Kiss 🔞

9.6K 250 13
                                    

Honey and Wine 

.


.


.


Malam itu begitu indah seraya orang orang terdengar bersukaria sambil merayakan hari kebahagiaan bagi salah seorang laki laki muda favorit mereka. Bunyi dengingan gelas bertabrakan, tepuk tangan dan sorak sorai, juga suara tertawaan yang begitu lepas bebas. Mereka menikmati suguhan yang diberikan sambil menonton pertunjukkan yang tak akan pernah bosan mereka tonton.

Alunan musik begitu merdu bernyanyi menyelimuti kebisingan malam yang heboh. Para pelayan dengan pakaian mereka yang kurang bahan menari sambil membawa nampan dengan lihai. Mengikuti alur musik mengantarkan pesanan yang dipesan oleh para lelaki maupun wanita yang terlihat berpakaian mewah. 

Semuanya tampak terhipnotis sesaat setelah seorang manusia memasuki panggung. Badannya yang ramping, kulit putihnya yang tereskpos, dan rambut ginger mediumnya yang dikuncir satu mampu membuat ruangan berisik itu sunyi dalam sepersekian detik. Suara sepatunya yang bertemu dengan kayu alas panggung menggema di seluruh ruangan.

Para penonton dengan pakaian mewah jas lengkap dan gaun mahalnya beralih tersenyum melihat sosok peran utama yang telah dinanti nantikan. Jung Jeffrey atau yang kerap kali disebut dengan sebutan Jeje adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai entertainer di sebuah bar ternama di pusat kota New York. Banyak orang yang memuja mujanya karena kecantikan yang melebihi wanita dan pria mana pun. Tak sedikit pula mereka yang menginginkan tubuh ramping itu berada di atas ranjang mereka.

" Ladies and gentlemen, please enjoy our performance ! " Ucap sang pemeran utama yang menyentuh micnya dengan sensual, membuat semua para penonton bersorak sorai.

" YEAH ! That's our Honey. "

Honey, nama yang diberikan para fansnya karena dirinya yang memilik tubuh manis seperti madu. Membuat semua orang yang pernah mencicipinya tak akan dapat untuk menghilangkan rasa kecapan candunya. Seluruh hal yang ada di dalam tubuh Jeje hanyalah sebuah keindahan yang memikat setiap hati manusia tak memperdulikan umur atau bahkan jenis kelamin mereka. 

Hari ini adalah hari ulang tahun si pemuda pemikat hati. Ruang tunggu khusus untuknya penuh dengan kotak kotak hadiah dari para pelanggannya, dari barang biasa saja sampai dengan barang yang bernilai ratusan juta dollar. Mau itu hari ulang tahunnya atau tidak, Jeje selalu saja menerima semua kemewahan ini secara cuma cuma dan itu sedikit membuatnya muak. Ia merasa hidupnya hanya terus monoton dan itu membosankan.

Tubuhnya bergerak selincah gerakan air, ke kanan, ke kiri, dan berputar putar mencuri setiap pandangan umat manusia. Setiap gerakan baru maka ia akan menanggalkan pakaiannya satu persatu, dirinya merasa seperti domba yang berada di kandang singa yang akan siap kapan saja untuk menyantapnya. Lalu apakah ia merasa bahagia dengan semua kekayaan dan atensi ini ? Jawabannya tidak.

Walau berada dipuncak tertinggi manusia percuma saja jika dirinya selalu merasa kurang, selalu merasa sendirian. Ia membutuhkan seseorang yang bisa memenuhi ruang kosongnya bukan sikopat yang selalu saja mengicar tubuhnya. Sentuhan sentuhan yang ia dapatkan di tubuhnya hanya membuatnya seperti merasa ingin muntah, menjijikan. Tatapan lapar para om om dan tante tante gendut itu membuatnya merasa sesak.

Namun dihari spesialnya kali ini takdir berkata lain. Sudut pandang matanya menangkap sosok laki laki yang lebih tua darinya masuk ke dalam bar dengan celingak celinguk. Pria yang tidak familiar bagi Jeje itu tampak kebingungan dan tak nyaman. Dia mendudukkan dirinya di sebuah meja khusus satu orang dengan ragu ragu membuat diri Jeje menaruhkan seratus persen atensinya pada pria tak dikenal.

I M M A C U L A T E ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang