05 - A Project

370 66 14
                                    

Seorang lelaki bertubuh bongsor yang dikenal sebagai Jung Jaehyun itu mendadak mengubah intonasi bicaranya, sangat terbaca bahwa ia sedang serius dengan ucapanya saat ini. Doyoung berusaha mengimbangi apa yang sedang terjadi, "Apasih? Kok serius banget kayaknya." Doyoung merasa kurang nyaman dengan posisinya sekarang, hawa kamarnya terasa sangat suram dan mengerikan.

Jaehyun menarik napasnya perlahan dan duduk di ujung ranjang sang pemilik kamar sambil terus menatap Doyoung dengan tatapan mengitimidasi, "Jae lo kesurupan apasih, mana pintu pakai dikunci segala"

"Lo abis kemana deh?" Akhirnya lelaki bongsor itu membuka suara,"Sekedar refreshing doang, kepo amat" Doyoung mengambil ponselnya yang tergeletak di meja kamarnya agar suasana hatinya sedikit tenang. Yah, Doyoung merasa sedikit terganggu lantaran Jaehyun yang seperti sedang mengecamnya saat ini.

"Gua nanya kemana bukan ngapain elah"

"Ke desa di dalam kota ini." Doyoung menjawab dengan ringan, "Ketemu cewe  yaa?"

"Iya"

"Oh..."

Doyoung menghentikan aktivitasnya sejenak merasa ada yang janggal dengan kata apa yang sudah dilemparkannya secara tak sadar itu.

"EH, BUKAN MAKSUD GUA-"

"HAHAHAHA TUHKAN GAMPANG DIJEBAK"

Doyoung tak bisa berkata kata, ia mendecih dan bergeram sejenak. "Udah diem, di kulkas ada buah persik kesukaan lo." Doyoung berusaha memberi imbalan tutup mulut yang sudah ia sediakan lebih awal itu.

"Udah tau gua, makanya gua bingung pas liat bungkusnya beda begitu" Doyoung melakukan suatu kesalahan, karena ia tak menghapus jejaknya terlebih dahulu.

"Jangan-jangan lo lupa ya kalau gua addict banget sama buah persik? Bukannya biasanya kita hunting tuh buah bareng ya..."

"Harus banget ya gua inget terus?" Jawab Doyoung yang sepertinya sudah lelah atas tingkah seorang Jung Jaehyun tersebut.

"Lo lupa kita udah nyobain semua buah persik dikota ini? Dan pas gua liat bungkusnya gua kaget  karena  bukan nama toko yang biasa lo beli, yaudah gua searching deh nama tokonya. eh ternyata agak jauh dong dari dorm kita,"

"Hmm.." Respon Doyoung yang tak peduli atas apa yang dibicarakan oleh Jaehyun, "Tapi sumpah lo ketemuan sama cewe?" Tukasnya.

Doyoung merasa sakit kepala akibat terus dilempari oleh sejuta pertanyaan Jaehyun yan bertubi tubi itu. "Bukan janjian bego, cuma ga sengaja ketemu." Doyoung menarik paksa lengan berotot Jaehyun, "Keluar dari kamar gua sekarang:''

"EH SUMPAH SIAPA? BUKANNYA SELERA LO TINGGI BANGET YA KAYA GEDUNG DI DUBAI?!" 

"BERISIK! KELUAR LO" Doyoung mendorong Jaehyun keluar dari kamarnya dengan kasar, karena mungkin memang tak bisa secara baik baik lagi.

BRAKKK!

Doyoung mendorong Jaehyun keluar dan menutup pintu kamarnya dengan kencang lalu menguncinya. Tanda bahwa benar-benar tiada seorangpun yang boleh  mengusiknya.

Doyoung membuka laci mejanya kembali, dan mengambil sebuah buku yang tadi ia amati, namun kegiatannya itu tertunda akibat Jaehyun mengacaukannya, "Hmm...." Doyoung tampak tersenyum sendirinya, yah seperti orang gila yang tampan.

Pria itu membuka selembar halaman yang terdapat pada bukunya tersebut, ia tampak merogoh sakunya "Ck, mana sih." Rupanya Doyoung mengambil sebuah pena yang terdapat pada saku celananya tersebut. Sepertinya, ia akan menulis sesuatu dibalik lembaran kertas yang sudah ia tempelkan dengan sehelai daun yang ia bawa dari desa yang ia kunjungi tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BONEKA SOSIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang