ring ... ring ..
" Yeoboseyo ? "
" . . . . "
" Eoh. Ne, arraseo. "
" . . . . "
" Hm, gwenchana, eomma. "
" . . . . "
" Ah, ne. Jika aku sempat. "
" . . . . "
" Eoh. Annyeong. "
Seorang namja meletakan ponselnya di atas meja sambil menata kembali penampilannya sebelum berangkat ke kantor. Keadaan rumah yang sunyi sudah menjadi suasana yang selalu menemaninya setiap saat. Rumah mewah yang selayaknya ditempati oleh sebuah keluarga, hanya ditempati oleh dirinya seorang. Tak sekali dua kali, ibunya meminta ia untuk menikah, namun jawabannya selalu sama.
" Yeoja selalu mementingkan dirinya sendiri. ", ucapnya sambil menutup pintu mobil.
Ia berangkat ke kantor di setiap pagi, hanya untuk memeriksa kinerja para pegawainya. Perusahaan yang dibesarkan oleh ayahnya itu, kini diambil alih oleh dirinya sendiri, sementara kakaknya mengurus perusahaan startup dan adiknya menjalankan label rekaman.
Starlight Energy
Perusahaan besar yang bergerak di bidang pengolahan hasil bumi itu sudah terkenal di seluruh penjuru Korea, khususnya dikalangan para investor besar.
" Selamat pagi, presdir. "
Seluruh staf sudah paham jika atasan mereka tidak akan pernah menjawab salam mereka. Meski begitu, para staf masih tetap menyapa atasan mereka setiap kali bertemu. Ia hanya berbicara dengan asisten pribadinya.
Ketika pintu ruangan sudah ditutup, itu berarti sudah tidak ada kemungkinan ia keluar dari ruang kerjanya. Ia hanya akan berada disana sampai jam pulang atau sekali keluar, dia tidak akan kembali lagi. Ruang kerja yang luas dengan privasi yang begitu terjaga, lagi-lagi hanya asisten pribadinya yang boleh masuk ke ruangan itu.
tok .. tok ..
" Presdir, ini proposal dari perusahaan baru yang ingin mengajukan sponsor untuk program mereka. Rencananya mereka akan membuat program untuk mengontrol kinerja mesin pengolah hasil bumi dari jarak jauh. "
" Aku tidak perlu. "
Meskipun asisten pribadinya memiliki banyak akses dengannya, tapi ia tetap menjawab asisten pribadinya itu seperlunya saja.
" Baiklah. Kalau begitu, nanti siang Kim Jiwoong-ssi akan datang menemuimu, tadi dia sudah telepon ke sini. "
" Eoh. "
Asisten pribadinya itu langsung meninggalkan ruangan. Ia bersikap seperlunya karena tak ingin ada pembicaraan antar pegawai yang tidak diinginkan. Pasalnya, asisten pribadi pilihan ayahnya ini sangat cantik, cerdas, memiliki ambisi yang sama dengannya dan usia yang tidak jauh berbeda.
Make Your Move Art School
Dari koridor tempat berlatih sudah terdengar lagu dengan tempo yang cepat. Sebuah ruangan di pojok koridor sedang digunakan oleh sejumlah yeoja untuk berlatih. Tentu saja mereka tidak berlatih seorang diri, mereka memiliki pengajar favorit yang sangat pandai menari dan memiliki suara yang bagus.
" Come on girls. "
Yeoja yang berprofesi sebagai pengajar ini, memiliki dua sikap yang berbeda di saat mengajar dan keseharian. Ia akan terlihat serius saat mengajar dan memperhatikan setiap detail gerakan maupun vokal yang dimiliki muridnya. Sementara setelah jam berlatih selesai, ia akan menunjukan sisi yang sangat hangat dan bersahabat, tak jarang para murid hanya memanggilnya dengan sebutan 'eonni'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Under The Snow
FanfictionMemiliki trauma percintaan yang buruk membuat Taeyeon menyibukan diri untuk membangun perusahaan. Ia tak mau lagi memiliki hubungan serius dengan yeoja manapun. Sampai hal ini membuat keluarganya menaruh perhatian khusus dan menyusun rencana untuk T...