggu part selanjutnya ya!

Maafkan kalo ceritanya kurang seru dan membosankan, soalnya aku masih belajar


Jangan lupa vote dan commentnya ya, aku tau kok kalian pasti tau caranya menghargai karya orang lain.

Forced Marriage (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang