🔞Judas🔞 HCMK

6.8K 210 15
                                    

The Devil Is Real


Warning‼

 This chapter contains disturbing dead body and blood!

Kebanyakan percakapan menggunakan Bahasa Inggris karena mengambil latar imperial Inggris modern.


Don't forget to vote

Support me with just one click🤍



Have you ever heard about a story of a man named Judas? He usually known as the other devil because as we all know he 'killed' his master. A betrayer I must say. Devil isn't always about a monster that live in a place called hell. He can be beautiful, charismatic, perfect because he used to be the master favorite or actually his disciple until he betrayed Him. He's also a human in which human is God most perfect creation.


Huffh..


Seorang pria berpakaian formal menyandarkan sebagian berat tubuhnya pada meja makan kayu panjang yang menjadi tempat pusat kriminalitas. Asap putih keruh mengepul ke atas dari ujung putung rokok yang disematkannya, memenuhi ruangan gelap yang berisikan dua manusia atau mungkin lebih tepatnya satu? Entahlah, apakah badan dengan nyawa yang telah melayang masih bisa disebut sebagai bagian dari makhluk fana? Panggil saja korban jiwa, yes, terdengar lebih mengesankan, bukan?

Usai menyesap tarikan terakhir nikotinnya, laki-laki tersebut membuang puntungnya sembarangan ke lantai dan menginjaknya agar mati. Kemudian menggilir pandangannya ke samping seraya menyunggingkan senyum sarkastik yang khas layaknya meremehkan.

Menyisir rambut merah mediumnya ke belakang, ia memperhatikan hasil karyanya yang sudah mematung sejak beberapa hitungan menit yang lalu. Pistol yang berada di tangan kanannya dirinya todongkan pada kepala si tua bangka. Mendorong-dorongkannya berusaha mendapatkan interaksi yang memuaskan, tapi nihil. Sedikit berharap makhluk itu melakukan penyerangan. Lemah, mengapa Tuhan menciptakan manusia begitu lemah sehingga satu tembakan pada dahi saja dengan mudah menumbangkannya?

"Tiga."

Mendangak, sang pembunuh menikmati chandelier kristal yang berada di atas mereka. Mansion mahal dengan desain Eropa di kehidupan modern ini menyembunyikan banyak kenangan pahit di dalamnya. Mengingatkan dirinya pada kejadian masa lalu yang amat mengenaskan. Kebrutalan, keegoisan, pengkhianatan terhadap imperialisme keluarganya menimbulkan bekas luka mendalam yang sulit untuk dipulihkan kembali. Jangan salah, pembalasan dendamnya bukan untuk nasib malang keluarganya melainkan suatu hal lain yang harus anggota keluarga kerajaan bayar kepadanya beberapa tahun silam ketika sebuah janji disuguhkan.

Cairan pekat merah dari lubang tembakan yang menganga terus menerus menetes membanjiri sekeliling meja makan hingga membuat genangan air. Bercak-bercak sisa kekejian yang menjadi saksi bisu tindak kriminalnya ditinggalkan begitu saja tanpa ada niat menutupinya. Bahkan kemeja putih yang ia kenakan bernoda cukup banyak sampai kemungkinan akan sulit untuk dibersihkan kelak.

Melemparkan pistolnya ke samping mayat, kemudian dilepaskannya kedua sarung tangan latex hitam dan dienyahkannya. Setelahnya, ia menegakkan badannya dan berjalan ke arah jendela lebar yang memantulkan bayangannya. Berusaha membenahi diri sebaik mungkin sebelum tamu undangannya datang menyapa dirinya yang tentu saja tidak dengan lapang dada. Siapa yang mau menyambut hangat seseorang yang dicap pengkhianat? Hilarious.

I M M A C U L A T E ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang