Christmas

9.5K 305 28
                                    

Someone Special

.

.

.

Cerita ini ada 6,7K lebih word, entah kenapa aku lagi suka cerita ini dan buat remakenya aja. So I hope you guys like it !

Also, Merry Christmas bagi yang merayakan 🙏🎄

~~~

Life is a mess, satu satunya hal yang berada di dalam pikiran pria muda bernama Jay. Hidup itu ngga adil, kehidupan itu berantakan, semua ditentukan dengan talenta dan ia benci itu. Menjadi anak tengah di dalam keluarganya bukanlah hal yang mudah, ia merasa seperti tidak dianggap. Kalau begitu buat apa dia berada di dunia ? Buat apa dahulu kedua orang tuanya memilih untuk membiarkannya lahir ke dunia ? Buat Apa ??

Untuk apa semua itu jika sekarang ia merasa sangat tertolak. Apa pun yang Jay raih mau itu prestasi atau kelebihan lainnya tak ada yang peduli. Semua mata hanya tertuju pada kakak dan adiknya yaitu Doyoung nan Jeno. Tepuk tangan, senyuman manis, pelukan hangat tak pernah ia rasakan sedikit pun. Maka dari itu ia memutuskan untuk menjadi anak yang tak pernah diinginkan orang tuanya saja, dari pada menjadi baik tapi tidak dipandang.

Setidaknya mereka tau bahwa Jay yang berandalan adalah bagian dari keluarganya bukan si pendiam yang tak terlihat.

Apalagi perayaan yang katanya kelahiran sang juruselamat yaitu natal. Ughh... ia sangat sangat membencinya karena hari itu adalah hari di mana semua keluarga besarnya akan berkumpul, makan bersama, dan saling berbagi pengalaman bahagia satu sama lain. Namun Jay ? Pengalaman apa yang akan ia ceritakan ? Mabuk sampai pagi lalu dimarahi kedua orang tuanya cih.. haha... menyedihkan.

Melihat dirinya dicermin, hanya akan membuatnya menghela nafas secara kasar. Rambutnya berantakan seperti tak pernah disisir, rusak berat akibat sering mengecat rambut. Wajahnya ? Jangan kau tanyakan, lingkaran hitam itu seperti akan menyantap matanya dalam satu suapan jika ia tak berjaga jaga.

Badannya kurus, pipinya tirus, seperti orang yang tak terawat padahal itu memang kesengajaannya saja agar orang mau meliriknya barang sekejap. Pfftt... dirinya seperti orang yang caper alias cari perhatian, tapi bukankah itu yang sedari dahulu ia cari ? Yap, benar.. Jay ingin kasih sayang. Ah ! Tidak ! Ia butuh Butuh kehangatan itu.

Kini dirinya hanya berdiam diri di atas kasurnya yang berantakan, mendekap kedua lututnya, dan menenggelamkan kepalanya di antara sanggahan kokoh itu. Hari natal yang mencerminkan putih, kebersamaan, kemurnian, dan kehangatan didinginnya musim salju membuat dirinya muak. Mengapa selalu hari hari tibanya natal berjalan sangat lambat, jam seperti berjalan lima kali lipat lebih lambat dari hari biasanya.

Alasan ia mengunci dirinya di kamar adalah dikarenakan keluarganya sedang menyiapkan hal hal baru untuk menyambut datangnya christmas tiga hari lagi. Entah itu menghias pohon natal, membungkus kado, ataupun bernyanyi bersama. Dan di sini Jay, di dalam kegelapan ini menutup telinganya dari suara kebahagiaan yang berada di lantai bawah.

Kenapa sih dia tidak mati saja ? bukankah semua itu akan lebih mudah untuknya ? Dari pada ia terus terusan mabuk, sex bebas, merokok yang bahkan sempat membuatnya hampir kehilangan nyawanya. Saat itu ia merasa bahagia bahwa akhirnya kehidupan buruknya ini akan berakhir tapi.. entah mengapa keajaiban malah terjadi dalam dirinya.

Sebenarnya apa sih maunya Tuhan ? Jay benar benar sangat kesal.

Daripada berdiam diri tak jelas seperti ini, Jay pun akhirnya memilih untuk keluar, jika ia tak bisa menemukan kehangatan di dalam keluarganya maka ia akan mendapatkan kehangatan itu dari melakukan one night stand.

I M M A C U L A T E ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang