7. Both of Us

3.3K 501 49
                                    

"Aku harap rencana ini dapat berjalan dengan lancar..." Ucap Tuan Traipipattanapong.

"Sejujurnya Aku tidak keberatan, selagi Kau memegang janjimu padaku." Mew menyilangkan lengannya di dada bidangnya.

"Entah apa yang harus berikan padamu untuk berterima kasih, Mew. Aku dan suamiku sepenuh hati percaya padamu." Tuan Traipipattanapong menepuk pundak Mew. "Kau berbeda dengan clan Jongcheveevat yang lain."

Mew tersenyum. "Aku selalu berusaha untuk memperbaiki nama Jongcheveevat yang hampir redup di dunia bisnis, Aku berharap suatu hari nanti Aku bisa pergi dari kewajibanku saat ini dan membuat perusahaan baru. Dan kali ini Kau menawarkan sebuah rencana yang tidak pernah Aku sangka-sangka."

"Aku yakin Kau bisa melakukannya bersama Gulf."

Mew menatap Tuan Traipipattanapong dengan berkaca-kaca. "Tuan, izinkan Aku melindunginya dan menemaninya."

•••

Apakah Aku pingsan?

Lagi?

Kenapa Aku menjadi sangat lemah setelah menjadi Omega? Apakah benar menjadi Omega adalah sebuah kesialan?

Sekilas Aku mendengar langkah kaki mendekatiku. Mataku masih terpejam, Aku tidak ingin bangun. Untuk membuka mataku saja rasanya sangat berat, apalagi terbangun untuk berhadapan dengan kenyataan.

Tolong biarkan Aku tertidur. Aku ingin tenang seperti ini tanpa memikirkan hidupku yang menyedihkan ini.

"Gulf."

Suara berat memanggil namaku.

"Gulf... Bangunlah..."

"Aku rindu, tolong bangun..."

Aku merasakan sebuah genggaman tangan di lenganku lalu sebuah kecupan di dahiku.

"Gulf."

Mataku terbuka perlahan karena penasaran dengan orang itu. Aku mencoba menerima cahaya yang sedikit menusuk mataku dan meregangkan badanku yang terasa kaku ini.

Aku menggerakan jari-jariku juga menarik nafas dalam.

"Gulf...?"

Aku melirik sumber suara yang berada tepat di sampingku. Pria berwajah tampan yang memiliki wangi feromon yang membuat indra penciumanku nyaman.

"Mew..."

Mew memeluk tubuhku yang lemah ini. Meremasnya dengan penuh rasa kasih sayang dan seakan-akan Aku adalah hal yang paling berharga untuknya.

"Syukurlah, Gulf..."

Tanganku mencoba meraih pundak Mew kemudian memeluknya kembali.

"Mew... Berapa lama Aku tertidur?"

Mew melepaskan pelukan Kami lalu menatap wajahku, mata milik Mew berkaca-kaca.

"Lima..."

"Lima jam?"

"Lima hari."

Sialan lima hari bukan waktu yang sebentar...

"Kau— bercanda?"

"Tidak, Gulf. Tubuhmu kelelahan..."

Aku memegang lengan Mew dengan erat. Aku tidak ingin kehilangan Mew. Aku ingin bersamanya.

"Bagaimana dengan orang tuaku?" Tanyaku.

Mew mengecup pipiku. "Tak usah khawatir, oke? Mulai sekarang Kita tinggal bersama."

Mataku membelak keheranan mendengar ucapan Mew. Tinggal bersama? Maksudnya— Tinggal dalam satu rumah yang sama?

"Ti— tinggal bersama...?"

𝐅𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐨𝐰𝐧 ; 𝐌𝐞𝐰𝐆𝐮𝐥𝐟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang