22 - Dasar Bodoh!

5 1 0
                                    

Happy Reading semua..

Mereka masih asik mengobrol, tanpa  peduli bahwa diluar kelas tengah mengadakan kebersihan. Seluruh siswa XI-IPS3 masih ada saja yang berada didalam kelas, tentunya bukan hal yang mereka takutkan, termasuk Yunan dan kedua Cs-nya itu.

"Nan, kamu gak keluar? entar pak hans marah lo." Ucap Jeni yang hendak keluar kelas, ia juga salah satu temannya yang sering menulis surat di catatan-catatan hutang yunan.

Yunan menoleh kearah Jeni, dengan pandangan yang kelihatannya tidak suka, ia langsung memukul meja dan berdiri dari kursinya. "Kalau mau keluar yah keluar aja! gak usah ajak-ajak gue, dan gue peringatin sama lo, jangan sekali-kali lo ngadu sama pak hans, inget itu!" Bentak Yunan sembari menunjuk-nunjuk wajah Jeni.

"Kamu kok bentak aku nan, kan aku cuma ngasih tau doang." Jawab Jeni dengan nada terisak, ia juga menunduk wajahnya

"Keluar gak lo sekarang, gue bilang keluar yah keluar!" Yunan makin membentak Jeni

Jeni langsung meninggalkan Yunan, dengan raut wajah mengeluarkan sedikit air matanya.

Divan berdiri dari kursinya, kemudian ia mendekati Yunan dan mencoba memberi nasehat, agar ia tak semena-mena pada teman-temannya, termasuk Jeni tadi. "Nan, lo gak boleh gitu dong sama Jeni kasihan dia." Ucap divan memegang bahu Yunan

Sahabat nya itu pun langsung menepis tangan divan dengan kasar. "Gak usah Pegang-pegang gue! inget yah, gue gak bisa yang namanya disuruh-suruh paham lo!"

"Tapi gak seharusnya lo ngebentak dia dong, dia cewek kan? Elsa juga kan? Jadi kalau lo bersikap manis sama Elsa, lo harus bersikap manis juga sama temen lo!" Kecam Divan seakan-akan memperingati Yunan.

Yunan tertawa picik. "Hei bro, Jeni gak secantik Elsa, jadi wajar
dong gue gak bersikap manis sama dia, inget tuh." Ucap Yunan sombong

Ditto berdiri dari kursinya, kemudian ia menghampiri kedua sahabatnya itu. "Jenis nangis tadi?" Tanya ditto pada Yunan.

"Iya! kenapa? mau belain dia?!"

"Enggak, gue gak bela siapa-siapa kok." Ucap ditto takut akan Yunan marah padanya

Disaat mereka di dalam kelas hanya bertiga, tiba-tiba ada tiga orang siswa dari kelas XII-IPA3 yang hendak lewat didepan kelas mereka, dan tidak sengaja mereka melihat Yunan and the geng masih berada didalam kelas, dengan pakaian olahraga yang masih bersih. Sebut saja mereka Fani, Syila, dan Ersya.

"Permisi, udah disuruh keluar tuh sama kepala sekolah." Ucap Ersya pada Yunan

Yunan menoleh ke suara itu, kemudian ia berjalan kearahnya, dan memandangi tubuhnya dari bawah hingga atas. "Kakak kelas yah?" Tanya nya dengan senyuman miring.

"Iyah, kenapa gak keluar?" Jawab Ersya, kemudian ia menanya lagi pada Yunan.

Ditto dan Divan pun menghampiri Yunan dan kakak-kakak kelas mereka,  yang gak kalah cantik seperti Elsa, sang bidadari Sekolah.

"Males kak keluar, panas, lagian juga disini aja enak, apalagi ada kakak-kakak disini." Ucapnya menggoda Ersya and teman-teman nya..

Fani menyenggol lengan Ersya, pertanda bahwa ia tak ingin menganggu orang yang sudah punya pacar. "Yuk ke sana aja, dia itu udah punya pacar, lo gak akan bisa dapati dia lagi sya."

"Yaelah, bodo amat." Balas Ersya tak peduli

"Pacarnya siapa?" Tanya Syila pada Ersya.

"Ituloh, yang katanya cewek cantik sejagad raya, bidadari nya SMA Taruna, dan perempuan yang paling sempurna." Jawab Ersya seperti tak sudi mengucapkan nama Elsa.

FROM YUNAN TO ELSA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang