Girl Day?

139 15 1
                                    

Aku bergegas menuju ruang latihan Umji. Perasaan senang terpancar lewat aura dan karisma ku. Semua orang di dalam agensi juga banyak yang menyapa dan tak sedikit yang hanya menatap ku.

Orang bilang aku punya aura tersendiri di setiap mood ku. Ya, perkataan itu banyak yang menyangkut pautkan diri ku dan bakat menjadi aktor.

Kini aku berdiri di depan ruang latihan Gfriend. Aku menatapi seberapa senang diri ku saat memiliki ruang latihan sendiri. Pd Nim bilang aku akan memilikinya besok.

'Umji!! Aku sampai!' seru ku dari balik pintu latihan tersebut.

'Ah, kau sudah sampai, masuk saja aku baru saja mau makan ayo makan bersama' teriak nya dari dalam ruangan.

Aku memasuki ruangan itu dengan hati riang. Aku mendapatinya sedang menyantap semangkuk teoppoki dengan toping keju. Melihatnya makan dengan lahap aku menjadi sangat lapar.

'Yaampun apa kau tidak diet? Aku makan ya' aku duduk di sampingnya dan ikut makan denganya.

'Ohh, aku jarang makan toppoki jadi kata manager ku sekali kali tak akan ada banyak masalah, kau juga tak mungkin jadi gemuk, makanlah yang banyak!' jelasnya dengan mulut penuh makanan.

'Kau berbicara seperti ibu ibu' sahut ku.

Kami pun bercanda tawa di ruang itu dengan makanan di mulut kami. Rasanya, seperti Jena ada di sisi ku tapi versi lembutnya. Aku jadi teringat saat kami salah memesan toppoki di jakarta karan belum tau apa apa. Kami jadi makan seporsi besar hingga muntah.

Sekarang makanannya telah habis. Umji dan aku tidak tau apa yang harus kami lakukan. Aku menghela napas sesaat karna merasa kekenyangan.

'Pasti kau kenyang banget, bagaimana kalau kita pergi ke tempat random di Seoul untuk membakar semua ini?' ajaknya.

'Terdengar menyenangkan, ayo!' jawab ku dengan senang hati.

Kami mengenakan baju yang hangat mengingat cuaca saat itu yg cukup dingin. Kota Seoul yang luas akan kami jelajahi walau hanya 1/5 nya. Ya itu suatu petualangan besar bagi ku.

Kami mengelilingi ruko di jalan jalan kecil, Menyebrangi jalan, pergi ke toko toko bunga dan akhirnya kami berhenti di sungai Han. Kami bersantai menyaksikan matahari yang mulai turun.

'Menyenangkan bukan? Ah iya apa kau besok ada jadwal latihan?'

'Tidak tapi aku harus rekaman dengan Adora Eonnie'

'ah sudah mulai rekaman ya, aku pikir debut mu akan berhasil'

'Aku harap juga begitu, hei bagaimana kalau kita cover song bersama?' tanya ku.

'Eum, Never say never, aku suka lagu itu kau bisa menangani rapnya kan?'

'Tentu saja, kalau begitu mari ke studio!' ajak ku.

Jujur, lagu itu adalah lagu rap pertama yang aku nyanyikan. Saat pertama mendengarnya serasa hati ku baru saja menemukan hati lain. Rasanya seperti bakat yg timbul sendiri.

Kami masuk ke studio dan menemukan Dino dan Woozi yang sedang duduk di kursi. Umji dan aku pun menyapanya.

'Kalian sedang apa?' tanya Umji.

'Menulis lirik, tadi ada adora tapi ia pergi' jelas Woozi.

'Untuk comeback kalian?' tanya ku seraya melihat ke kertas yang di pegang Dino.

'Ini lagu untuk Debut mu, kebetulan sekali kau ada di sini, kami merevisi beberapa bagianya' Jelas Woozi.

Aku terkejut melihat lirik lagu yang kubuat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Atau bisa di bilang sangat baik dari sebelumnya.

My Brother Is An IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang