( 06 )

541 52 2
                                    

Selamat Membaca

.

.

.

Mengabaikan.

Salah satu cara yang ku ambil untuk saat ini.

Memfokuskan diri dengan santapan di hadapan. Dan untung nya, Naruto terus mencoba mengajak berbicara membuat perhatian ku teralihkan sejenak.

Kami menghabiskan waktu sekitar 30 menit kurang untuk istirahat dan makan siang.

Aku berjalan mendahului Naruto, yang sedang membayar di kasir.

Ku hentikan langkah ku tepat beberapa meter dari pohon yang tadi sempat ku katakan.

Hanya melirik tak berani menatap.

Aura yang begitu kelam,

Beberapa saat kemudian Naruto menyusul dan mengajak ku pergi dari tempat itu.

Namun langkah ku tiba tiba terhenti, ketika ada yang memanggil namaku.

"Sasuke..."

Aku menoleh, sedikit kaget ada wanita berparas cantik berdiri di sana. Menatap ku dengan senyuman, ah atau seringaian?

Bibir pucat itu terbuka lalu tertutup,kemudian kembali terbuka.

"Ma-ri ki-ta per-gi ber—"

"Teme!"

"Ah ya!"
Aku tersentak kaget, spontan menoleh kearah Naruto.

"Ada apa sih? Dari tadi aku memanggil mu...dan kau sibuk menengok kebelakang?" Gerutu Naruto ikut menoleh kebelakang.

"Ah itu...lupakan saja! Ayo!"

Aku menyeret pergelangan tangan Naruto untuk segera melanjutkan perjalanan,namun Naruto masih setia menoleh kebelakang.

Manik musim panas itu membulat seketika,ketika menemukan seseorang wanita cantik berdiri di dekat pohon.

"It-itukan..."

Aku sangat yakin Naruto melihat dengan jelas wanita itu, tanpa banyak kata, segera ku tarik paksa Naruto menjauh dari sana.

* * *

Ketika kami sampai di apartemen,Naruto langsung menjatuhkan tubuh nya di atas sofa.

Aku melirik kearah jam. Ah pukul 7 ternyata, berjalan mendekati Naruto lalu ikut duduk.

"Kau lelah?" Tanya ku menatap khawatir.

"Sedikit...tak perlu khawatir!"balas Naruto.

"Kau ingin minum?" Tawar ku sambil bangkit berdiri dan berjalan menuju dapur.

"Yeah!" Sahut Naruto memejamkan kedua mata.


Aku berjalan menuju dapur, mengambil 2 gelas air dingin dari kulkas.

Deg

Tsk! Sialan.

Tiba tiba tubuh ku tak bisa bergerak, manik hitam ku melirik ke samping kanan.

Menemukan bayangan hitam besar, berdiri di dekat meja makan.

Brengs*k, aura yang di keluarkan begitu kuat.

Dimana makhluk tak berguna itu? Ketika aku membutuhkan ia malah tak ada.

A Big SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang